7 Faktor Risiko yang Tingkatkan Seseorang Terkena Leukoplakia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Juli 2019
7 Faktor Risiko yang Tingkatkan Seseorang Terkena Leukoplakia7 Faktor Risiko yang Tingkatkan Seseorang Terkena Leukoplakia

Halodoc, Jakarta - Bercak pada leukoplakia juga dapat berkembang secara perlahan dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan. Selain berwarna putih atau abu-abu, bercak ini memiliki ciri-ciri lain yaitu tebal, menonjol, serta terasa keras jika diraba. Bercak ini tidak menimbulkan rasa nyeri pada pengidapnya, tetapi pengidap akan sensitif dengan makanan dan minuman panas, serta sentuhan. Ketahui faktor pemicunya guna menghindari terjadinya hal ini.

Baca juga: 5 Penyebab Terjadinya Leukoplakia yang Perlu Diketahui

Ini yang Dimaksud dengan Leukoplakia

Pernah mendengar istilah leukoplakia sebelumnya? Leukoplakia merupakan sebuah kondisi ketika ditemukan bercak pada lidah, gusi, bagian dalam pipi, serta di dasar mulut, yang berwarna putih atau abu-abu. Kebiasaan merokok akan memicu timbulnya bercak ini sebagai reaksi mulut terhadap iritasi.

Bercak leukoplakia ini juga bisa jadi pertanda awal adanya kanker mulut. Meski demikian, tidak semua bercak pada pengidap leukoplakia bersifat kanker. Penyakit ini bisa dialami oleh seseorang di segala usia, tetapi orang dewasa yang mempunyai kebiasaan merokok akan lebih rentan mengidap leukoplakia.

Baca juga: Penanganan Leukoplakia yang Perlu Diketahui

Kapan Pengidap Leukoplakia Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Leukoplakia ternyata mempunyai jenis lain, yaitu leukoplakia berambut. Leukoplakia jenis ini kan memiliki tekstur bercak yang bergelombang dengan garis-garis tipis, seperti rambut. Leukoplakia jenis ini biasanya muncul pada sisi kanan dan kiri lidah. Leukoplakia bisa menjadi indikasi berbahaya, jika terdapat gejala seperti:

  • Adanya rasa sakit, sehingga kesulitan dalam membuka rahang.

  • Adanya bercak putih atau luka pada mulut yang tidak juga hilang dalam waktu dua minggu.

  • Adanya benjolan pada area leukoplakia yang berwarna putih, merah, atau gelap.

  • Adanya rasa nyeri di telinga saat menelan.

  • Adanya perubahan pada jaringan mulut.

Luka pada mulut dapat terasa mengganggu karena rasa sakitnya, meskipun tidak membahayakan. Terlebih lagi, adanya luka pada mulut sering kali menjadi pertanda kalau seseorang tengah mengidap masalah yang serius.

Faktor Risiko yang Tingkatkan Seseorang Terkena Leukoplakia

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari leukoplakia. Namun, beberapa hal berikut dapat mengiritasi rongga mulut, sehingga dapat memicu terjadinya leukoplakia. Beberapa hal tersebut, antara lain:

  1. Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang.

  2. Mengonsumsi rokok.

  3. Adanya gesekan antara gusi dan lidah dengan gigi yang tajam.

  4. Adanya peradangan dalam tubuh.

  5. Memasang gigi palsu yang tidak terpasang dengan baik.

  6. Mengidap HIV/AIDS.

  7. Sering terpapar sinar matahari.

Leukoplakia memang tidak menyebabkan kerusakan yang permanen pada jaringan mulut, tetapi penyakit ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker mulut. Untuk mencegah terjadinya hal ini, beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:

  • Jika kamu merupakan perokok aktif, berhentilah sekarang juga.

  • Kurangi konsumsi alkohol.

  • Banyak konsumsi makanan dengan kandungan antioksidan guna menangkal radikal bebas. Beberapa makanan yang kaya kandungan antioksidan, antara lain wortel dan bayam.

Baca juga: Jaga Kebersihan Mulut agar Terhindar dari Leukoplakia

Selain beberapa hal di atas, kamu bisa lakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang tidak diinginkan seperti kerusakan jaringan mulut. Kamu juga bisa diskusi langsung dengan dokter ahli mengenai masalah kesehatan yang sedang kamu alami di aplikasi Halodoc. Jika kesehatanmu dirasa bermasalah, dokter akan memberikan resep obat dan pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!