Adakah Bahaya Vape Bagi Program Hamil?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Mei 2021
Adakah Bahaya Vape Bagi Program Hamil?Adakah Bahaya Vape Bagi Program Hamil?

Halodoc, Jakarta - Rokok tembakau diketahui berbahaya selama program kehamilan hingga kehamilan. Kemudian, banyak pasangan suami istri yang menjalani program hamil beralih pada rokok elektrik atau vape karena dianggap lebih aman. Kenyataannya, vape sama bahayanya dengan rokok tembakau.

Mengutip dari American Pregnancy Association, vape adalah rokok yang dioperasikan menggunakan daya baterai untuk mengubah bahan kimia (termasuk nikotin di dalamnya) menjadi uap, yang kemudian dihirup. Artinya, vape belum bisa dijadikan sebagai pengganti rokok karena bahan kimia di dalamnya sama-sama membahayakan. Efek bahaya dari vape juga berpengaruh pada pasangan suami istri yang sedang menjalani program kehamilan.

Baca juga: Agar Program Hamil Sukses, Ajak Pasangan Melakukan Ini

Bahaya Vape saat Program Kehamilan Hingga Masa Kehamilan

Banyak produsen vape yang mengklaim bahwa vape adalah cara yang lebih aman untuk merokok. Akibatnya banyak pasangan suami istri yang sedang menjalani program hamil hingga ibu hamil yang tampaknya mempercayai tren tersebut. 

Sebuah studi yang diumumkan pada American Congress of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) pada Mei 2015, menunjukkan bahwa sekitar 40 persen ibu hamil percaya bahwa vape lebih aman daripada rokok tembakau. 

Perlu dipahami, vape masih menjadi sistem pengiriman nikotin yang bekerja secara berbeda dari rokok tembakau. Perangkat ini masih mengandung nikotin, bahaya bagi program kehamilan, kehamilan, dan bayi masih mungkin terjadi. 

Konsekuensi merokok vape termasuk dan tidak terbatas pada kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Hal ini menjadi beberapa alasan yang menempati peringkat tinggi untuk penyebab kematian bayi. 

Vape adalah alat pengiriman nikotin dan nikotin bisa membuat ketagihan. Selain itu, janin yang terpapar nikotin (yang bisa ditularkan dari ibu melalui plasenta) bisa menyebabkan berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.

Baca juga: Agar Program Hamil Sukses, Ajak Pasangan Melakukan Ini

Dampak Negatif Vape Bagi Kesuburan Pria dan Wanita

Kebiasaan merokok bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem reproduksi wanita dan pria. Saat menjalankan program hamil, sebaiknya berhenti merokok secara total, baik suami maupun istri. Meskipun istri tidak merokok, tetap ada dampak negatif bagi kesuburan perokok pasif, yaitu menurunnya kesuburan dan risiko keguguran meningkat. 

Dampak Negatif Vape bagi Kesuburan Pria

Laki-laki yang merokok (baik rokok tembakau maupun vape) cenderung memiliki penurunan kualitas sperma. Berikut ini masalah kesuburan yang mungkin terganggu:

  • Konsentrasi Sperma: Merokok bisa mengurangi hingga 23 persen jumlah sperma.
  • Pergerakan Sperma: Rata-rata pergerakan sperma perokok pria melambat hingga 13 persen. Pergerakan sperma berkaitan dengan kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur. Jika sperma tidak mampu berenang dengan benar, maka akan semakin sulit untuk mencapai sel telur dan membuahinya.
  • Bentuk Sperma: Bentuk sperma bisa terganggu, terutama pada perokok berat. Jika bentuk sperma tidak normal, maka kemampuannya untuk bergerak dan berenang secara efisien juga terganggu. Akibatnya, sperma sulit mencapai sel telur dengan cepat.
  • DNA Sperma: Pria yang merokok berisiko tinggi mengalami kelainan DNA. Akibatnya, sperma yang bermasalah bisa mengganggu proses pembuahan, perkembangan embrio, implantasi embrio, bahkan keguguran. 

Baca juga: Berkenalan Lebih Dekat dengan Program Kehamilan

Dampak Negatif Vape bagi Kesuburan Wanita

Beberapa masalah yang dapat dialami perokok wanita, di antaranya:

  • Merusak Sel Telur: Semakin tinggi frekuensi merokok, jumlah sel telur yang mengalami kerusakan dini juga bertambah. 
  • Risiko Keguguran: Kandungan berbahaya pada vape bisa memengaruhi pertumbuhan janin dan mengakibatkan perubahan ada lapisan rahim. 
  • Masalah pada Kesehatan Tuba Falopi: Kesehatan tuba falopi sangat penting karena bertanggung jawab dalam proses pembuahan, yaitu tempat sperma dan sel telur bertemu. Selain menurunkan peluang kehamilan, masalah pada tuba falopi juga meningkatkan risiko kehamilan ektopik. 

Kesimpulannya, saat sedang program hamil, maka menjauhlah dari semua bentuk nikotin, termasuk rokok tembakau dan vape. Jika berencana menjalani program kehamilan, buat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2021. Vaping, Electronic Cigarettes, and Pregnancy
Reproductive Health Wellness. Diakses pada 2021. Vaping During Fertility Treatments May Have Negative Effects
Fertility Answers. Diakses pada 2021. Vaping may have adverse effects on fertility