Halodoc, Jakarta – Hamil di luar kandungan adalah sebutan lain dari kehamilan ektopik. Ini adalah kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di tempat lain selain rahim. 

Pada kehamilan normal, ketika sperma membuahi sel telur, zigot yang dihasilkan bergerak melalui tuba falopi dan akhirnya tertanam di lapisan rahim. Namun, pada kehamilan ektopik, zigot justru tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau leher rahim.

Penyebab Hamil di Luar Kandungan

Hamil di luar kandungan bisa terjadi karena banyak hal. Pada proses normal, silia di dalam tuba falopi membantu mendorong sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahim. 

Jika tuba falopi telah rusak karena sumbatan atau masalah lainnya, sel telur telah dibuahi mungkin tidak mencapai rahim. Ini malah berimplantasi dan berkembang di dalam tuba falopi itu sendiri.

Beberapa hal yang bisa jadi penyebab hamil di luar kandungan adalah:

1. Penyakit Radang Panggul

Penyakit ini terjadi akibat infeksi pada saluran kelamin. Biasanya karena bakteri menyebar dari vagina atau leher rahim ke dalam rahim, saluran tuba dan ovarium.

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit radang panggul dapat terjadi karena beberapa jenis bakteri dan adanya PMS seperti klamidia atau gonore. Jadi, PMS merupakan penyebab tidak langsung dari hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik.

3. Riwayat Kehamilan Ektopik Sebelumnya

Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk mengalami kehamilan ektopik lagi di masa mendatang.

4. Kelainan pada Tuba Falopi

Kelainan tuba falopi seperti kinking atau jaringan parut juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Ini dapat disebabkan oleh infeksi rahim sebelumnya, penyakit radang panggul, riwayat operasi pada tuba falopi atau operasi sterilisasi.

5. Perawatan Kesuburan 

Perawatan infertilitas yang digunakan untuk merangsang ovulasi dapat meningkatkan risiko hamil di luar kandungan.

6. Alat Kontrasepsi Tertentu

KB spiral atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

7. Kebiasaan Merokok 

Wanita yang memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko kehamilan ektopik yang lebih tinggi.

Apabila calon ibu Mengalami Kehamilan Ektopik, Segera Hubungi Dokter Ini untuk konsultasi dan perawatan lebih lanjut.

Seperti Apa Gejalanya?

Pada kasus hamil di luar kandungan, proses implantasi terjadi di luar rahim, biasanya di salah satu saluran tuba. Karena ruang ini tidak cocok untuk bayi berkembang, sel telur yang telah dibuahi tidak tumbuh menjadi bayi. 

Gejala kondisi ini dapat berkembang paling cepat pada minggu ke-4 dan hingga minggu ke-12 kehamilan. Meskipun lebih sering terjadi pada minggu ke-6 hingga ke-9.

Gejalanya mungkin termasuk:

• Nyeri di perut. Ini sering terjadi di area panggul bagian bawah.
• Perdarahan vagina. Darah mungkin lebih terang atau lebih gelap dari darah menstruasi. 
• Nyeri bahu. Ini dapat mengindikasikan perdarahan internal, dan mengiritasi saraf frenikus di bahu, yang menyebabkan rasa sakit.
• Pingsan. Keadaan darurat medis ini dapat terjadi akibat perdarahan yang signifikan.

Tanpa diagnosis dan pengobatan yang cepat, hamil di luar kandungan dapat mengancam nyawa ibu hamil. Pengobatan tidak dapat menyelamatkan kehamilan.

Kemungkinan komplikasi untuk orang tersebut meliputi:

• Perdarahan internal: Ini dapat menyebabkan syok dan kondisi serius. Risikonya lebih tinggi bila pengobatan terlambat.
• Kerusakan tuba falopi: Hal ini dapat menyebabkan kesulitan hamil di kemudian hari. 

Itulah pembahasan mengenai penyebab hamil di luar kandungan, gejala, dan bahaya serius yang mengintai. Jika kamu memerlukan informasi lebih lanjut mengenai ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.

Referensi:

Everyday Health. Diakses pada 2023. What Is Ectopic Pregnancy? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Medical News Today. Diakses pada 2023. What To Know About An Ectopic Pregnancy.

News-Medical Life Sciences. Diakses pada 2023. What Causes an Ectopic Pregnancy?