7 Penyebab Utama Frozen Shoulder
Halodoc, Jakarta - Gangguan bahu, atau dikenal dengan istilah frozen shoulder, merupakan kondisi nyeri bahu yang membuat bahu susah digerakkan. Nyeri bahu ini dapat mengakibatkan ruang dalam sendi bahu mengecil secara bertahap. Frozen shoulder dapat berkembang dalam beberapa fase. Pada tahap pertama, kamu mulai merasakan nyeri bahu dan tangan sulit bergerak. Tahap ini bisa berlangsung selama sekitar 4 bulan.
Kemudian dalam 4 bulan ke depan, kamu masih akan merasa sangat sakit. Kamu dapat menggerakkan lengan tapi cuma sedikit. Sedangkan pada tahap akhir, bahu tidak lagi kaku, nyeri perlahan-lahan menghilang, dan lengan dapat bergerak kembali. Tahap ini juga berlangsung sekitar 4 bulan dalam kebanyakan kasus.
Baca juga: Inilah Gejala Frozen Shoulder yang Perlu Kamu Tahu
Sementara itu, dalam pengertian lain, keadaan frozen shoulder ini digambarkan sebagai kondisi keterbatasan gerak pada bahu yang muncul tanpa penyebab yang jelas atau tanpa adanya kelainan intrinsik pada bahu. Keterbatasan gerak yang dimaksud, terjadi baik secara aktif maupun pasif.
Muncul Tanpa Sebab
Frozen shoulder juga diketahui merupakan kondisi dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Kondisi ini ditandai dengan proses bertahap terjadinya keterbatasan pergerakan bahu secara aktif maupun pasif. Padahal, di sisi lain, tidak ditemukan adanya gangguan pada pemeriksaan radiologi, selain masalah osteopenia (kondisi tulang yang menurun kepadatannya, tetapi belum menjadi kondisi osteoporosis).
Frozen shoulder dapat berkembang ketika kamu berhenti menggunakan sendi karena sakit, cedera, atau kondisi kesehatan kronis. Setiap masalah bahu dapat menyebabkan frozen shoulder jika kamu tidak melatih lingkup gerak persendian. Menebalnya jaringan yang membentuk kapsul saat seseorang mengalami frozen shoulder menyebabkan terganggunya pergerakan bahu. Jaringan yang menebal tersebut diperkirakan jaringan yang menyerupai jaringan parut.
Baca juga: Penyebab Frozen Shoulder Bukan Terpapar AC, Simak Di Sini Penjelasannya
Frozen shoulder bisa saja muncul tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas. Pada sebagian kasus, kondisi ini dapat dipicu oleh penyakit rematik. Pada beberapa kasus lain, frozen shoulder dialami oleh pengidap diabetes. Namun, penyebab pasti terjadinya penebalan dan peradangan belum diketahui:
-
Trauma, misalnya karena pembedahan pada bahu, robekan tendon, atau patah tulang lengan atas
-
Imobilisasi, misalnya akibat bekas operasi lama, seperti bedah toraks dan kardiovaskular, atau bedah saraf
-
Penyakit metabolik/endokrin, misalnya karena diabetes, penyakit autoimun dan penyakit tiroid.
-
Masalah saraf, misalnya karena stroke atau parkinson.
-
Masalah jantung, seperti hipertensi atau iskemia jantung.
-
Obat-obatan, misalnya konsumsi protease, anti-retrovirus, imunisasi, atau florokuinolon.
-
Hiperlipidemia (kolesterol tinggi) atau keganasan sel.
Cara mencegah frozen shoulder adalah dengan selalu berusaha menggerakkan lengan, meski sedang dalam proses pemulihan pasca operasi. Jika kamu sulit menggerakkan bahu, diskusikan dengan dokter mengenai jenis gerakan yang dapat diterapkan untuk melatih bahu.
Sementara itu, komplikasi yang mungkin muncul akibat frozen shoulder adalah kaku dan nyeri pada bahu yang berlangsung lama. Pada beberapa kasus, pengidap mengalami kaku atau nyeri bahu hingga 3 tahun pasca mendapat penanganan. Komplikasi lain dapat terjadi setelah pengidap menjalani manipulasi bahu, yaitu patah pada tulang lengan atas (humerus) atau terjadi robekan pada otot biseps.
Baca juga: Sering Bawa Bawaan Berat, Waspada Frozen Shoulder
Di saat kamu merasakan ada gejala yang tidak kamu kenali pada bahu, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai gejala tersebut. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan