7 Tips Mengatasi Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Juni 2023

“Mastitis merupakan peradangan pada payudara yang terjadi akibat infeksi bakteri. Untuk mengatasi berbagai gejala yang tidak nyaman, ibu menyusui bisa menggunakan kompres hingga minum obat pereda nyeri.”

7 Tips Mengatasi Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui7 Tips Mengatasi Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

Halodoc, Jakarta – Mastitis merupakan salah satu masalah yang umum dialami oleh ibu menyusui. Itu adalah peradangan akibat infeksi bakteri dan bisa menyebabkan munculnya payudara membengkak, muncul benjolan, nyeri atau sensasi terbakar disertai dengan kulit yang berubah kemerahan. 

Itulah mengapa mastitis bisa menjadi masalah yang mengganggu dan menyakitkan bagi ibu menyusui. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Cara Atasi Mastitis pada Ibu Menyusui

Tidak hanya menimbulkan gejala yang menyakitkan, mastitis juga bisa memengaruhi produksi dan kualitas air susu ibu (ASI) bila tidak kamu tangani dengan baik. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keluhan kesehatan tersebut:

1. Terus menyusui atau memompa ASI

Meskipun terasa tidak nyaman, ibu disarankan untuk tetap menyusui bayi secara teratur saat mengalami mastitis. Pengosongan payudara yang teratur bisa membantu mengurangi penyumbatan saluran ASI dan mempercepat pemulihan.

Berhenti menyusui atau beralih ke susu formula hanya akan membuat gejala mastitis semakin parah. Susuilah Si Kecil dengan posisi yang benar supaya tidak menambah nyeri pada payudara.

Jika tidak sedang menyusui, ibu bisa pompa ASI dengan menggunakan tangan. Hindari memompa menggunakan alat karena bisa memperparah nyeri.

Mau tahu apa saja rekomendasi obat untuk mengatasi payudara sakit saat meyusui, baca di artikel ini: “Payudara Sakit saat Menyusui? Ini 5 Rekomendasi Obat Payudara Bengkak dan Nyeri“.

2. Kenakan bra yang nyaman

Kenakan bra yang longgar dan nyaman ketika menyusui. Kamu pun bisa menggunakan bra dari bahan katun yang menyerap keringat.

3. Gunakan kompres hangat atau dingin

Kompres hangat atau dingin bisa membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada payudara yang terinfeksi. Beberapa ibu menyusui merasa lebih nyaman menggunakan kompres hangat, sementara yang lain merasa lebih baik dengan kompres dingin. Coba lah keduanya dan pilih yang nyaman bagi ibu.

4. Beri pijatan lembut

Selain kompres, ibu bisa memijat lembut payudara untuk memperlancar aliran ASI dan membantu ibu lebih rileks.

5. Beristirahat dan jaga pola makan sehat

Pastikan untuk selalu konsumsi makanan bergizi dan cukup minum air putih. Selain itu, beristirahatlah juga selama bayi tidur untuk memulihkan kondisi ibu.

Saat mengalami mastitis, mastitis, istirahat yang cukup dan asupan makanan yang bergizi akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu untuk melawan infeksi dengan lebih baik.

6. Jaga kebersihan puting susu

Pastikan ibu menjaga kebersihan puting susu dan peralatan menyusui ibu. Cuci tangan sebelum menyusui, sterilkan alat-alat menyusui secara teratur, dan gunakan bra yang bersih dan nyaman.

7. Jangan ragu menghubungi dokter

Bila ibu mengalami tanda dan gejala mastitis, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk pemberian antibiotik jika diperlukan. 

Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat pereda nyeri dan demam yang aman dikonsumsi ibu menyusui. Ibu juga bisa mendiskusikan keluhan kesehatan yang ibu alami pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Gejala-gejala mastitis biasanya mulai membaik dalam 1-2 hari setelah perawatan dimulai. Namun, pemulihan total mungkin memerlukan waktu lebih lama, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Ketahui Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

Selain mengetahui cara mengatasinya, penting juga bagi ibu untuk memahami penyebab mastitis. Kondisi peradangan pada payudara ini terjadi karena adanya infeksi pada jaringan payudara yang cukup umum terjadi selama masa menyusui. Umumnya kondisi ini terjadi ketika bakteri, seringkali dari mulut bayi, masuk ke dalam saluran susu melalui puting susu yang lecet atau retak. 

Namun, ada beberapa faktor risiko lain yang bisa menyebabkan mastitis. Beberapa penyebab umum mastitis pada ibu menyusui, antara lain:

  • Penyumbatan saluran ASI: Saluran ASI yang tersumbat bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri, yang kemudian menyebabkan infeksi.
  • Pengosongan ASI yang tidak tuntas: Jika payudara tidak terkuras sepenuhnya saat menyusui, ASI yang tertinggal dapat menyebabkan penyumbatan saluran ASI dan infeksi.
  • Kondisi kebersihan yang buruk: Kebersihan yang buruk saat menyusui, termasuk sanitasi puting susu yang tidak dijaga, dapat mempermudah masuknya bakteri.
  • Trauma pada payudara: Cedera atau trauma pada payudara, seperti benturan atau tekanan yang berlebihan, bisa menjadi pintu masuk bagi infeksi bakteri.
  • Penyakit autoimun: Beberapa kondisi autoimun, seperti lupus, bisa meningkatkan risiko ibu mengalami mastitis.

Ibu juga sebaiknya mewaspadai bila ada benjolan pada payudara. Pasalnya, bukan hanya mastitis, benjolan payudara juga bisa menjadi pertanda kanker. Agar lebih jelas, ibu bisa baca Apa Bedanya Gejala Kanker Payudara dengan Mastitis?

Cara Efektif untuk Mencegah Mastitis

Agar terhindar dari mastitis, berikut langkah-langkah yang bisa ibu lakukan:

  • Susui anak secara bergantian menggunakan payudara kanan dan kiri.
  • Kosongkan payudara untuk mencegah pembengkakan dan sumbatan.
  • Gunakan teknik menyusui yang baik untuk mencegah puting yang sakit. Ibu bisa baca Cara Menyusui Bayi yang Benar Agar Puting Susu Tidak Lecet.
  • Biarkan puting yang sakit atau pecah-pecah untuk mengering.
  • Pastikan untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

Itulah tips mengatasi mastitis untuk ibu menyusui. Jangan lupa download aplikasi Halodoc untuk memenuhi kebutuhan kesehatanmu, ya!

toko kesehatan
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2023. Breast Infection.
NHS UK. Diakses pada 2023. Mastitis.
Mayo Clinic.Diakses pada 2023. Mastitis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan