7 Kesalahan saat Siapkan Makanan Bisa Picu Keracunan Makanan
Halodoc, Jakarta - Kamu pasti pernah mendengar berita sekelompok orang dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan makanan. Penyakit ini memang bisa menyerang banyak orang sekaligus, akibat dari mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Penyebabnya bisa jadi karena organisme termasuk diantaranya adalah bakteri, virus, dan parasit - atau sumber toksin lainnya.
Namun, kasus keracunan makanan bisa terjadi akibat melakukan beberapa kesalahan dalam proses memasak. Beberapa kesalahan yang memicu keracunan makanan, yaitu:
-
Saat membeli makanan, tidak segera menyimpan makanan dalam suhu yang tepat, misalnya tidak disimpan di kulkas, terutama produk daging dan produk olahan susu.
-
Tidak memasak makanan secara merata, terutama daging unggas-unggasan, dan daging olahan.
-
Meninggalkan makanan matang di ruangan dengan suhu hangat terlalu lama.
-
Mengonsumsi makanan yang sudah melewati masa kedaluwarsa.
-
Kontaminasi silang, misalnya memakai peralatan seperti pisau pemotong daging mentah untuk mengiris roti atau menyimpan daging mentah di atas makanan siap makan sehingga cairan dari daging menetes ke makanan di bawahnya.
-
Menggunakan talenan yang tidak dicuci sebelumnya, khususnya setelah penggunaan untuk memotong daging mentah.
-
Orang yang sakit atau menyentuh makanan dengan tangan kotor.
Baca Juga: Ini Bakteri-Bakteri Penyebab Terjadinya Keracunan Makanan
Makanan Apa Saja yang Mudah Menyebabkan Keracunan Makanan?
Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang mudah terkontaminasi jika tidak diolah, disimpan, atau disajikan dengan baik:
-
Daging mentah.
-
Susu.
-
Makanan siap saji, misalnya potongan daging matang, keju lembut, dan roti isi kemasan.
-
Makanan dalam kaleng.
-
Kerang-kerangan dan makanan laut mentah.
Baca Juga: Inilah Bahaya di Balik Jajan Anak
Gejala Saat Alami Keracunan Makanan
Beberapa gejala yang dapat muncul saat terjadi keracunan makanan, yaitu:
-
Mengalami demam tinggi.
-
Gejala yang dialami parah dan tidak membaik hingga beberapa hari.
-
Sakit perut hebat.
-
Mengalami gejala dehidrasi parah, misalnya urine beraroma tidak enak, berwarna gelap, dan sangat sedikit.
-
Terjadi wabah keracunan makanan dan terkait dengan sumber kontaminasi tertentu.
-
Mengalami muntah-muntah lebih dari dua hari.
-
Diare yang berlangsung lebih dari tiga hari atau tinja bercampur darah.
-
Mengalami gejala seperti pandangan buram, otot lemas, atau sensasi geli di tangan.
Lantas, Bagaimana Cara Mengobati Keracunan Makanan?
Pada kebanyakan kasus yang ringan, kondisi ini tidak membutuhkan langkah pengobatan khusus. Namun, pengidapnya harus melakukan istirahat untuk meredakan gejala yang muncul. Pengidapnya disarankan untuk konsumsi banyak air untuk terhindar dari dehidrasi. Jika pengidap mengalami dehidrasi, maka gejala bisa makin parah dan masa pemulihan menjadi makin lama.
Pengidap keracunan makanan dapat diberikan oralit untuk menggantikan glukosa, garam, dan mineral penting lain yang hilang akibat muntah dan diare. Untuk sementara waktu, hindari makanan biasa hingga merasa lebih baik. Untuk sementara waktu, kamu bisa mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur.
Baca Juga: Langkah Awal Atasi Keracunan Makanan Saat Traveling
Jika kamu mengalami keracunan makanan atau gejala yang serupa, kamu bisa memanfaatkan fitur Talk to a Doctor di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Cukup mudah, bukan? Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan