7 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Infertilitas pada Wanita
"Infertilitas pada wanita bisa menghambat potensi kehamilan maupun mempertahankannya. Kondisi ini bisa dideteksi lewat beberapa tes kesehatan."
Halodoc, Jakarta – Infertilitas adalah kesulitan untuk hamil maupun melahirkan seorang anak. Diagnosis infertilitas diberikan kepada pasangan yang tidak berhasil hamil setelah berupaya selama satu tahun penuh. Ketika sumber penyebabnya terletak pada wanita, kondisinya disebut sebagai infertilitas wanita.
Penyebab infertilitas wanita yang paling umum termasuk masalah ovulasi, kerusakan saluran tuba atau rahim, atau masalah pada leher rahim. Usia adalah salah satu faktor infertilitas. Pasalnya, kesuburan cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Infertilitas pada Wanita
Temui dokter apabila kamu kesulitan untuk hamil jika telah berupaya bertahun-tahun. Dokter dapat mengevaluasi dan mengobati infertilitas wanita.
Tes kesuburan yang mungkin dilakukan dokter, meliputi:
1. Tes ovulasi
Alat tes ovulasi sudah banyak dijual bebas. Tes ini bisa mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) yang terjadi sebelum ovulasi.
Tes darah untuk progesteron, hormon yang diproduksi setelah ovulasi, juga dapat mendeteksi kapan ovulasi terjadi. Dokter mungkin juga memeriksa kadar hormon lain, seperti prolaktin.
2. Histerosalpingografi
Selama pemeriksaan hysterosalpingography, dokter menyuntikkan kontras sinar-X ke dalam rahim agar bisa melihat gambar rahim dengan jelas.
Tes juga bisa menunjukkan apakah ada cairan yang keluar dari rahim dan keluar dari saluran tuba. Dokter memerlukan evaluasi lebih lanjut apabila melihat tanda-tanda masalah.
3. Pengujian cadangan ovarium
Pengujian ini membantu menentukan kualitas dan kuantitas sel telur untuk ovulasi. Wanita yang berisiko kekurangan pasokan sel telur mungkin perlu menjalani serangkaian tes darah dan pencitraan ini.
Biasanya, tes ini untuk wanita berusia di atas 35 tahun.
4. Tes hormon
Tes hormon bertujuan untuk memeriksa kadar hormon ovulasi serta hormon tiroid yang mengontrol proses reproduksi.
5. Tes pencitraan
Dokter bisa melakukan USG untuk bagian panggul untuk mencari penyakit rahim atau tuba falopi. Terkadang, dokter juga menggunakan sonohisterogram atau histeroskopi untuk melihat bagian dalam rahim secara mendetail.
6. Laparoskopi
Laparoskopi yakni tindakan dengan membuat sayatan kecil di bawah pusar. Dokter kemudian memasukkan alat laparoskop yang dilengkapi dengan kamera untuk memeriksa saluran tuba, ovarium, dan rahim.
Laparoskopi dapat mengidentifikasi endometriosis, jaringan parut, penyumbatan atau penyimpangan saluran tuba, dan masalah dengan ovarium dan rahim. Opsi pemeriksaan ini sebenarnya jarang dilakukan.
7. Pengujian genetik
Tes ini membantu dokter untuk mengidentifikasi perubahan pada gen yang mungkin menyebabkan infertilitas.
Tips Mencegah Infertilitas pada Wanita
Jika kamu berencana hamil setelah menikah, kamu bisa melakukan tips ini untuk mencegah infertilitas:
1. Pertahankan berat badan yang sehat
Wanita yang kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan berisiko lebih tinggi mengalami gangguan ovulasi.
Jika perlu menurunkan berat badan, berolahragalah secukupnya. Latihan berat dan intens lebih dari lima jam seminggu bisa meningkatkan peluang ovulasi.
2. Berhenti merokok
Zat-zat yang terkandung dalam rokok berdampak negatif untuk kesuburan maupun kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, hentikan dan jangan mencoba merokok apabila berupaya untuk hamil.
3. Hindari alkohol
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan penurunan kesuburan. Minuman ini juga dapat memengaruhi kesehatan janin yang sedang berkembang.
Apabila kamu berencana untuk hamil, hindari alkohol, dan jangan minum alkohol saat hamil.
4. Mengurangi stres
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan pasangan sulit untuk hamil. Cobalah untuk mengurangi stres dalam hidup sebelum mencoba hamil.
Jika kamu masih punya pertanyaan yang lebih mendalam soal infertilitas, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik.
Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!