7 Fakta Mengenai Infeksi Lambung yang Jarang Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Januari 2023

“Infeksi lambung bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya kontaminasi makanan yang diakibatkan keberadaan parasit. Infeksi lambung bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang bisa menyebabkan komplikasi parah.”

7 Fakta Mengenai Infeksi Lambung yang Jarang Diketahui7 Fakta Mengenai Infeksi Lambung yang Jarang Diketahui

Halodoc, Jakarta –   Infeksi lambung adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi. Penyebab umum infeksi lambung adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori yang membuat luka pada lambung, termasuk juga usus kecil.

Selain Helicobacter pylori, ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan infeksi lambung, contohnya keberadaan parasit yang biasanya dari kontaminasi makanan. Baca selengkapnya fakta mengenai infeksi lambung yang jarang diketahui di sini!

Fakta Seputar Infeksi Lambung

Kebanyakan orang sering menyamakan antara infeksi lambung dengan mag. Dua kondisi ini adalah penyakit lambung yang berbeda. Infeksi lambung adalah peradangan pada lapisan lambung, sedangkan mag adalah luka terbuka pada lapisan lambung. Apa saja fakta seputar infeksi lambung yang perlu diketahui? 

1. Dapat menyebabkan diare, muntah, dan mual

Infeksi lambung dapat menyebabkan diare dan muntah. Beberapa penyebabnya, bisa dikarenakan infeksi bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna.

2. Perawatan infeksi lambung bisa berbeda

Tergantung pada penyebabnya, membuat perawatan infeksi lambung berbeda-beda. Namun, pada umumnya, penanganan akan berfokus pada menjaga asupan air alias tetap terhidrasi, dan banyak istirahat. 

3. Makanan tertentu berisiko memicu infeksi lambung

Meskipun hampir semua makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi, beberapa makanan tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi. Ini diantaranya adalah  daging, telur, atau unggas yang kurang matang atau mentah, susu dan jus yang tidak dipasteurisasi, air yang terkontaminasi, dan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikonsumsi mentah. 

4. Menjaga kebersihan dan perubahan pola hidup

Menjaga kebersihan dan perubahan pola hidup dapat mencegah infeksi lambung. Ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan makanan dan proses memasak, serta menghindari kotoran hewan.  Berhenti merokok juga dapat mencegah infeksi lambung. Soalnya, merokok dapat menurunkan pertahanan alami di perut dan mengganggu proses penyembuhan infeksi lambung.

5. Bisa sembuh dengan sendirinya

Infeksi lambung dapat disebabkan bakteri, virus, atau parasit. Apa pun penyebabnya, gejalanya kurang lebih sama, bisa diare, kram perut, dan mual. Pada situasi tertentu, infeksi lambung bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika sampai mengalami gejala dehidrasi atau komplikasi lainnya, segera periksakan diri ke dokter.

6. Infeksi akibat bakteri bisa menyebar cepat

Infeksi lambung yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebar lebih mudah dari orang ke orang. Biasanya ini dipicu oleh mengonsumsi makanan ataupun minuman yang terkontaminasi. Jika seseorang mengalami infeksi lambung sebagai akibat bakteri, gejalanya biasa ditandai dengan diare yang tidak berhenti lebih dari tiga hari. 

Jika gejala dibarengi demam, darah pada tinja, dan tanda-tanda dehidrasi yang parah, itu artinya orang tersebut perlu segera mendapatkan bantuan medis. 

7. Infeksi lambung bisa menyebabkan komplikasi

Selain dehidrasi, infeksi lambung bisa menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan lainnya, seperti demam tinggi, nyeri otot, hilangnya kontrol usus, pendarahan di saluran usus, anemia, bahkan gagal ginjal. Dalam kondisi yang sangat parah dan tanpa pengobatan, infeksi lambung bisa mengakibatkan kerusakan otak bahkan kematian. 

Homelab Halodoc
Referensi:
Better Health Channel. Diakses pada 2023. Stomach ulcer.
Centergihealth.com. Diakses pada 2023. Stomach Ulcers & Gastritis.
Healthline. Diakses pada 2023. Gastrointestinal Infection: Symptoms, Causes, and Treatment.
Medical News Today. Diakses pada 2023. Everything you need to know about gastrointestinal infections.