7 Mitos Tentang Menyusui yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Setelah melalui fase kehamilan dan persalinan, ibu menghadapi fase menyusui. Bagi ibu yang menyusui secara eksklusif, menyusui adalah momen sakral untuk mempererat hubungan ibu dan Si Kecil. Namun, munculnya mitos-mitos tentang menyusui terkadang membuat ibu cemas dan khawatir. Padahal, mitos yang beredar ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Oleh sebab itu, ibu perlu menyaring dan mencari kebenaran informasi tentang menyusui guna mengurangi kekhawatiran yang ibu alami dan mendukung pertumbuhan Si Kecil.
Baca juga: 4 Gangguan Kesehatan yang Sering Dialami Ibu Menyusui
Sejumlah Mitos Tentang Menyusui
Melansir dari laman UNICEF, berikut sejumlah mitos tentang menyusui yang perlu diluruskan, yaitu:
- Ukuran Payudara Memengaruhi Produksi ASI
Ini merupakan mitos menyusui yang paling banyak beredar di masyarakat. Ukuran payudara yang lebih kecil dianggap memproduksi ASI lebih sedikit daripada wanita yang memiliki payudara yang lebih besar. Faktanya, ukuran payudara sama sekali tidak memengaruhi jumlah ASI yang dikeluarkan. Banyak dan sedikitnya ASI tergantung pada seberapa baik mulut bayi melekat pada payudara, frekuensi menyusui dan seberapa baik bayi menyedot ASI.
- Mencuci Puting Sebelum Menyusui
Mencuci puting susu sebelum menyusui tidak perlu. Ketika bayi lahir, mereka sudah sangat akrab dengan bau dan suara ibunya sendiri. Puting juga menghasilkan zat yang berbau seperti bayi dan mengandung “bakteri baik” yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh Si Kecil.
- Makanan Memengaruhi Rasa ASI
Katanya, makanan yang ibu konsumsi dapat memengaruhi produksi ASI. Misalnya, ibu yang mengonsumsi makanan pedas maka ASI yang dihasilkan akan memiliki rasa pedas. Padahal, apapun yang ibu konsumsi tidak memengaruhi cita rasa ASI. Selain itu, Si Kecil juga sudah terbiasa dengan preferensi makanan ibu sejak dalam kandungan.
Baca juga: Obat Batuk yang Aman dan Alami untuk Ibu Menyusui
- Ibu Tidak Boleh Menyusui Saat Sakit
Tergantung pada jenis penyakitnya, ibu biasanya dapat terus menyusui ketika jatuh sakit. Namun, ibu perlu memastikan untuk mendapatkan perawatan yang tepat, cukup beristirahat dan makan dan minum dengan baik. Pada banyak kasus, antibodi yang dibuat tubuh dapat mengobati penyakit yang ibu idap atau bayi akan membangun antibodinya sendiri.
- Menyusui Bikin Payudara Kendur
Mitos yang satu ini kerap menjadi penyebab wanita tidak mau menyusui. Kulit dan jaringan payudara memang otomatis merenggang saat ibu menyusui. Namun, hal ini tidak membuat payudara kendur. Payudara kendur biasanya berkaitan dengan genetik, ukuran indeks massa tubuh, faktor usia, kebiasaan merokok, riwayat kehamilan dan ukuran payudara sebelum hamil.
- Si Kecil Sulit Disapih Jika Menyusu Terlalu Lama
Menyapih bayi tidak ada hubungannya dengan durasi menyusui. Ibu dapat menyapih Si Kecil kapan saja setelah pemberian ASI eksklusif selesai atau ketika Si Kecil menunjukan tanda-tanda kesiapan, seperti bisa duduk dengan kepala tegak dalam waktu lama, membuka mulut dan tertarik ketika melihat orang makan, berat badannya mencapai dua kali lipat berat lahir, serta memiliki koordinasi mata, mulut dan tangan yang baik.
- Banyak Minum Susu Akan Menghasilkan Banyak ASI
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya kalau produksi ASI lebih dipengaruhi oleh frekuensi menyusui. Jadi, sudah jelas kalau minum susu tidak memengaruhi jumlah produksi ASI. Semakin Si Kecil menyusu, maka semakin banyak ASI yang ibu dihasilkan.
Baca juga: Ibu Menyusui Harus Hindari Makanan Ini
Itulah mitos seputar menyusui yang perlu ibu ketahui. Jika ibu punya masalah saat menyusui Si Kecil, bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Lewat aplikasi, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Referensi:
UNICEF. Diakses pada 2020. Busted: 14 myths about breastfeeding.
Seleni Organization. Diakses pada 2020. Ten Myths About Breastfeeding.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan