7 Hal yang Dipahami saat Seseorang Alami Gangguan Disosiatif

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Juli 2020
7 Hal yang Dipahami saat Seseorang Alami Gangguan Disosiatif7 Hal yang Dipahami saat Seseorang Alami Gangguan Disosiatif

Halodoc, Jakarta - Gangguan disosiatif, atau yang lebih dikenal dengan istilah kepribadian ganda, merupakan suatu penyakit mental yang ditandai dengan memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda-beda. Kepribadian yang berbeda-beda tersebut secara bergantian akan mengambil alih kesadaran individu yang mengalaminya. Berikut sejumlah hal yang harus dipahami saat seseorang mengalami gangguan disosiatif!

Baca juga: Kapan Seseorang Membutuhkan Psikoterapi?

1.Sering Terbawa Suasana

Pada dasarnya, terbawa suasana merupakan hal yang wajar terjadi, apalagi saat seseorang sedang sangat sedih atau marah. Pada pengidap kepribadian ganda, mereka dapat terbawa suasana, terutama saat melamun atau bekerja, dengan intensitas yang lebih parah. Pengidap kondisi ini pun bahkan akan kehilangan kontrol atas pikiran, perasaan, perbuatan, memori, kesadaran, atau identitasnya. 

2.Disebabkan oleh Pengalaman Traumatis

Sebenarnya, tidak ada penjelasan yang signifikan mengapa seseorang bisa mengalami gangguan disosiatif. Namun, salah satu faktor yang menyebabkan gangguan ini adalah pengalaman traumatis di masa lalu, terutama saat pengidap masih anak-anak.

3.Trauma yang Mendalam

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengalaman traumatis di masa lalu yang membuat seseorang dapat menciptakan kepribadian lain di luar kesadarannya. Trauma mendalam yang diperoleh bisa bermacam-macam, mulai dari kekerasan fisik, kekerasan emosional, hingga pelecehan seksual. Pengalaman-pengalaman tersebut yang memicu timbulnya kepribadian baru di luar kesadaran, agar dapat keluar dari trauma yang dirasakan.

Baca juga: Gangguan Disosiatif Bisa Mendorong Pikiran Menyakiti Diri

4.Timbulnya Gejala yang Membingungkan

Jika seseorang yang kamu kenal memperkenalkan ulang dirinya dengan nama, kebiasaan, dan gaya bicara yang berbeda, tentunya kamu akan merasa kebingungan, bukan? Hal inilah yang terjadi pada pengidap gangguan kepribadian ganda. Persona yang berbeda-beda akan mengambil kendali diri mereka secara bergantian, tanpa mereka sadari.

Gejala-gejala tersebut ditandai dengan perasaan bersalah, depresi, cemas yang berlebihan, bahkan sikap agresif. Tak jarang pengidap akan mengalami halusinasi, baik visual atau suara. Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak, pengidap cenderung kesulitan untuk fokus dan belajar. Pengidap juga akan memiliki perilaku yang bermasalah.

5.Perhatikan Gejala Fisik yang Muncul

Selain gejala yang telah disebutkan, pengidap kondisi ini juga mengalami serangkaian gejala fisik. Beberapa gejala yang dialami, yaitu gangguan makan, sakit kepala, gangguan tidur, insomnia, hingga disfungsi ereksi. Mereka juga akan kesulitan dalam mengingat kejadian kapan pun, orang-orang yang mereka kenal, tempat yang pernah mereka kunjungi, serta waktu. Masing-masing kepribadian akan memiliki ingatan yang berbeda-beda.

6.Atasi dengan Psikoterapi, Terapi Keluarga, dan Pengobatan

Langkah pengobatan gangguan disosiatif dapat berlangsung selama bertahun-tahun, tergantung pada keparahan kondisi masing-masing pengidap. Saat pengobatan ditempuh dengan psikoterapi, pengobatan biasanya berlangsung selama 5-7 tahun lamanya. Tujuannya adalah untuk menyatukan kepribadian menjadi satu. Selain itu, terapi ini dilakukan untuk membantu pengidap menghadapi trauma mendalam yang dialaminya. Psikoterapi dilakukan dalam tiga cara, yaitu:

  • Terapi perilaku kognitif, yaitu terapi yang bertujuan untuk mengubah cara berpikir dan perilaku ke arah yang positif. Terapi ini dilakukan berdasarkan bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari pikirannya.
  • Terapi psikodinamik, yaitu terapi yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan membenahi segala bentuk penyimpangan yang telah dialami sejak masa kanak-kanak.
  • Terapi interpersonal, yaitu terapi yang bertujuan untuk melihat bagaimana interaksi pengidap dengan orang lain. Jika interaksi tersebut bermasalah, maka bukan tidak mungkin jika gejala gangguan kepribadian bisa terbentuk.

Baca juga: Kenali 3 Jenis Gangguan Disosiatif yang Dapat Terjadi

Untuk mengetahui prosedur masing-masing terapi, serta hal-hal apa yang harus dipersiapkan sebelumnya, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya! 

Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Dissociative disorders.
Healthline. Diakses pada 2020. Dissociative Identity Disorder.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder).