6 Tips Standar untuk Aman Berhubungan Intim

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Maret 2020
6 Tips Standar untuk Aman Berhubungan Intim6 Tips Standar untuk Aman Berhubungan Intim

Halodoc, Jakarta – HIV/AIDS menjadi penyakit menular seksual yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Inilah mengapa sangat penting untuk berhati-hati dan menjaga diri dari hal-hal yang bisa membuat kamu tertular penyakit ini. Salah satu caranya adalah melakukan hubungan intim yang aman.  

Pasalnya, virus HIV bisa menular melalui hubungan intim yang tidak aman, termasuk seringnya berganti pasangan dan tidak menggunakan pengaman ketika berhubungan seks. Dampaknya tidak hanya penularan HIV/AIDS, tetapi juga tertular sifilis, gonore, hingga hepatitis B. 

Tips Aman Berhubungan Intim

Namun, bukan berarti kamu tidak boleh berhubungan intim. Kamu hanya perlu melakukannya dengan lebih aman, berikut tips yang bisa dicoba:

  • Setia kepada Pasangan

Dilansir dari Healthline, bergonta-ganti pasangan ketika berhubungan intim dapat memperbesar risiko kamu tertular HIV/AIDS atau penyakit menular seksual lainnya. Jadi, setia kepada pasangan dan hanya melakukan hubungan intim dengannya adalah cara terbaik mencegah penularan berbagai penyakit seksual yang sangat membahayakan.

Baca juga: 4 Penyakit yang Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Intim

  • Jujur dengan Pasangan

Walaupun sulit dilakukan, jujur kepada pasangan mengenai riwayat kehidupan seksmu bisa menjadi cara untuk mencegah penularan HIV. Sangat penting untuk memastikan bahwa pasanganmu tidak pernah berhubungan intim dengan orang lain, terlebih yang berisiko mengidap penyakit HIV/AIDS. Tidak hanya kamu, kejujuran ini pun penting dilakukan oleh pasangan. 

  • Gunakan Kondom

Menggunakan kondom ketika berhubungan intim sangat penting sebagai tindakan pencegahan terhadap penularan infeksi HIV dan penyakit seksual menular lainnya. Dikutip dari Better Health Channel, walaupun masih ada kemungkinan kondom robek dan menyebabkan kamu bisa tertular penyakit seksual tersebut, penggunaan kondom saat berhubungan intim memperkecil risiko penularan. 

  • Gunakan Kondom dengan Benar

Penggunaan kondom yang salah atau rusak tidak akan memberikan perlindungan yang maksimal, sehingga tetap dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Jadi, penting untuk membaca petunjuk menggunakan kondom dengan benar. Selain itu, simpanlah kondom di tempat yang tidak terkena sinar matahari dan perhatikan tanggal kedaluwarsanya.

Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual

  • Gunakan Pelumas

Pada saat berhubungan intim, ada kemungkinan kondom rusak, karena gesekan yang terlalu kasar atau kencang. Menggunakan pelumas dapat sangat membantu mengurangi tekanan pada kondom, sehingga mencegah kondom rusak. Pilihlah jenis kondom yang terbuat dari air, karena jenis kondom lainnya bisa merusak karet lateks kondom. Penggunaan pelumas juga penting ketika melakukan seks anal untuk mencegah terjadinya luka yang dapat menjadi cara penularan infeksi HIV.

  • Lakukan Pap Smear Secara Rutin

Dilansir dari Stanford Children's Health, wanita yang telah melakukan hubungan intim diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin. Bukan tanpa alasan, pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi dini apabila ada kelainan pada organ reproduksi dan gejala yang terkait kanker serviks atau penyakit infeksi menular seksual lainnya. Pemeriksaan bisa dilakukan setiap bulan sekali agar kesehatan organ reproduksi selalu terjaga. 

Baca juga: Ibu Hamil Kena Penyakit Menular Seksual, Ini Dampak untuk Janin

Nah, kalau kamu mengalami masalah dalam berhubungan intim dengan pasangan, jangan ragu untuk bertanya pada dokter ahli, supaya kamu mendapat solusi yang tepat. Download dan pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu chat dengan dokter kapan saja, beli obat tanpa harus ke apotek, atau berobat ke rumah sakit terdekat tanpa ribet. 

 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. A Woman's Guide to Safe Sex Basics.
Better Health Channel. Diakses pada 2020. Safe Sex.
Stanford Children's Health. Diakses pada 2020. Safer Sex Guidelines for Teen.