Adakah Efek Samping Melakukan Krioterapi? Ini Faktanya
"Walaupun krioterapi tergolong aman, perawatan ini tetap ada potensi efek sampingnya. Salah satu yang paling umum adalah kulit yang kemerahan, bengkak dan terasa nyeri."
Halodoc, Jakarta – Sebelum melakukan perawatan krioterapi, kamu perlu mengetahui efek samping perawatan ini. Krioterapi adalah perawatan invasif dengan membekukan jaringan permukaan kulit menggunakan suhu yang sangat dingin.
Suhu yang sangat rendah tersebut bisa berasal dari cairan atau instrumen yang sangat dingin (cryogen). Meski tergolong aman, paparan suhu yang sangat dingin bisa menimbulkan sederet efek samping pada kulit.
Supaya kamu bisa lebih mewaspadainya, ketahui potensi efek sampingnya berikut ini!
Efek Samping Perawatan Krioterapi
Efek samping ini dapat bervariasi tergantung pada jenis krioterapi dan kondisi apa yang dokter tangani.
Berikut adalah beberapa efek sampingnya secara umum:
1. Nyeri
Setelah krioterapi, mayoritas pasien sering mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada area yang mendapat pengobatan.
Namun, kamu tak perlu khawatir karena nyeri hanya bersifat sementara dan hilang dalam beberapa hari.
Untuk meringankannya, dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri guna meredakan ketidaknyamanan.
Sebaiknya segera waspada apabila nyeri tak kunjung hilang dalam beberapa hari.
2. Kemerahan dan pembengakan
Efek samping lainnya yaitu munculnya kemerahan pada kulit yang mendapatkan perawatan.
Namun, ini adalah reaksi yang wajar dan biasanya akan mereda dalam beberapa hari.
Bukan hanya merah, kulit juga umumnya terlihat membengkak. Ini adalah respons alami tubuh terhadap perawatan dan biasanya akan mereda dalam beberapa hari.
3. Perubahan warna kulit
Beberapa orang yang menjalani perawatan ini juga mengalami perubahan warna kulit pada area yang mendapat penanganan. Perubahan ini bisa berupa penebalan atau penipisan kulit.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena efek ini juga bersifat sementara dan bisa pulih seiring berjalannnya waktu.
Nah, berikut Perawatan Kulit Pasca Treatment yang Bisa Kamu Lakukan.
4. Muncul luka bakar dingin
Perawatan krioterapi dapat menyebabkan luka bakar dingin. Tanda-tandanya yaitu kerusakan jaringan kulit yang lebih signifikan.
Luka bakar dingin biasanya akan sembuh dengan perawatan medis yang tepat.
5. Kesemutan atau mati rasa
Selama krioterapi, kulit dan jaringan terpapar suhu sangat rendah. Paparan ini dapat menghentikan sirkulasi darah ke area tersebut sementara.
Akibatnya, pasokan darah ke kulit dan jaringan dapat terganggu, sehingga timbul lah sensasi kesemutan atau mati rasa.
Itu sebabnya, kamu mungkin mengalami perubahan sementara pada sensasi kulit, seperti kulit yang terasa dingin atau terbakar.
Namun, efek ini juga bersifat sementara dan akan hilang seiring waktu.
6. Muncul lepuhan
Dalam beberapa kasus, krioterapi bisa menimbulkan lepuh kecil. mungkin muncul Lepuhan ini bisa berisi nanah yang dapat pecah. Memecahkannya justru bisa menimbulkan infeksi.
Namun, jangan pernah memecahkannya secara sengaja, biarkan lepuh tersebut sembuh dengan sendirinya.
7. Infeksi
Meskipun jarang terjadi, ada risiko infeksi setelah krioterapi. Ciri-ciri infeksi bisa berupa kemerahan, rasa nyeri yang semakin memburuk, atau keluar cairan yang berbau tidak sedap dari area yang diobati.
8. Jaringan parut
Dalam beberapa kasus, terutama jika krioterapi dilakukan pada luka atau bekas luka, bisa menyebabkan jaringan parut.
Risiko ini perlu kamu pertimbangkan sebelum menjalani perawatan.
Untuk meminimalisir risiko di atas, bicarakan dengan dokter di Halodoc tentang efek samping yang mungkin alami setelah krioterapi.
Dokter dapat memberikan tips usai perawatan dan memberikan panduan untuk merawat area yang diobati agar sembuh dengan baik.
Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!