Adakah Efek Samping yang Disebabkan Dexamethasone?
Halodoc, Jakarta - Dexamethasone adalah obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti radang sendi, gangguan darah/hormon, reaksi alergi, penyakit kulit, masalah mata, masalah pernapasan, gangguan usus, kanker, dan gangguan sistem kekebalan. Obat ini terkadang juga digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing).
Dexamethasone bekerja dengan cara menurunkan respons sistem kekebalan terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala seperti pembengkakan dan reaksi tipe alergi. Lantas, efek samping apa saja yang bisa ditimbulkan oleh obat ini? Berikut penjelasannya!
Baca juga: Ini 6 Tanaman Obat yang Sebaiknya Ada di Rumah
Efek Samping Dexamethasone
Saat meresepkan obat ini, tentunya dokter telah menimbang manfaatnya daripada risiko efek sampingnya. Jadi, jika kamu sudah diresepkan obat ini, kemungkinan efek sampingnya mungkin tidak terlalu besar. Apabila menimbulkan efek samping, beberapa orang mengalami sakit perut, mulas, sakit kepala, sulit tidur, atau nafsu makan meningkat setelah mengonsumsi obat ini. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beritahu dokter atau apoteker.
Efek samping serius yang ditimbulkan oleh dexamethasone juga termasuk jarang. Kendati demikian, kamu tetap perlu mengetahui efek samping yang serius supaya lebih waspada. Beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi termasuk:
- Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
- Demam.
- Nyeri tulang atau sendi.
- Detak jantung cepat, lambat atau tidak teratur.
- Sakit mata atau tekanan pada mata.
- Gangguan penglihatan.
- Penambahan berat badan yang tidak biasa.
- Wajah sembab.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki.
- Sakit perut.
- Tinja berwarna hitam atau lembek.
- Muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
- Depresi.
- Mood swing.
- Perubahan haid.
- Nyeri otot atau kram.
- Mudah memar atau berdarah.
- Penyembuhan luka lambat.
- Kulit menipis.
- kejang.
Baca juga: 4 Fakta Dexamethasone yang Diklaim Efektif untuk Corona
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis bila mengalami gejala reaksi alergi yang serius, seperti ruam, gatal, atau bengkak, terutama pada wajah, lidah dan tenggorokan, pusing parah, dan kesulitan bernapas. Obat ini jarang membuat gula darah naik yang dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes.
Beri tahu dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas atau mengalami gejala gula darah tinggi seperti peningkatan rasa haus/buang air kecil. Jika kamu mengidap diabetes, periksa gula darah secara teratur dan beritahu hasilnya dengan dokter sebelum diresepkan dexamethasone. Kalau kamu berencana ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, buat janji rumah sakit terlebih dahulu melalui Halodoc supaya lebih mudah dan praktis.
Cara Penggunaan Dexamethasone
Dexamethasone tersedia dalam bentuk pil, tablet dan cair. Pastikan konsumsi obat ini sesuai anjuran dokter. Apabila kamu mengonsumsi obat ini dalam bentuk cair, ukur dosisnya dengan hati-hati menggunakan alat ukur/sendok khusus. Jangan gunakan sendok rumah tangga karena kamu mungkin tidak mendapatkan dosis yang tepat.
Baca juga: Perlu Tahu Penggunaan Obat Kortikosteroid Berlebihan
Jika kamu minum obat ini sekali sehari, minum di pagi hari sebelum jam 9 pagi. Dosis dan lama pengobatan ditentukan berdasarkan kondisi medis yang kamu alami dan respons terhadap pengobatan. Dokter mungkin mencoba mengurangi dosis secara perlahan dari waktu ke waktu untuk meminimalkan efek samping. Jangan berhenti minum obat ini tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa kondisi bisa memburuk apabila obat ini tiba-tiba dihentikan.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Dexamethasone Oral.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Dexamethasone, Oral Tablet.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan