Adakah Hal yang Perlu Dilakukan Jelang Tes Mantoux?
“Sebelum menjalani tes mantoux, ada hal yang perlu diperhatikan. Termasuk menginformasikan vaksinasi yang baru didapatkan.”
Halodoc, Jakarta – Tes mantoux adalah tes untuk mendiagnosis tuberkulosis, melalui kulit. Pemeriksaan ini dapat menentukan apakah seseorang telah mengembangkan respons imun terhadap bakteri penyebab tuberkulosis atau tidak.
Respons ini dapat terjadi jika seseorang sedang mengidap tuberkulosis, pernah terkena penyakit ini sebelumnya, atau jika telah menerima vaksin BCG untuk melawan tuberkulosis.
Hal yang Perlu Dilakukan Jelang Tes Mantoux
Tidak ada hal atau persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani tes mantoux. Kecuali jika dokter menginstruksikan untuk melakukan persiapan tertentu.
Namun, penting untuk menginformasikan status vaksinasi yang telah dilakukan dalam waktu dekat, sebelum tes dilakukan. Sebab, tes mantoux mungkin perlu ditunda pada beberapa kasus, jika kamu baru saja mendapatkan vaksinasi tertentu.
Vaksinasi dengan virus hidup, termasuk campak, gondok, rubella, polio oral, varicella, demam kuning, BCG, dan tipus oral, dapat mengganggu reaksi tes mantoux. Oleh karena itu, jika kamu akan menjalani tes ini, tapi baru saja mendapatkan vaksinasi, pemeriksaan harus dilakukan sebagai berikut:
- Baik pada hari yang sama dengan vaksinasi dengan vaksin virus hidup.
- Setidaknya 1 bulan setelah pemberian vaksin virus hidup.
Agar lebih jelas, hal ini bisa kamu diskusikan dengan dokter. Selain status vaksinasi, kamu juga sebaiknya menginformasikan obat-obatan apa saja yang sedang dikonsumsi, serta riwayat kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan pada dokter.
Bagaimana Prosedurnya?
Tes mantoux didasarkan pada fakta bahwa infeksi bakteri penyebab tuberkulosis menghasilkan reaksi kulit hipersensitivitas tipe lambat terhadap komponen tertentu dari bakteri.
Jadi, dokter akan mengekstrak komponen organisme dari kultur tuberkulosis dan merupakan elemen inti dari PPD tuberkulin klasik (juga dikenal sebagai purified protein derivative atau turunan protein murni). Bahan PPD ini digunakan untuk tes mantoux.
Reaksi di kulit terhadap tuberkulin PPD dimulai ketika sel-sel kekebalan khusus, yang disebut sel T, peka oleh infeksi sebelumnya, tertarik oleh sistem kekebalan ke situs kulit di mana mereka melepaskan pembawa pesan kimia yang disebut limfokin.
Limfokin ini menginduksi indurasi (area yang keras dan meninggi dengan batas yang jelas pada dan sekitar tempat suntikan) melalui vasodilatasi lokal (perluasan diameter pembuluh darah) yang menyebabkan deposisi cairan yang dikenal sebagai edema.
Prosedur tes mantoux dilakukan dalam dua bagian, yaitu:
1. Bagian Satu
Di tahap ini, dokter atau petugas kesehatan akan menyuntikkan sejumlah kecil tuberkulin di bawah kulit, biasanya di lengan bagian bawah. Tuberkulin ini adalah ekstrak steril purified protein derivative (PPD) yang dibuat dari bakteri penyebab tuberkulosis. Setelah menerima suntikan, benjolan kecil pucat akan mulai terbentuk di kulit.
2. Bagian Kedua
Di bagian kedua ini, prosedur berlangsung 48 hingga 72 jam kemudian. Pada tahap ini, dokter akan memeriksa kondisi kulit untuk melihat bagaimana reaksinya terhadap tuberkulin yang disuntikkan. Reaksi kulit akan membantu dokter menentukan apakah kamu telah terinfeksi tuberkulosis atau tidak.
Setelah menunggu lebih dari 72 jam, kamu harus memulai dari awal dengan tes baru dan suntikan baru. Jika ini pertama kalinya kamu menjalani tes mantoux dan hasilnya negatif, kamu mungkin diminta untuk kembali dalam satu hingga tiga minggu untuk tes ulang, guna memastikan hasilnya sama.
Itulah pembahasan mengenai hal yang perlu dilakukan sebelum tes mantoux dan bagaimana prosedurnya. Ingin melakukan pemeriksaan ini atau pemeriksaan kesehatan lainnya? Gunakan saja aplikasi Halodoc dan klik gambar di bawah ini:
Referensi:
CDC. Diakses pada 2022. Tuberculin Skin Testing Fact Sheet.
Minnesota Department of Health. Diakses pada 2022. Tuberculin Skin Test (TST).
MedicineNet. Diakses pada 2022. Tuberculosis Skin Test (PPD Skin Test).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan