6 Tips Menjaga Kesehatan untuk Ibu Menyusui dan Bekerja
Halodoc, Jakarta - Tak ada satupun nutrisi yang lebih baik daripada Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi. ASI kaya berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan bayi. Sebut saja protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai vitamin serta mineral penting lainnya. Ringkasnya, ASI mampu memenuhi kebutuhan gizi tubuhnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai 2 tahun.
Nah, masalahnya ada berbagai kendala untuk memberikan ASI pada buah hati. Kondisi ini biasanya dialami oleh ibu menyusui yang juga sibuk bekerja. Hal yang perlu ibu menyusui pahami, ASI bukan cuma menyoal kuantitas saja, tapi ibu juga harus memperhatikan kualitasnya. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah kesehatan dan asupan gizi ibu.
Baca juga: Tips Agar Bayi Tidak Gumoh Setelah Menyusui
Berikut ini cara menjaga kesehatan ibu menyusui dan bekerja agar ibu dan bayi selalu sehat:
1. Memilih Makanan yang Bergizi Seimbang
Mau tahu cara paling sederhana untuk menjaga kesehatan ibu menyusui dan bekerja? Mudah saja, bijaklah dalam memilih makanan. Ringkasnya, ibu tak boleh asal-asalan dalam mengasup makanan, makanan yang dikonsumsi mesti bergizi seimbang.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui sebanyak sekitar 2500 kalori. Jumlah ini sebaiknya terdiri dari nutrisi seimbang, yaitu makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak (sumber dapat dari ikan, daging, atau produk susu), serta sayur dan buah-buahan.
Di samping itu, ibu menyusui juga membutuhkan sumber zat besi dan kalsium di samping cairan yang cukup. Kesimpulannya, ada dua faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui, yaitu jumlah makanan dan jenis makanan.
Baca juga: Nutrisi yang Diperlukan Ibu Menyusui
2. Rutin Berolahraga
Asupan makanan bergizi tak akan cukup dijadikan cara untuk menjaga kesehatan ibu menyusui yang juga sibuk bekerja. Makanan bergizi seimbang harus divariasikan dengan gerak atau olah tubuh. Sayangnya, banyak ibu yang baru melahirkan takut melakukan olahraga.
Menurut IDAI, olahraga juga mempunyai peran penting disamping untuk membentuk tubuh. Aktivitas fisik ini bisa membuat ibu rileks, tetap gembira, dan bugar walau harus menyusui. Menariknya lagi, rasa bahagia, rileks dan ketulusan ibu menyusui berperan penting dalam memproduksi hormon oksitosin, yang berperan dalam produksi ASI.
3. Penuhi Cairan Tubuh
Pekerjaan yang menumpuk terkadang membuat ibu lupa akan pentingnya kebutuhan cairan tubuh. Padahal, ibu menyusui harus memenuhi asupan cairan tubuhnya agar senantiasa sehat dan ASI tetap berkualitas. Nah, dikutip dari National Institutes of Health (NIH), yaitu minumlah secukupnya untuk memuaskan dahaga. Usahakan minum 8 cangkir (dua liter) cairan setiap hari dan pilih cairan yang sehat seperti air, susu, jus, atau sup.
4. Hindari Kafein, Rokok, dan Alkohol
Cara menjaga kesehatan ibu menyusui dan bekerja juga bisa dengan menghindari asupan kafein, rokok, dan alkohol. Menurut NIH, sebenarnya asupan kafein dalam jumlah sedikit (satu cangkir/240 mililiter per hari) tak akan membahayakan ibu dan bayi. Namun, cobalah kurangi asupan kafein selama menyusui.
Selain itu, rokok dan alkohol juga mesti dihindari. Alkohol bisa memengaruhi kualitas ASI. Sementara itu, paparan asap rokok pada bayi bisa meningkatkan Si Kecil terkena pilek dan infeksi.
Baca juga: Ini Cara Menyimpan ASI yang Tidak Boleh Ditiru
5. Cukupi Waktu Istirahat
Merawat Si Kecil sambil bekerja tentunya akan menguras tenaga ibu sehingga bisa membuat ibu kelelahan. Oleh sebab itu, cobalah di tengah kesibukan untuk tetap mencukupi waktu istirahat. Bisa tidur sejenak waktu istirahat di kantor tiba, atau tidurlah saat Si Kecil tidur. Dengan begitu, ibu menyusui akan memiliki tambahan waktu tidur dan lebih bertenaga.
6. Jangan Menumpuk Pekerjaan
Pekerjaan yang menumpuk bisa membuat fisik dan psikis ibu menjadi terkuras. Oleh sebab itu, berusaha agar tidak menumpuk pekerjaan sehingga ibu tidak stres. Cobalah diskusikan masalah yang dialami dengan ibu bekerja lainnya, atau dengan atasan agar dapat mencari jalan keluar.
Selain itu, ibu juga perlu mendiskusikan dengan atasan atau rekan kerja mengenai keputusan ibu untuk terus menyusui dan bekerja. Bila perlu, diskusikan manfaat bagi perusahaan bila pekerja perempuannya terus menyusui.
Nah, bagaimana tertarik untuk mencoba cara-cara di atas? Ingat, bekerja bukanlah hambatan dalam memberikan ASI eksklusif. Menyusui dapat menyehatkan ibu dan bayi, serta membantu membentuk ikatan tali kasih yang kuat.
Mau tahu lebih jauh mengenai cara menjaga kesehatan ibu menyusui yang sibuk bekerja? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Referensi:
IDAI. Diakses pada 2021. Cairan Hidup ASI, Bagaimana Mengoptimalkan produksinya?
IDAI. Diakses pada 2021. Sukses Menyusui Saat Bekerja
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Breastfeeding - self-care
Verywell Family (2020). Self-Care for the Breastfeeding Mother.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan