10 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Mei 2023
10 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia10 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia

“Sekarang ini ada 10 jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan dari BPOM. Ada juga beberapa obat virus corona yang umum digunakan.”

Halodoc, Jakarta - Program vaksin corona (COVID-19) di Indonesia sudah mulai dilaksanakan sejak Januari 2021. Per 11 Mei 2023, data vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai 174.883.846 orang yang telah menerima dua dosis vaksin, dari target sasaran vaksinasi 234.666.020 orang. 

Pada awal program berlangsung, jenis vaksin COVID-19 yang diberikan pada masyarakat secara bertahap adalah Sinovac. Namun, seiring berjalannya waktu, pemerintah pun mulai menambah jenis vaksin lainnya, demi tercapainya target jumlah penduduk yang divaksinasi dan tercapainya kekebalan kelompok. 

Daftar Vaksin Corona di Indonesia

Agar bisa digunakan pada masyarakat luas, menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9.860/2020, vaksin corona harus mendapatkan izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Sekarang ini, ada 10 jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM. Masing-masing dari jenis vaksin tersebut memiliki mekanisme untuk pemberiannya, baik dari jumlah dosis, interval pemberian, hingga platform vaksin yang berbeda, seperti inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein.

Berikut ini 10 jenis vaksin corona yang digunakan di Indonesia:

1.Vaksin Sinovac

Vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd. yang diberi nama CoronaVac ini merupakan jenis vaksin inaktivasi. Artinya vaksin berisi patogen yang sudah dimatikan, sehingga bisa merangsang terbentuknya sistem kekebalan tubuh tanpa menyebabkan penyakit. Vaksin Sinovac diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak waktu antara tiap pemberian minimal selama 28 hari.

2.Vaksin AstraZeneca

Vaksin corona buatan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, bekerja dengan cara membawa protein lonjakan ke dalam sel tubuh, sehingga sel-sel bisa membacanya dan membuat salinan protein lonjakan. 

Sistem kekebalan tubuh kemudian akan belajar untuk mengenali dan melawan virus SARS-CoV-2. Sama seperti Sinovac, vaksin AstraZeneca juga diberikan sebanyak dua kali penyuntikan dengan jarak waktu pemberian antar dosis yaitu 12 minggu.

Jika kamu ingin mendapatkan vaksin AstraZeneca, simak syarat penggunaannya di sini → Vaksin AstraZeneca Aman, Ketahui Syarat Ini

3.Vaksin Moderna

Vaksin COVID-19 buatan Moderna ini diklaim memiliki efektivitas sebesar 94,5 persen. Vaksin ini berbasis mRNA yang bekerja dengan cara menginstruksikan sel untuk membuat protein linjakan, sehingga tubuh bisa menghasilkan respons kekebalan dan menyimpan informasi tersebut.

4.Vaksin Sinopharm 

Vaksin buatan China National Pharmaceutical Group Corporation ini juga merupakan vaksin inaktivasi yang menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa risiko menyebabkan penyakit. Sinopharm diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 3-4 minggu.

5.Vaksin Pfizer

Vaksin corona Pfizer dan BioNTech juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM pada 15 Juli 2021 lalu. Kedua vaksin ini mengklaim memiliki efektivitas 95 persen untuk menangkal virus corona, dan tidak menimbulkan risiko efek samping yang berarti. 

Vaksin Pfizer diberikan sebanyak dua kali penyuntikan dengan interval antar dosis, yaitu 21-28 hari. 

6.Vaksin Novavax

Vaksin yang diproduksi di India ini menggunakan teknologi yang berbeda dengan vaksin-vaksin corona lainnya. Novavax yang diberikan sebanyak dua dosis, berisi protein untuk membawa fragmen virus corona yang tidak berbahaya untuk menghasilkan reaksi kekebalan.

7.Vaksin Sputnik V

Vaksin Sputnik V mendapat izin dari BPOM untuk digunakan pada kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan secara injeksi intramuskular sebanyak 2 kali penyuntikan dengan rentang waktu 3 minggu.

8.Vaksin Janssen

Vaksin Janssen juga digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas dengan pemberian dosis tunggal atau sekali suntikan.

9.Vaksin Convidencia

Vaksin Convidecia merupakan vaksin corona yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology yang juga merupakan vaksin vector dengan menggunakan Adenovirus. 

Vaksin ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan bisa digunakan pada kelompok usia 18 tahun ke atas dengan pemberian satu kali suntikan.

10.Vaksin Zifivax

Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit. 

Vaksin ini bisa digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas sebagai perlindungan dari virus SARS-CoV-2. Vaksin Zifivax diberikan sebanyak 3 kali suntikan dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.

Obat Virus Corona (COVID-19) Kemenkes Apa Saja?

Untuk mengatasi infeksi virus corona, ada beberapa obat yang umum digunakan, yaitu:

1.Nilmatrelvir dan Ritonavir (Paxlovid)

Ini adalah obat golongan antivirus, yang dapat digunakan pengidap COVID-19 yang berusia di atas 12 tahun. Dokter biasanya meresepkan obat ini pada 5 hari sejak gejala pertama muncul. 

Nilmatrevir bekerja dengan cara menghentikan virus tumbuh dan menyebar. Sementara itu, ritonavir bekerja dengan cara mencegah tubuh untuk memecah nilmatrevir. 

2.Remdesivir

Remdesivir adalah obat virus corona yang juga umum digunakan untuk infeksi Ebola dan hepatitis C. Obat ini dapat diberikan 7 hari sejak gejala awal muncul. Obat ini ditujukan untuk orang dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas.

Cara kerja obat ini adalah dengan menghentikan pembentukan materi genetik RNA virus. Jadi, pertumbuhan virus pun terhambat. Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan harus dengan pengawasan dokter.

3.Molnupiravir

Molnupiravir adalah obat virus corona yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala COVID-19 ringan hingga berat. Obat ini hanya boleh digunakan oleh orang dewasa yang sudah berusia 18 tahun ke atas, dan harus dengan resep dokter. 

4.Dexamethasone

Dexamethason adalah obat golongan kortikosteroid yang juga digunakan sebagai obat virus corona. Obat ini dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, sehingga bisa mencegah kerusakan paru-paru pada pengidap COVID-19. 

Itulah 10 jenis vaksin corona yang digunakan di Indonesia, dan obat-obatan yang umum digunakan. Meskipun sudah divaksin, kamu masih tetap perlu menjaga daya tahan tubuh selama masa pandemi ini. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi suplemen dan vitamin. Beli produk terbaiknya hanya di Toko Kesehatan Halodoc.✔️

Referensi:
COVID19.go.id. Diakses pada 2022. Tentang Vaksinasi COVID-19.
News Setup. Diakses pada 2022. Ada 9 Jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, apa saja efek sampingnya?
Kompas. Diakses pada 2022. Indonesia Akan Jadi Negara Pertama di Dunia yang Setujui Vaksin Novavax.
Badan POM. Diakses pada 2022. Badan POM Terbitkan EUA untuk Vaksin Zifivax sebagai Jenis Vaksin COVID-19 Kesepuluh di Indonesia
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Diakses pada 2023. Situasi COVID-19 di Indonesia (Update per 11 Mei 2023).
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. COVID-19 Treatments and Medication.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Treatment for COVID
Harvard Medical School. Diakses pada 2023. Treatment for COVID-19. What Helps, What Doesn’t, and What’s in The Pipeline. 

Diperbarui pada 12 Mei 2023