8 Cara Mencegah Keguguran yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan pada jurnal kesehatan Miscarriage Support, keguguran bisa memengaruhi satu dari setiap empat wanita. Periode risiko tertinggi terjadinya keguguran adalah antara 4 dan 6 minggu.
Sangat penting untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan dan tidak dilakukan selama kehamilan dan menyadari periode rawan untuk mencegah keguguran. Temukan jawaban kehamilan sehat lewat Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Kenapa Keguguran Bisa Terjadi?
Sebagian besar keguguran disebabkan oleh kelainan genetik pada janin. Sayangnya, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah keguguran yang disebabkan oleh kelainan genetik. Namun, tidak semua keguguran disebabkan oleh kelainan genetik.
Gaya hidup sehat sebelum dan selama kehamilan sangat memengaruhi risiko keguguran. Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu mencegah keguguran:
Baca juga: Hati-Hati, 5 Faktor Ini Bisa Sebabkan Keguguran
-
Pastikan untuk mengonsumsi setidaknya 400 mg asam folat setiap hari;
-
Berolahraga secara teratur;
-
Makanlah makanan yang sehat dan seimbang;
-
Mengelola stress, karena apa yang dipikirkan ibu bisa berpengaruh pada perkembangan janin;
-
Jaga berat badan dalam batas normal;
-
Jangan merokok dan jauhi asap rokok orang lain;
-
Jangan minum alkohol atau minum lebih dari satu atau dua cangkir minuman berkafein seperti kopi sehari; dan
-
Hindari obat terlarang.
Jika ibu hamil memiliki masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit autoimun, diskusikan dengan dokter untuk merawat atau mengatasinya dengan benar. Ini dapat membantu mencegah keguguran.
Kemudian, beberapa penyakit menular seksual (PMS) dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan. Lakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mencoba hamil. Jika sudah hamil, segera lakukan pemeriksaan kemungkinan adanya penyakit secepatnya.
Ada baiknya selama kehamilan, pasangan melakukan hubungan seksual yang aman dan hindari apapun yang berisiko, termasuk seks oral atau anal. Risiko-risiko yang sangat jarang seperti yang diuraikan di bawah ini juga harus dihindari.
Baca juga: 3 Jenis Keguguran yang Perlu Diketahui
Misalnya radiasi dan racun, seperti arsenik, timbal, formaldehid, benzena, dan etilen oksida. Melakukan olahraga yang memiliki risiko cedera lebih tinggi, misalnya olahraga kontak dengan kontak fisik, ski, dan selalu kenakan sabuk pengaman selama berkendara.
Kehamilan adalah situasi yang rentan, sehingga ibu semestinya harus bertanya kepada dokter mengenai jenis obat apapun yang digunakan selama kehamilan. Setelah memperhatikan praktik hidup sehat dan meminimalisir segala risiko, yang perlu diketahui juga adalah tanda keguguran.
Tanda-tanda keguguran yang paling umum meliputi:
-
Bercak yang berlangsung lebih dari tiga hari;
-
Perdarahan yang menggumpal;
-
Sakit ringan sampai parah dan kram di punggung dan perut;
-
Penurunan berat badan;
-
Munculnya cairan atau lendir keluar dari vagina; dan
-
Penurunan tanda-tanda kehamilan, seperti nyeri payudara, mual, dan muntah
Usia adalah faktor risiko utama untuk keguguran. Ini karena kualitas telur cenderung menurun dari waktu ke waktu.
Baca juga: Hamil di Usia Lanjut, Apakah Berbahaya?
Risiko rata-rata keguguran pada usia ibu adalah sebagai berikut:
-
Di bawah 35 tahun: 15 persen kemungkinan keguguran,
-
Antara 35-45 tahun: Antara 20 dan 35 persen kemungkinan keguguran,
-
Lebih dari 45 tahun: Sekitar 50 persen kemungkinan keguguran
Penting untuk dicatat bahwa ini adalah angka rata-rata dan tidak memperhitungkan faktor lain. Gaya hidup sebelum kehamilan juga bisa memberikan efek yang memicu keguguran.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan