9 Tanda Mengenali Alergi Susu pada Anak
Halodoc, Jakarta - Pernah melihat anak mengalami diare kemudian muncul bintik-bintik merah setelah diberi susu sapi? Sebaiknya ibu tidak memberikan lagi susu sapi kepada anak, karena ini adalah tanda bahwa anak memiliki alergi terhadap susu sapi. Kondisi bisa bertambah parah jika anak tetap dibiarkan konsumsi susu sapi.
Ketika seorang anak mengalami alergi terhadap susu sapi, artinya sistem kekebalan tubuhnya, yang biasanya melawan infeksi, bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Untuk itu, tidak ada salahnya kenali beberapa tanda yang muncul ketika anak mengalami alergi susu. Penanganan yang tepat akan membuat kesehatan serta tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal!
Baca juga: 5 Makanan Pengganti Produk Susu untuk Anak-Anak
Kenali Lebih Banyak Mengenai Alergi Susu
Alergi susu merupakan salah satu kondisi alergi yang cukup umum dialami oleh anak-anak. Diperkirakan alergi ini mempengaruhi sekitar 7 persen bayi berumur kurang dari satu tahun meskipun sebagian besar anak-anak bisa sembuh dari kondisi ini setelah menginjak usia 5 tahun.
Alergi susu bisa terjadi akibat respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh terhadap susu sapi atau produk yang menggunakan susu sapi. Ketika anak mengalami alergi susu, artinya sistem kekebalan tubuh yang biasanya melawan suatu bakteri atau kuman, bereaksi berlebihan terhadap protein yang terdapat dalam susu.
Sistem kekebalan tubuh dalam tubuh anak mengira protein yang terdapat dalam susu adalah suatu kandungan berbahaya sehingga tubuh membutuhkan perlindungan. Hasilnya, anak mengalami reaksi alergi akibat tubuh melepaskan bahan kimia seperti histamin.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak rentan mengalami kondisi alergi susu, seperti memiliki alergi terhadap kondisi lain, memiliki riwayat dermatitis atopik, usia yang masih terlalu dini, hingga riwayat keluarga dengan kondisi alergi susu.
Tanda Alergi Susu yang Perlu Diwaspadai
Tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami anak terhadap susu dapat bervariasi. Meskipun satu reaksi awal cenderung ringan, tetapi reaksi selanjutnya bisa jadi lebih parah dan bahkan mengancam jiwa.
Jadi, hal yang penting untuk memeriksakan anak ke rumah sakit jika tanda-tanda alergi susu ia alami. Nah, ini beberapa tanda anak alami alergi susu:
1. Diare
Diare adalah salah satu ciri bayi mengalami alergi susu. Reaksi diare terjadi sangat cepat, bahkan setelah bayi meminum susu tersebut. Hal tersebut dikarenakan saluran pencernaan bayi yang tidak dapat menerima bahan gula alami atau senyawa yang dihasilkan oleh susu. Kondisi ini bisa menyebabkan anak lemah karena kekurangan air.
2. Napas Berbunyi (Mengi)
Napas berbunyi adalah gejala lain saat anak alami alergi susu. Napas bayi berbunyi terjadi akibat bayi mengalami kesulitan bernapas akibat. Hal tersebut dikarenakan saluran pernapasan bayi memberikan reaksi alergi yang cepat ketika saluran pernapasan, sehingga dihasilkan banyak lendir yang sebabkan gangguan napas.
3. Perut Kembung
Ketika terkena alergi susu, biasanya perut bayi juga akan kembung. Bayi yang tidak dapat menerima zat di dalam susu akan menyebabkan kondisi pencernaan yang tidak nyaman, sehingga membuat perut kembung dan memicu bayi mual atau muntah.
4. Bintik Merah di Kulit
Ciri-ciri lain ketika bayi mengalami alergi susu, yaitu mengalami bintik merah di kulit. Bayi yang baru lahir dapat menerima dampak yang berat karena kulitnya masih sangat sensitif. Bintik merah karena alergi susu dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, sehingga ruam merahnya seperti menumpuk pada kulit. Gejala ini biasanya terjadi dengan cepat setelah meminum susu.
5. Batuk
Bayi juga bisa batuk jika terkena alergi susu, karena sistem pernapasan sensitif. Hal itu terjadi ketika tubuh bayi menolak zat yang terkandung dalam susu, sehingga batuk akan terjadi. Pada awalnya, bayi mengeluarkan suara serak, sehingga terlihat seperti sangat kesakitan. Kemudian, bayi akan sering batuk apalagi setelah minum susu.
6. Bayi Menangis Ketika Menelan Susu
Bayi juga bisa menangis ketika menelan susu jika ia mengidap alergi susu. Kebanyakan ibu menganggap bahwa hal ini dikarenakan rasa susu yang kurang enak, padahal kondisi tersebut dikarenakan bayi merasa sakit dan sesak di bagian tenggorokan. Saluran pernapasan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kandungan dalam susu. Alergi susu juga dapat menyebabkan pembengkakan pada area tenggorokan dan lidah.
7. Bengkak pada Wajah
Bayi yang mengidap alergi susu juga bisa mengalami bengkak pada wajah, khususnya pada bibir. Beberapa bayi dapat terkena kondisi yang mengerikan seperti syok anafilaktik karena alergi susu. Anafilaksis adalah salah satu dampak alergi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi. Gejala dari anafilaksis yaitu wajah bayi menjadi bengkak, merah, dan menangis karena sulit bernapas. Jika bayi ibu terlihat mengalami gejala ini, segera hubungi dokter anak untuk mendapatkan penanganan medis.
8. Mata Memerah
Waspada jika anak mengalami pembengkakan dan kemerahan pada mata setelah anak mengonsumsi susu sapi. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya reaksi alergi pada anak.
9. Muntah
Muntah yang terjadi sesaat setelah anak mengonsumsi susu sapi juga perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa menjadi tanda lain dari kondisi alergi susu.
Itulah beberapa gejala yang dapat langsung dialami anak ketika mengonsumsi susu sapi. Namun, tidak hanya itu, gejala juga dapat dialami dalam waktu beberapa lama setelah anak mengonsumsi susu sapi. Misalnya, munculnya darah pada feses, kram perut, mata dan hidung yang berair, hingga kolik. Untuk itu, sangat penting bagi ibu untuk memperhatikan kondisi anak setiap saat.
Baca juga: Ketahui Fakta Susu Soya untuk Anak
Reaksi alergi susu bisa dicegah dengan menghindari berbagai asupan yang mengandung susu maupun produk turunan dari susu. Lalu, apakah anak masih bisa mengonsumsi susu? Jawabannya, iya. Ibu bisa mengganti susu anak dengan susu soya maupun susu dengan hypoallergenic formulas.
Ibu juga bisa bertanya langsung pada dokter anak melalui Halodoc untuk mengetahui cara tepat pencegahan reaksi alergi susu pada anak. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!