Adakah Hal yang Perlu Dilakukan sebelum Ekokardiografi?
“Ada ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani ekokardiografi. Di antaranya, berkonsultasi dengan dokter, mengatur jadwal pemeriksaan, hingga mengenakan pakaian yang nyaman.”
Halodoc, Jakarta – Ekokardiografi merupakan prosedur diagnostik non-invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur dan fungsi jantung. Pemeriksaan tersebut menggunakan gelombang suara (ultrasonik) untuk mendapatkan gambaran organ jantung.
Biasanya dokter melakukan prosedur diagnostik ini ketika seseorang memiliki masalah pada jantung. Contohnya cacat bawaan ataupun penyakit tertentu yang dapat memengaruhi fungsi kerja jantung. Untuk memastikan hasil yang akurat dan meminimalkan risiko komplikasi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum menjalani prosedur ekokardiografi.
Persiapan Sebelum Menjalani Prosedur Ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi biasanya tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, orang yang menjalani jenis ekokardiografi transesofageal, dokter akan menganjurkan untuk tidak makan dan minum apapun setidaknya 4 jam sebelum pemeriksaan.
Berikut ini beberapa langkah persiapan yang dokter sarankan sebelum menjalani ekokardiografi:
1. Diskusikan dengan dokter terlebih dulu
Sebelum menjalani ekokardiografi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Ia akan menjelaskan prosedur, tujuan, dan manfaat pemeriksaan bagi kondisimu.
Selain itu, kamu dapat berdiskusi mengenai kondisi kesehatan, riwayat penyakit jantung, alergi, atau obat-obatan yang sedang kamu konsumsi. Informasi tersebut akan membantu dokter dalam menentukan jenis ekokardiografi yang tepat untukmu.
2. Atur jadwal pemeriksaan dan waktu puasa
Setelah berdiskusi dengan dokter, selanjutnya atur jadwal pemeriksaan ekokardiografi. Biasanya, tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum ekokardiografi transtorakal (TTE) yang umum dilakukan.
Namun, jika kamu menjalani ekokardiografi transesofageal (TEE), dokter mungkin akan memintamu untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur. Hal tersebut untuk memastikan bahwa lambungmu dalam keadaan kosong, sehingga endoskop dapat masuk dengan mudah.
3. Kenakan pakaian yang nyaman
Pada hari pemeriksaan, kenakan pakaian yang nyaman dan mudah untuk kamu lepas. Dokter mungkin akan memintamu untuk mengganti pakaian pribadimu dengan baju rumah sakit yang tersedia jika diperlukan.
Sebaiknya hindari mengenakan perhiasan yang besar atau aksesoris yang dapat mengganggu prosedur.
4. Hentikan penggunaan krim atau lotion
Sebelum menjalaninya, pastikan untuk menghindari penggunaan krim atau lotion pada dada dan area tubuh yang akan menjalani pemeriksaan. Sebab, zat-zat yang terkandung pada krim dapat mempengaruhi hasil ekokardiografi.
5. Berkomunikasi dengan tenaga medis ekokardiografi
Saat tiba di ruang tindakan, berkomunikasilah dengan tenaga medis yang akan melakukan prosedur. Jelaskan jika kamu memiliki kecemasan atau ketakutan tertentu, dengan begitu ia dapat membantu menjelaskan prosedur dan membuatmu merasa nyaman.
Setelah Prosedur Ekokardiografi
Setelah prosedur, kamu bisa menjalani aktivitas normal. Namun, pada beberapa jenis ekokardiografi, mungkin kamu perlu tinggal di rumah sakit atau fasilitas kesehatan selama beberapa jam setelah prosedur.
Prosedur ini mungkin menyebabkan efek samping ringan, salah satunya sakit tenggorokan. Selain itu, masih ada beberapa kemungkinan efek samping yang dapat terasa. Di antaranya:
- Reaksi alergi terhadap gel konduktif. Jika kamu memiliki riwayat alergi atau sensitivitas terhadap bahan-bahan tertentu, beri tahu tenaga medis sebelumnya.
- Mual.
- Muntah.
- Gangguan menelan.
Perlu kamu ketahui, efek samping di atas hanya terasa di awal. Namun efek samping tersebut akan membaik dalam beberapa jam hingga sehari.
Apabila mendapatkan obat penenang sebelum pemeriksaan, sebaiknya jangan mengemudi selama beberapa jam setelah ekokardiografi. Setelah pemeriksaan, Begini Penjelasan Hasil dari Pemeriksaan Ekokardiografi.
Secara keseluruhan, ekokardiografi merupakan prosedur yang aman dengan risiko komplikasi yang sangat rendah. Namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, komplikasi mungkin terjadi.
Misalnya berupa pendarahan, infeksi, atau kerusakan pada orang di sekitar area menjalani pemeriksaan. Namun, risiko tersebut sangat rendah dan jarang terjadi.