Ini 7 Kondisi Si Kecil yang Perlu Diberikan Terapi Wicara
Halodoc, Jakarta - Anak-anak dapat mengalami kesulitan untuk bicara, yaitu sebuah gangguan bicara yang tidak biasa ketika seorang anak mengalami kesulitan membuat gerakan yang akurat saat berbicara. Pada seorang anak yang mengalami gangguan tersebut, otaknya berjuang untuk membuat gerakan bibir untuk bicara. Karena gangguan ini, mulut tidak bekerja secara normal, karena otak mengalami kesulitan mengarahkan atau mengkoordinasikan gerakan.
Untuk berbicara dengan benar, otak anak harus belajar cara membuat rencana yang memberi tahu otot bicaranya agar dapat menggerakkan bibir, rahang, dan lidah. Caranya adalah dengan menghasilkan bunyi dan kata-kata akurat yang diucapkan dengan kecepatan dan ritme yang normal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada seorang anak yang kesulitan berbicara adalah dengan melakukan terapi wicara. Hal tersebut adalah sebuah terapi untuk mengatasi gangguan pada anak ketika berbicara dan berkomunikasi. Beberapa cara mungkin akan dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang terjadi pada anak ibu.
Cara-cara yang akan dilakukan oleh terapis tersebut dapat berhubungan dengan latihan fisik untuk menguatkan otot-otot yang berguna untuk berbicara atau berhubungan dengan saraf oral. Kemudian, Si Kecil juga akan melakukan latihan bicara untuk meningkatkan kejelasan dari kata-kata yang dikeluarkan dari mulut, serta latihan memproduksi suara dengan meningkatkan artikulasi di mulut. Maka dari itu, latihan-latihan tersebut dapat mengatasi masalah yang terjadi pada anak tersebut.
Baca Juga: Terapi Wicara untuk Orang Dewasa
Kondisi yang Memerlukan Terapi Wicara
Gangguan bicara disebabkan oleh masalah pada produksi suara yang dikeluarkan. Hal tersebut mengacu pada masalah terhadap memahami atau menyatukan kata-kata yang berguna untuk mengomunikasikan atau menyampaikan ide yang tertanam di kepala. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat diatasi oleh terapi wicara:
-
Gangguan artikulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk menghasilkan suara dalam suku kata atau mengatakan kata-kata secara tidak benar, sehingga pendengar tidak dapat memahami apa yang dikatakan.
-
Gangguan kelancaran. Misalnya gagap, yaitu ketika aliran bicara terganggu oleh penghentian abnormal, pengulangan kata-kata parsial ("m-m-makan"), atau memperpanjang suara dan suku kata yang ingin diucapkan (mmmmotor).
-
Resonansi atau gangguan suara. Gangguan ini terjadi karena terdapat masalah dengan nada, volume, atau kualitas suara yang mengalihkan perhatian pendengar dari apa yang dikatakan. Gangguan jenis ini juga dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan bagi anak saat berbicara.
-
Gangguan reseptif. Gangguan yang terjadi pada anak yang mengalami kesulitan untuk memahami atau memproses bahasa.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Terapi Wicara
-
Gangguan ekspresif. Sebuah gangguan yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk menyatukan kata-kata, kosa kata terbatas, atau ketidakmampuan untuk menggunakan bahasa dengan cara yang sesuai secara sosial.
-
Gangguan komunikasi kognitif . Gangguan yang menyebabkan kesulitan untuk bicara karena masalah pada keterampilan komunikasi yang melibatkan ingatan, perhatian, persepsi, organisasi, regulasi, dan pemecahan masalah.
-
Disfagia. Gangguan dalam cara seseorang makan atau minum, termasuk masalah dengan mengunyah, menelan, batuk, tersedak, dan menolak makanan.
Beberapa masalah di atas dapat diatasi dengan cara melakukan terapi wicara secara rutin. Dengan begitu, otak anak lebih berkembang dan dapat mengatasi gangguan tersebut.
Baca Juga: Terapi Wicara Dapat Atasi 8 Kondisi Ini
Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan bicara. Jika anak ibu mengalami gangguan tersebut dan kebingungan, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan