8 Kondisi yang Dapat Menyebabkan Trombosit Tinggi
Halodoc, Jakarta - Trombosit adalah kepingan darah yang diproduksi di sumsum tulang. Sel darah yang satu ini berperan penting dalam proses pembentukan gumpalan darah. Jumlah trombosit di dalam tubuh pun harus seimbang, tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Ketika jumlah trombosit terlalu banyak, kondisinya disebut sebagai trombositosis.
Tanda seseorang mengalami trombositosis yakni apabila jumlah trombosit lebih dari 450.000 sel per mikroliter. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan naiknya jumlah trombosit dalam tubuh. Berikut kondisi-kondisi yang dapat memicu naiknya jumlah trombosit.
Baca juga: 7 Ciri Tingginya Jumlah Trombosit Dalam Darah
Kondisi yang Memicu Naiknya Jumlah Trombosit
1. Infeksi
Infeksi adalah penyebab paling umum naiknya jumlah trombosit. Peningkatan ini bisa menjadi ekstrem dengan jumlah trombosit lebih dari 1 juta sel per mikroliter. Mayoritas orang yang mengalami kondisi ini tidak menunjukkan gejala. Namun, sekelompok kecil orang dengan faktor risiko lain dapat mengalami penggumpalan darah. Jumlah trombosit umumnya kembali normal setelah infeksi diatasi.
2. Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi atau kekurangan darah ditandai dengan rendahnya jumlah hemoglobin akibat kurangnya zat besi. Walaupun anemia adalah penurunan jumlah sel darah, bukan berarti kondisi ini tidak bisa memicu naiknya trombosit. Anemia defisiensi besi tetap bisa meningkatkan jumlah trombosit meskipun jarang sekali terjadi. Saat ini, tidak diketahui apa sebenarnya penyebab trombositosis tipe ini.
3. Kondisi Peradangan
Kondisi dengan peradangan, seperti gangguan reumatologi, penyakit radang usus, dan vaskulitis, dapat menyebabkan trombositosis. Peningkatan jumlah trombosit terjadi sebagai respons terhadap sitokin, protein kecil yang dilepaskan dari sel yang memberi sinyal pada sel lain untuk melakukan fungsi tertentu. Secara khusus, sitokin interleukin-6 dan trombopoietin merangsang produksi platelet.
4. Gangguan Mieloproliferatif
Gangguan mieloproliferatif kronis adalah kelainan di mana sumsum tulang membuat terlalu banyak sel darah, sehingga dapat menyebabkan trombositosis. Kondisi yang termasuk gangguan mieloproliferatif adalah polycythemia vera, essential thrombocythemia (ET) dan myelofibrosis primer. Kondisi ET, misalnya, sumsum tulang membuat terlalu banyak megakariosit, sel yang membuat trombosit, sehingga memicu trombositosis.
Baca juga: Kenali Perbedaan Trombositosis Esensial dan Trombositosis Reaktif
5. Tidak Memiliki Limpa
Sejumlah trombosit disimpan dalam limpa pada waktu tertentu. Jika limpa diangkat melalui pembedahan (splenektomi) atau berhenti berfungsi dengan baik (asplenia fungsional), seseorang yang mengalaminya bisa mengalami trombositosis. Trombositosis ini biasanya ringan sampai sedang dan dapat ditoleransi dengan baik.
6. Cryoglobulinemia Campuran
Cryoglobulinemia campuran dapat menyebabkan peningkatan jumlah trombosit akibat dalam darah saling menempel saat terkena suhu dingin. Partikel-partikel ini mungkin salah dihitung sebagai trombosit oleh mesin yang melakukan penghitungan darah lengkap. Kondisi ini umumnya berkaitan dengan infeksi hepatitis C, lupus eritematosus sistemik dan rheumatoid arthritis.
7. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik menyebabkan sel darah merah terbentuk dengan ukuran yang sangat kecil. Akibatnya, sel darah merah ini mungkin tidak dihitung secara akurat sebagai trombosit oleh mesin yang melakukan penghitungan darah lengkap. Hal ini dapat didiagnosis dengan meninjau apusan darah tepi.
8. Keganasan
Trombositosis dapat menjadi efek sekunder dari beberapa keganasan (kanker). Kondisi ini dikenal sebagai trombositosis paraneoplastik dan lebih sering terjadi pada tumor padat seperti kanker paru-paru, karsinoma hepatoseluler (hati), kanker ovarium, dan kanker kolorektal. Peningkatan jumlah trombosit juga dapat terjadi pada seseorang yang mengidap leukemia myelogenous kronis.
Baca juga: Inilah Pengobatan yang Tepat bagi Pengidap Trombositosis
Masih punya pertanyaan lain seputar trombositosis? Hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja. Melalui aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.