7 Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Kulit pada Anjing
Halodoc, Jakarta – Anjing termasuk hewan yang rentan terserang berbagai permasalahan kulit. Masalah kulit yang dialami anjing bisa berkisar ringan hingga parah. Banyak di antaranya yang membutuhkan perawatan profesional untuk mengatasinya agar tidak berkembang menjadi lebih buruk. Pasalnya, ketika penyakit kulit tidak segera diobati, kondisinya sering kali menjadi lebih rumit.
Bagi kamu yang memelihara anjing, sebaiknya lebih peka terhadap masalah-masalah kulit yang bisa menimpa hewan kesayanganmu. Bila melihat tanda-tanda penyakit kulit, jangan dibiarkan dan segera cari pengobatannya.
Baca juga: Pentingnya Memberikan Vaksin pada Anjing Peliharaan
Penyebab dan Cara Mengatasi Masalah Kulit pada Anjing
Pengobatan penyakit kulit pada anjing tergantung pada jenisnya. Jadi, tidak semua penyakit kulit yang dialami anjing dapat diobati dengan cara yang sama. Berikut cara mengatasi masalah kulit pada anjing berdasarkan penyebabnya:
1. Alergi
Alergi sering menjadi penyebab umum masalah kulit pada anjing. Alergi dapat menimbulkan rasa gatal yang tiba-tiba, terutama pada wajah, kaki, dada, dan perut. Nah, salah satu penanganan utamanya adalah mencari tahu penyebab alergi. Jadi, kamu pun harus jeli apakah anjing kamu alergi terhadap kotoran, serbuk sari, makanan atau shampo yang dipakai. Pengobatan untuk alergi biasanya dengan pemberian antihistamin.
2. Folikulitis
Folikulitis terjadi ketika folikel rambut mengalami peradangan. Kondisi ini sering terjadi saat anjing mengalami masalah kulit lain seperti kudis atau alergi. Folikulitis biasanya ditandai dengan munculnya luka akibat garukan, benjolan dan koreng di kulit. Dokter hewan biasanya akan meresepkan sampo khusus untuk mengatasinya.
3. Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan rentan menyerang anak anjing yang berada dalam kondisi buruk dan tidak higienis. Lesi impetigo dapat muncul pada perut dan ketiak anjing dalam bentuk pustula (benjolan kecil yang berisi nanah atau cairan), papula (benjolan padat, terasa nyeri, dan tidak bernanah), kerak epidermal, serta kerak. Anjing yang mengalami impetigo dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
4. Kurap
Kurap disebabkan oleh infeksi jamur yang ditandai dengan bercak botak melingkar dan berkerak di sekitar kepala, cakar, telinga, dan kaki depan anjing. Kulit anjing juga bisa tampak meradang dan merah akibat sering digaruk oleh anjing itu sendiri. Kurap bisa diobati dengan salep antijamur untuk membunuh jamur dan mencegahnya menyebar ke area lain.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Kontrol Parasit pada Anjing Peliharaan?
5. Kutu
Kutu yang hidup di dalam bulu anjing dapat menggigit kulit dan mengisap darah. Air liur yang dihasilkan kutu juga bisa masuk ke dalam tubuh anjing dan dapat memicu reaksi alergi. Akibatnya, anjing pun sering menggaruk tubuhnya akibat rasa gatal yang amat hebat. Kulit yang sering digaruk akibat gatal ini kemudian bisa memerah dan meradang. Dalam kondisi ekstrem, bulu mereka juga bisa mengalami kerontokan.
Kutu adalah parasit kecil juga dapat bertahan hidup di karpet dan tempat tidur anjing. Jadi, sebelum mengobatinya, jangan lupa membersihkan karpet dan benda-benda lain yang mungkin dihinggapi kutu. Setelah itu, cukur bulu anjing dan rutin membersihkannya dengan sampo anti-kutu. Kulit anjing yang mengalami luka juga harus diobati terlebih dahulu.
6. Kudis
Kutu yang hinggap di tubuh anjing juga bisa menyebabkan kudis, yakni masalah kulit yang cukup parah. Ada dua jenis utama kudis, kudis demodektik dan sarkoptik. Kudis demodektik disebabkan oleh kutu Demodex canis yang cenderung menyerang anjing tua, sakit, tidak terurus, atau anjing liar dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sedangkan kudis sarkoptik disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei mampu menimbulkan sensasi gatal yang amat hebat di telinga anjing.
Gejala kudis demodektik di antaranya adalah rambut rontok di wajah dan kaki, disertai rasa gatal, kemerahan yang parah di sekitar area yang terkena, serta munculnya bintik-bintik berisi darah dan nanah. Seperti kutu, bersihkan tempat tidurnya dan area-area lain yang mungkin dihinggapi kutu. Perawatan termasuk tablet dan sampo khusus untuk membunuh tungau, meredakan gatal dan peradangan.
7. Ketombe
Seperti manusia, anjing juga bisa berketombe. Kondisi ini dapat membuat kulit anjing kering dan gatal. Ketombe ringan biasanya mudah diobati dengan sampo saja.
Baca juga: Waspadai Masalah Pencernaan pada Anjing di Musim Hujan
Kalau kamu melihat tanda-tanda masalah kulit tersebut, kini kamu bisa memastikannya lebih lanjut dengan bertanya ke dokter hewan di aplikasi Halodoc lho! Yuk, download Halodoc sekarang!
Referensi:
Animal Trust. Diakses pada 2020. 10 of the most common dog skin conditions.
Merck Vet Manual. Diakses pada 2020. Treatment of Skin Disorders in Dogs.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan