Abaikan Kesehatan Gigi, Hati-Hati Kena Sakit Jantung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Januari 2020
Abaikan Kesehatan Gigi, Hati-Hati Kena Sakit JantungAbaikan Kesehatan Gigi, Hati-Hati Kena Sakit Jantung

Halodoc, Jakarta – Sebagian besar kasus penyakit jantung umumnya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi makanan berlemak tinggi, dan makanan yang tinggi garam. Namun, baru-baru ini pria bernama Adam Martin asal Inggris diberitakan mengidap endokarditis akibat mengabaikan kesehatan giginya. Hal ini berawal ketika popcorn yang disantapnya tersangkut di giginya. Popcorn yang tersangkut tersebut ternyata sulit untuk dihilangkan. 

Melansir dari Live Science, saking sulitnya dihilangkan, Martin berusaha mengeluarkan popcorn tersebut dengan menyodok gusinya menggunakan barang-barang rumah tangga, seperti tutup pulpen, tusuk gigi, sepotong kawat hingga paku logam. Setelah itu, Martin mengidap sakit gigi namun tidak langsung memeriksakannya. Beberapa hari setelahnya, ia mengalami gejala seperti flu yang mendorongnya untuk pergi ke dokter. Saat memeriksakan diri, dokter mendiagnosis bahwa ia mengidap gangguan katup jantung.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini Tanda Harus Segera Periksa Gigi

Bagaimana Sakit Gigi Sebabkan Penyakit Jantung?

Beberapa hari setelah Martin menyodok gusinya dengan berbagai macam alat, ia mengalami gejala seperti flu di malam hari, kelelahan, dan sakit kepala. Setelah diperiksakan ke dokter, Martin didiagnosis mengidap gangguan katup jantung. Kondisi tersebut ternyata mengembangkan lepuh darah di jari kakinya yang disebut lesi Janeway. Lesi tersebut menjadi adalah salah satu gejala khas endokarditis, yakni infeksi pada lapisan dalam dinding jantung.

Menjelang akhir Oktober, 2019, Martin dirawat di rumah sakit dan dokter memastikan bahwa dirinya mengidap endokarditis dan infeksi tersebut telah merusak katup jantungnya. Akhirnya, ia diharuskan menjalani operasi jantung terbuka selama 7 jam untuk mengganti katupnya yang telah rusak. Melansir dari Mayo Clinic, endokarditis terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah dan menyebar ke jantung. 

Pada kasus Martin, aktivitas oral yang dilakukannya membuat gusinya berdarah dan menimbulkan infeksi. Akibatnya, bakteri mudah memasuki aliran darah dan mulai menyebar ke area jantung. Pada kasus Martin, ia harus menjalani operasi untuk mengganti katup jantungnya yang telah rusak. Lantas, adakah pengobatan lain yang bisa dilakukan selain operasi? 

Cara Pengobatan Endokarditis

Dilansir dari Mayo Clinic, pengobatan endokarditis tidak selalu harus dioperasi, namun ada yang berhasil diobati dengan antibiotik. Operasi diperlukan apabila katup jantung telah rusak dan untuk membersihkan tanda-tanda infeksi yang masih tersisa. Jika kasusnya belum parah, dokter akan memberikan antibiotik melalui intravena dalam dosis tinggi. Sebelum antibiotik diberikan, dokter melakukan tes kultur darah untuk mengidentifikasi organisme yang sebabkan infeksi. 

Baca Juga: 7 Komplikasi Endokarditis pada Jantung

Hasil tes darah tersebut membantu dokter untuk memilih antibiotik atau kombinasi antibiotik yang paling tepat untuk melawan infeksi. Pengidap endokarditis perlu menghabiskan satu minggu atau lebih di rumah sakit ketika saat memulai perawatan antibiotik ini. Tujuannya agar dokter bisa memantau apakah antibiotik bekerja melawan infeksi. Setelah demam dan gejala mulai membaik, pengidap dapat meninggalkan rumah sakit namun tetap melakukan rawat jalan untuk mendapatkan terapi antibiotik intravena. 

Pengidap juga harus rutin mengunjungi dokter untuk memastikan perawatan benar-benar berhasil. Kalau pengidap sedang menjalani perawatan antibiotik dan mengalami sesak napas, bengkak di kaki, pergelangan kaki atau kaki setelah memulai perawatan antibiotik, segera temui dokter. Tanda dan gejala ini bisa menjadi indikator gagal jantung. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.

Apakah Endokarditis Bisa Dicegah?

Jawabannya adalah bisa. Belajar dari kasus Adam Martin, menjaga kesehatan gigi adalah pencegahan yang utama. Hindari memasukkan benda-benda yang tidak steril ke dalam mulut terutama benda-benda yang mampu melukai gusi. Jangan lupa untuk rutin menyikat gigi dan memeriksakan kesehatan gigi secara teratur.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini Bisa Bantu Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi

Selain menjaga kesehatan mulut dan gigi, kamu perlu waspada dengan prosedur yang menginfeksi kulit, seperti tindik badan atau tato. Jika berencana melakukannya, pastikan jarum yang digunakan telah benar-benar steril dan area kulit yang akan ditato tidak bermasalah. Segera temui dokter jika kamu mengembangkan tanda atau gejala, seperti demam yang tidak kunjung turun, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, segala jenis infeksi kulit, atau luka terbuka atau luka yang tidak sembuh dengan benar.

Referensi :
Live Science. Diakses pada 2020. How a Piece of Popcorn Stuck in a Man's Teeth Led to Open-Heart Surgery.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Endocarditis.