7 Pencegahan di Rumah agar Terhindar dari Keracunan Karbon Monoksida
Halodoc, Jakarta – Keracunan terjadi jika kamu menghirup karbon monoksida dalam jumlah banyak Gas ini dihasilkan dari banyak sisa pembakaran seperti kendaraan, oven, pemanggang, dan pemanas. Keracunan karbon monoksida perlu diwaspadai karena kamu tidak bisa melihat atau mencium bau gas ini.
Walaupun sulit dideteksi keberadaanya, bukan berarti kamu tidak bisa menghindari risiko keracunan karbon monoksida. Telah banyak kasus keracunan karbon monoksida yang umumnya terjadi di dalam mobil. Namun, keracunan karbon dioksida bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah.
Baca Juga: Ini Profesi yang Berpotensi Menyebabkan Keracunan Sianida
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan karbon monoksida. Salah satunya adalah memastikan rumah, khususnya dapur, memiliki ventilasi yang baik. Berikut upaya pencegahan keracunan karbon monoksida yang bisa dilakukan:
-
Rawat Alat Rumah Tangga dengan Baik
Perawatan yang dilakukan seperti rutin mengecek pemanas air serta peralatan pembakaran gas, minyak, atau batu bara. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan yang bisa menimbulkan kebocoran gas atau kebakaran. Segera perbaiki peralatan tersebut jika terdapat kerusakan. Perlu diwaspadai bila muncul bau gas dari kulkas karena menandakan terjadi kebocoran.
-
Rawat Kendaraan Secara Rutin
Merawat kendaraan secara rutin perlu dilakukan. Hal ini bertujuan agar saluran pembuangan atau knalpot terjaga baik. Sebaiknya jangan memanaskan mobil atau motor di dalam garasi yang tertutup. Kamu berisiko menghirup karbon monoksida jika berada dalam situasi tersebut. Disarankan untuk tidak membuka pintu rumah ketika sedang menyalakan kendaraan karena asapnya bisa masuk dan mengendap di dalam rumah.
-
Memanggang di Luar Ruangan
Lakukan aktivitas memanggang di luar ruangan, khususnya jika menggunakan arang atau briket. Usahakan untuk menggunakan masker ketika melakukan aktivitas memanggang. Penggunaan kompor gas portable di dalam ruangan juga tidak disarankan karena gas karbon monoksida akan menumpuk di dalam rumah.
-
Pastikan Gas Terpasang dengan Benar
Saat kamu membeli peralatan gas, beli peralatan yang terdapat logo SNI. Regulator yang sudah berlogo SNI bisa mendeteksi kebocoran gas sekecil apapun. Pilih regulator yang memiliki seal karet ganda agar regulator tidak goyang dan menyebabkan kebocoran gas. Maka itu, sebaiknya pilih regulator dengan sistem auto shut off. Sistem ini otomatis menutup aliran gas bila selang terlepas atau ada kebocoran gas
Baca Juga: Salah Kenali Aroma, Hati-Hati Anosmia
-
Letakan Generator Dekat Ventilasi
Hindari meletakkan generator di dalam rumah, ruang bawah tanah, atau garasi yang jauh dari ventilasi. Sebaiknya letakan generator dekat dengan jendela, pintu, atau lubang angin kurang lebih enam meter. Hal ini untuk menghindari keracunan karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar. Kamu bisa menggunakan detektor karbon monoksida bertenaga baterai atau baterai cadangan di rumah saat menggunakan generator.
-
Pilih Penghilang Cat yang Tepat
Jika kamu ingin menghilangkan cat tembok dengan paint remover, sebaiknya pilih yang tidak mengandung methylene chloride di dalamnya. Zat ini biasa ditemukan pada pembersih otomotif dan produk rumah tangga lainnya. Jika menghirup atau menyentuh paparan zat ini, kamu bisa mengalami pusing, mual, kesemutan, atau mati rasa di jari tangan dan kaki.
-
Memasang Detektor
Tempatkan detektor di tempat yang bisa terdengar jika alarm berbunyi. Detektor dengan tipe digital dapat memberi tahu tingkat konsentrasi karbon monoksida tertinggi di rumah. Ganti detektor karbon monoksida setiap lima tahun. Periksa atau ganti baterai saat kamu mengubah waktu atau setiap kali terjatuh.
Baca Juga: Kenali 3 Tanda dan Gejala Keracunan Jengkol
Jika ada pertanyaan lain seputar keracunan karbon monoksida, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan