7 Mitos tentang Makanan Sehat yang Perlu Diluruskan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Juni 2021

“Menerapkan pola makan sehat sangat penting. Namun, ada banyak mitos makanan sehat yang sebenarnya perlu diluruskan. Mulai dari karbohidrat yang dianggap buruk bagi kesehatan, hingga wortel yang lebih sehat dimakan mentah ketimbang dimasak. Simak faktanya dalam pembahasan berikut ini.”

7 Mitos tentang Makanan Sehat yang Perlu Diluruskan7 Mitos tentang Makanan Sehat yang Perlu Diluruskan

Halodoc, Jakarta – Hidup sehat dimulai dari pola makan, karena apa yang kamu konsumsi dapat berpengaruh pada tubuh. Namun, ada banyak mitos makanan sehat yang banyak diyakini, padahal sebenarnya keliru. Oleh karena itu, penting untuk memahami esensi sesungguhnya dari makan yang sehat.

Mengutip laman Everyday Health, dr. David L. Katz, MD., mengatakan bahwa makan yang sehat sebenarnya sederhana. Salah satu kuncinya adalah makanan harus minimal diproses yang mencakup sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan air. 

Baca juga: Ragam Makanan Korea yang Sehat Ini Patut Dicoba

Mitos Makanan Sehat Ini Sebenarnya Keliru

Bicara soal nutrisi dan makanan sehat, tentu ada banyak hal yang perlu dipelajari. Inilah sebabnya salah kaprah sering terjadi.

Berikut ini beberapa mitos makanan sehat yang sebenarnya keliru:

1. Karbohidrat Itu Buruk dan Perlu Dihindari

Ini adalah anggapan yang keliru, karena tubuh sejatinya perlu asupan karbohidrat sebagai sumber energi.

Mengonsumsi karbohidrat tinggi serat, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah, dan sayuran, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis, kata Abbey Sharp, ahli diet terdaftar di Toronto dan penulis The Mindful Glow Cookbook. 

2. Kebiasaan Ngemil Tidak Baik untuk Tubuh

Ngemil menghilangkan rasa lapar dan dapat menguntungkan atau merugikan, tergantung pada apa yang kamu makan.

Jadi, mengonsumsi camilan sehat seperti apel, kenari, pisang, wortel, atau hummus, tentu baik untuk tubuh. 

Baca juga: Kenali Pewarna Makanan Sehat dari Bahan Alami

3. Produk Organik Lebih Baik dari Konvensional

Produk organik memang pilihan yang baik. Namun, jika dikatakan lebih baik dari produk konvensional, belum tentu. Makan yang sehat sebenarnya tidak harus mahal.

Kamu bisa membeli sayur dan buah konvensional, lalu mencucinya sebelum dimakan. Hal yang terpenting adalah makan banyak buah dan sayuran, bukan hanya fokus pada kualitas dan harga.

4. Hindari Makanan Mengandung Gluten

Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley, menurut Celiac Disease Foundation. Kecuali kamu mengidap penyakit Celiac atau sensitivitas gluten, kamu boleh saja kok terus memasak makanan dengan gluten, seperti biji-bijian.

5. Makanan Versi Rendah Lemak Pasti Lebih Baik

Makanan yang diberi label “rendah lemak” sering menjadi bumerang. Pada beberapa produk, sodium dan gula sering ditambahkan lebih banyak untuk menutupi kurangnya rasa di mulut akibat proses penghilangan lemak. Meski banyak produk yang bagus, tidak semua yang berlabel bebas lemak pasti lebih sehat.

6. Telur Buruk untuk Kesehatan

Telur sering dianggap buruk untuk kesehatan karena mengandung kolesterol. Namun, mengutip laman Harvard Health Publishing, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan dapat merangsang hati untuk memproduksi kolesterol. 

Jadi, kekhawatiran yang lebih besar dalam hal kadar kolesterol tidak sehat dalam tubuh adalah makanan kaya lemak jenuh, belum tentu makanan tinggi kolesterol. Terlebih, telur adalah makanan yang terbilang rendah lemaknya, jika dibandingkan nutrisi penting lain yang terkandung di dalamnya. 

Baca juga: 10 Makanan Tinggi Serat yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi

7. Wortel Mentah Lebih Bergizi daripada yang Matang

Antioksidan dapat ditingkatkan ketika beberapa sayuran dimasak. Misalnya, dalam sebuah studi pada 2008 di Journal of Agricultural and Food Chemistry, yang dikutip dari laman The Healthy, para peneliti menemukan bahwa memasak wortel sebenarnya meningkatkan nilai gizinya. 

Perebusan wortel menyebabkan karotenoid (antioksidan) meningkat sebesar 14 persen, sedangkan dengan metode memasak lainnya, terutama menggoreng, menyebabkan penurunan nilai antioksidan. Jadi, keliru bila wortel dianggap lebih sehat saat mentah ketimbang dimasak.

Itulah beberapa mitos makanan sehat yang perlu diluruskan. Milikilah pola makan sehat dan bergizi seimbang. Bila dirasa asupan nutrisi kamu belum tercukupi, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk membeli suplemen, kapan dan di mana saja.

Referensi:
The Healthy. Diakses pada 2021. Healthy Eating: 21 Food Myths You Still Think Are True.
Everyday Health. Diakses pada 2021. 20 Popular Food and Nutrition Myths You Shouldn’t Believe.
Food Network. Diakses pada 2021. 11 Healthy-Eating Myths That Just Aren’t True.
American Heart Association. Diakses pada 2021. Are Eggs Risky For Heart Health?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan