7 Jenis Penyakit Hernia yang Dikenal sebagai Turun Berok
“Hernia atau turun berok adalah penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Ada berbagai jenis hernia di antaranya hernia inguinal, umbilikalis, femoralis, dan hernia hiatal.”
Halodoc, Jakarta – Hernia adalah kondisi saat sebagian atau keseluruhan organ menonjol melalui celah atau area yang lemah dalam dinding otot, di bagian tubuh yang tidak biasa. Hernia umumnya terjadi pada bayi maupun anak-anak. Meskipun begitu, bukan berarti orang dewasa tidak dapat mengalami hernia.
Gejala dari penyakit ini bisa berbeda pada setiap orang yang mengalaminya. Hal ini terjadi karena hernia memiliki berbagai jenis yang masing-masingnya tentu memiliki gejala berbeda.
Baca juga: Catat, Ini 5 Cara Ampuh untuk Mencegah Hernia
Nah, apa saja sih jenis-jenis hernia itu? Yuk ketahui jawabannya lebih lanjut.
Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Hernia
Berikut ini jenis-jenis penyakit hernia yang perlu kamu ketahui:
1. Hernia inguinal
Hernia inguinal atau hernia inguinalis adalah salah satu hernia yang terjadi akibat adanya jaringan lunak dalam tubuh yang menonjol, dan akan terlihat pada bagian bawah perut dekat lipatan paha.
Terkadang tonjolan yang terjadi akibat hernia inguinal membuat pengidapnya tidak nyaman akibat rasa sakit. Hernia inguinal bersifat umum selain itu biasanya terjadi pada pria daripada wanita.
Hernia jenis ini tidak dapat hilang dengan sendirinya. Nah, ketika sudah mengganggu, proses pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki jenis hernia ini. Faktor yang meningkatkan seseorang mengalami hernia inguinal adalah jenis kelamin, keturunan, batuk kronis, kelebihan berat badan, dan kelahiran prematur.
Waspada terhadap hernia inguinalis, kamu bisa hubungi Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Hernia Inguinalis.
2. Hernia umbilikalis
Hernia jenis ini terjadi karena adanya bagian usus yang menonjol melalui umbilikalis pada otot perut. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi. Namun, jangan khawatir, hernia jenis ini tidak berbahaya.
Hernia umbilikalis tidak menyebabkan rasa sakit pada pengidapnya. Biasanya, hernia umbilikalis terlihat menonjol dan membesar ketika pengidap tertawa atau menangis. Hernia umbilikalis biasanya masuk kembali dan otot menutup sebelum anak berusia 1 tahun.
Meskipun hernia jenis ini umum terjadi, ibu harus waspada jika anak mengalami muntah-muntah, terlihat kesakitan, dan benjolan menjadi nyeri atau terjadi pembengkakan.
3. Hernia femoralis
Hernia femoralis adalah kondisi adanya bagian usus yang menonjol keluar akibat adanya otot yang lemah di daerah paha. Jika dibandingkan dengan jenis hernia yang lain, hernia femoralis adalah salah satu jenis hernia yang jarang terjadi.
Hernia femoralis biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Gejala yang pasti hanya tonjolan yang ada di sekitar paha. Bahayanya, jika tonjolan tumbuh menjadi lebih keras dan besar, kemungkinan hernia berkembang menjadi lebih parah.
Faktor yang meningkatkan seseorang mengalami hernia femoralis yaitu kelebihan berat badan, kehamilan, sembelit, dan sering mengangkat beban berat.
Jika kamu Mengidap Hernia, 3 Dokter Ini Paham Cara Mengobatinya.
4. Hernia hiatal
Kondisi ini terjadi saat bagian atas perut menonjol hingga ke diafragma. Ketika kamu mengalami hernia hiatal, biasanya asam lambung lebih mudah naik sehingga kamu lebih mudah mengalami penyakit GERD.
Jenis hernia ini bisa menyerang siapa saja. Sebaiknya kamu mengenali gejala hernia hiatal sedari awal seperti, rasa panas pada perut, rasa sakit pada dada, sering sendawa, dan mengalami masalah menelan.
Untuk mengurangi risiko terjadinya hernia hiatal, sebaiknya kurangi berat badan dan makan secara perlahan. Yuk, ketahui juga penyebab hernia melalui artikel berikut “Disebut Turun Berok, Ini 9 Penyebab Hernia yang Dapat Terjadi.”
5. Hernia insisional
Hernia jenis ini terjadi akibat adanya sayatan pada bagian tubuh. Operasi pada tubuh memerlukan sayatan yang kemudian ditutup dengan jahitan. Jika luka jahitan tidak sembuh dengan benar, akibatnya meningkatkan risiko isi perut menekan keluar.
Selain karena luka jahitan, ada pula faktor risiko lainnya yang meningkatkan terjadinya hernia jenis ini. Misalnya, mengalami komplikasi selama operasi atau setelahnya, obesitas, memiliki kondisi kronis tertentu seperti diabetes dan gagal ginjal, minum obat tertentu dalam jangka panjang, dan merokok.
6. Hernia epigastrium
Jenis hernia ini terjadi di daerah epigastrium perut yang terletak di atas pusar dan di bawah tulang dada. Kondisi ini terjadi karena celah di antara kedua sisi otot perut, yang memungkinkan jaringan lemak terdorong keluar melalui perut.
Hernia epigastrium bisa terjadi pada bayi dan orang dewasa. Jika kamu memiliki hernia epigastrium kamu mungkin dapat merasakannya ketika kamu batuk, tertawa, dan menahan buang air besar. Kamu mungkin juga akan merasa nyeri di sekitar lokasi hernia.
7. Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menekan jaringan ikat perut atau spigelian fascia. Gejalanya bisa bervariasi di setiap orang, tetapi gejala umumnya yaitu terdapat benjolan yang terletak di bagian bawah atau di samping pusar, serta nyeri perut yang konstan atau terputus-putus.
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, hernia spigelian dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dan komplikasi berupa penyumbatan usus.
Nah, itulah jenis-jenis hernia. Jika kamu mengalami atau memiliki risiko terkena hernia, segera tanyakan ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play.
Baca juga: Ketahui Upaya Pencegahan Efektif dari Hernia Nukleus Pulposus