7 Cara Mengatasi Cabin Fever di Tengah Pandemi COVID-19
Mudah gelisah, kesepian, sulit konsentrasi, cepat bosan hingga depresi adalah gejala cabin fever. Kondisi psikologis ini lazim dialami seseorang bila merasa terisolasi, atau tidak dapat meninggalkan rumah, seperti di masa pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, bila kamu mengalaminya, penting untuk mengetahui cara mengatasinya.
Halodoc, Jakarta – Penerapan psychical distancing selama pandemi COVID-19 membuat banyak orang untuk tinggal lebih banyak di rumah. Guna memutus dan mengurangi rantai penyebaran virus corona. Namun, berada di rumah dalam jangka waktu yang panjang juga dapat menimbulkan dampak tersendiri. Bila selama berada di rumah kamu mulai merasakan kegelisahan, kesepian, sulit konsentrasi, cepat bosan, bahkan depresi hingga berbagai energi negatif lainnya, bisa jadi kondisi tersebut menandakan gejala cabin fever.
Melansir dari Medical News Today, istilah cabin fever sendiri merujuk pada kondisi psikologis yang mungkin dialami seseorang ketika mereka tidak dapat meninggalkan rumah. Perasaan terisolasi dan merasa tidak dapat mengikuti interaksi sosial dapat menjadi pemicunya. Lantas, bagaimana cara mengatasi cabin fever di tengah pandemi COVID-19? Simak infonya di sini
Baca juga: 4 Tips Jaga Imunitas untuk Cegah Penularan Corona
Cara Mengatasi Cabin Fever
Cabin fever sebaiknya ditangani dengan bantuan terapis atau profesional. Namun, bila gejalanya relatif ringan, masih dapat diatasi dengan beberapa langkah seperti:
- Cari Work-Life Balance yang Baik
Bekerja dari rumah (WFH) untuk pertama kalinya mungkin dapat menimbulkan kesulitan dan ketidaknyaman bagi sebagian orang. Sebab, bekerja di rumah dapat memberikan banyak distraksi untuk fokus pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Akibatnya, keseimbangan antara kehidupan dan kerja yang baik pun sulit terpenuhi. Oleh sebab itu, manajemen waktu yang baik harus diusahakan agar tidak bekerja terlalu keras dan produktivitas tidak terhambat. Kamu dapat mencari kegiatan di luar pekerjaan yang menyenangkan dan santai untuk melepaskan stres, seperti main video game.
- Perhatikan Pola Makan yang Sehat
Saat merasa terjebak di rumah, seseorang cenderung untuk makan sesukanya tanpa memperhatikan kandungan gizinya, atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Namun, penting diingat bahwa energi dan motivasi dapat ditingkatkan melalui makanan yang sehat. Cobalah untuk membatasi camilan dengan kadar lemak atau gula yang tinggi untuk menjaga keseimbangan nutrisi. Berolahraga secara rutin juga dapat dilakukan guna menghindari penumpukan lemak yang berlebih. Pastikan juga kamu mengonsumsi banyak air mineral.
- Luangkan Waktu di Luar Rumah Sejenak
Di masa pandemi COVID-19, penerapan aturan physical distancing mengakibatkan aktivitas di luar rumah jadi terbatas. Namun, cobalah sesekali untuk menghibur diri di luar rumah, tapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Menghabiskan waktu sejenak di luar rumah dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres, serta memperbaiki suasana hati seseorang.
Bagi mereka yang tak memiliki waktu atau akses untuk pergi ke taman atau semacamnya, bisa kok melakukan hal lain seperti olahraga ringan di sekitar rumah. Bisa juga menghabiskan waktu untuk merawat tanaman hias, melihat tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah, mendengarkan suara burung atau hewan liar lainnya, bermain atau bersantai dengan hewan peliharaan. Namun, jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan, gunakan masker setiap keluar rumah, dan hindarilah kerumunan.
- Pastikan Kebutuhan Tidur Terpenuhi
Kebutuhan tidur yang dibutuhkan setiap orang akan bervariasi. Namun, seseorang harus tidur dan bangun pada waktu yang wajar dengan waktu yang cukup. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelebihan dan kekurangan tidur. Sebab, kekurangan tidur maupun kelebihan tidur dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit yang serius, serta mengganggu kesehatan mental. Oleh sebab itu, pastikan kebutuhan tidur terpenuhi agar dapat bangun dengan perasaan segar dan fit. Di samping itu, hindarilah tidur siang sepanjang hari agar tidak menghambat produktivitas.
Baca juga: 5 Gerakan Yoga untuk Atasi Rasa Cemas Selama Corona
- Jaga Interaksi dengan Orang Lain Secara Virtual
Meski tidak dapat bertemu secara langsung, kamu masih dapat terhubung dengan orang-orang terdekat. Tetaplah berinteraksi dengan orang lain melalui panggilan telepon, video call, atau mengobrol melalui media sosial. Terhubung dengan teman atau keluarga secara virtual dapat membantu mencegah timbulnya rasa kesepian dan terisolir. Berbicara dengan orang lain juga dapat membantu kamu dalam mencari solusi atas masalah atau kegelisahan yang sedang kamu rasakan.
- Mengendalikan Konsumsi Berita
Dalam keadaan yang penuh dengan ketidakpastian, kamu pasti selalu ingin untuk mengikuti berita dari waktu ke waktu, untuk dapat memantau situasi perkembangan COVID-19. Namun, hal ini harus dibatasi atau dikendalikan dengan baik. Alasannya, terlalu banyak menonton berita dapat memicu timbulnya perasaan depresi dan cemas. Terutama bila kamu terlalu banyak menonton berita duka atau grafik yang menunjukan angka kematian.
- Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Kondisi pandemi adalah hal yang baru bagi sebagian orang, sehingga perlu beradaptasi dengan cara hidup yang baru. Maka, jangan sampai bersikap terlalu keras terhadap diri sendiri. Sebaliknya, cobalah untuk tenang dan fokus agar dapat melakukan segala rutinitas dengan baik. Untuk mengatasinya, kamu dapat mengembangkan dan menjalani rutinitas baru. Pasalnya, rutinitas yang jelas dapat membantu seseorang merasakan kendali atas situasi mereka. Rasa kendali akan situasi yang ada dapat membantu mencegah perasaan depresi dan putus asa.
Baca juga: Stres di Tengah Pandemi Virus Corona? Ini 3 Tips Mengatasinya
Bila cara tersebut sudah kamu lakukan, tapi kamu masih merasakan terisolir dan kesepian, maka ada baiknya segeralah konsultasikan kegelisahanmu kepada psikolog. Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat curhat langsung ke psikolog terpercaya guna mencari solusi atas masalahmu lewat chat atau video call. Kamu juga dapat membuat janji di rumah sakit atau klinik kesehatan mental tanpa perlu mengantri, melalui aplikasi Halodoc. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about cabin fever
Healthline. Diakses pada 2021. 5 Tips for Coping with ‘Cabin Fever’ During a Shelter-in-Place
Merdeka News. Diakses pada 2021. 5 Cara Mencegah Terjadinya Cabin Fever Akibat Terlalu Lama di Rumah
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan