Adakah Bedanya Selulitis dan Varises?
Halodoc, Jakarta – Selulitis dan varises adalah kondisi penyakit kulit yang berbeda. Selulitis disebabkan oleh infeksi bakteri, sedangkan varises merupakan pelebaran pembuluh darah vena. Agar lebih tahu, ketahui perbedaan lain selulitis dan varises di sini.
Baca Juga: 4 Jenis Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai
Selulitis, Penyakit Kulit Akibat Infeksi Bakteri
Penyebab selulitis adalah bakteri Streptococcus dan Staphylococcus. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka terbuka, seperti luka operasi, luka gores, dan gigitan serangga. Terdapat pula bakteri lain penyebab selulitis, yaitu Haemophilus influenzae, Pasteurella multocida, Aeromonas hydrophillia, Vibrio vulnificus, dan Pseudomonas aeruginosa.
Infeksi pada jaringan kulit menyebabkan demam, ruam kemerahan, bengkak, kulit terasa lembek, dan sakit saat ditekan. Kamu dianjurkan segera ke dokter jika mengalami gejala tambahan, serupa pusing, menggigil, mual, muntah, diare, jantung berdebar-debar, sesak napas, warna kulit pucat, mati rasa pada kulit yang terinfeksi, hingga penurunan tingkat kesadaran.
Untuk diagnosis, dilakukan tes darah, tes kultur, dan foto rontgen. Pengobatan selulitis disesuaikan dengan jenis infeksi, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan pengidap secara menyeluruh.
Namun secara umum, selulitis diobati dengan konsumsi antibiotik selama 7-14 hari. Jika keadaan tidak membaik, diberikan obat lain melalui suntikan. Tindakan operasi diperlukan jika ada nanah atau abses pada selulitis.
Dalam masa pemulihan, pengidap selulitis dianjurkan untuk:
-
Memperbanyak konsumsi air putih.
-
Mengonsumsi obat pereda sakit (seperti ibuprofen atau paracetamol).
-
Meninggikan bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan alat penopang.
-
Menggerakkan anggota tubuh yang terinfeksi agar tidak kaku.
-
Menghindari penggunaan stoking kompresi, terutama bagi pengidap limfedema, sampai selulitis dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Menekuk Kaki Setelah Olahraga Bisa Kena Varises?
Varises, Penyakit Kulit Akibat Penumpukan Darah
Varises terjadi ketika darah menumpuk di pembuluh vena, sehingga menjadi melebar dan menyebabkan varises. Kondisi ini ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap dan tampak menonjol.
Meski bisa terjadi di seluruh pembuluh vena dalam tubuh, varises paling sering terjadi di area tungkai (terutama betis) karena adanya tekanan besar saat berdiri atau berjalan. Varises bisa muncul di panggul, anus, Miss V, rahim, atau kerongkongan.
Untuk diagnosis, dilakukan pemeriksan fisik untuk mengamati bagian tubuh yang terkena varises. Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan, kecuali dokter mencurigai masalah yang memicu varises, seperti deep vein thrombosis (DVT). Tes penunjang lainnya berupa USG doppler dan angiografi.
Pengobatan varises disesuaikan dengan kondisi kesehatan, ukuran, posisi, dan tingkat keparahannya. Secara umum, varises diatasi dengan terapi obat dan memakai stoking khusus, disebut juga stoking kompresi. Jika tetap merasa tidak nyaman dan kondisi memburuk, dokter dapat merekomendasikan prosedur bedah. Misalnya, dengan terapi laser atau prosedur mengikat pembuluh vena.
Baca Juga: Ini Cara Mengobati Infeksi Kulit Berdasarkan Penyebabnya
Itulah perbedaan selulitis dan varises yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan