6 Tindakan Medis yang Diperlukan untuk Menangani Gangrene
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah gangrene sebelumnya? Kondisi ini terjadi saat tubuh mengalami matinya jaringan akibat kurangnya pasokan darah yang cukup. Gangrene juga bisa terjadi pada seseorang akibat infeksi bakteri berat yang terjadi pada tungkai, jari kaki, jari tangan, otot, serta organ lain di dalam tubuh. Jika gejala yang muncul dibiarkan, prosedur amputasi harus dilakukan. Berikut sejumlah langkah mengatasi gangrene.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Amputasi Akibat Gangrene pada Pengidap Diabetes
Tindakan Medis yang Dilakukan untuk Mengatasi Gangrene
Dengan penanganan yang tepat, pengidap gangrene bisa disembuhkan total. Langkah penanganannya akan tergantung dari tingkat keparahan gangrene yang dialami. Selain mengatasi gejala yang muncul, langkah penanganan dilakukan dengan tujuan agar pengidap tidak mengalami sejumlah komplikasi yang membahayakan. Berikut ini tindakan medis yang dilakukan guna mengatasi gangrene:
1.Pemberian Antibiotik
Pemberian antibiotik ini bisa dilakukan melalui oral atau injeksi. Tujuannya adalah mematikan bakteri penyebab infeksi.
2.Operasi Vaskular
Operasi vaskular dilakukan dengan melakukan pembedahan di area jaringan yang sudah terinfeksi. Tujuannya adalah meningkatkan aliran darah melalui pembuluh darah ke jaringan dalam tubuh.
3.Debridement Jaringan
Debridement jaringan dilakukan dengan melakukan prosedur pengangkatan jaringan yang mati. Tindakan ini bertujuan agar infeksi tidak menyebar dan semakin bertambah parah.
4.Biosurgery
Mengatasi gangrene selanjutnya dilakukan dengan biosurgery. Penanganan ini dilakukan dengan menggunakan larva jenis tertentu untuk memakan jaringan tubuh yang mati. Larva ini juga akan membantu melawan infeksi dengan melepaskan zat yang membunuh bakteri dan merangsang proses penyembuhan di area infeksi.
5.Terapi Oksigen Hiperbarik
Terapi oksigen hiperbarik merupakan langkah mengatasi gangrene yang dilakukan di ruangan khusus bertekanan tinggi. Pengidap hanya dianjurkan untuk berbaring atau duduk dan menggunakan sebuah penutup kepala plastik yang berisi oksigen. Oksigen ini akan masuk ke aliran darah yang tersumbat. Terapi oksigen ini ampuh dalam membunuh bakteri penyebab gangrene.
6.Amputasi
Amputasi menjadi langkah terakhir dalam mengatasi gangrene, jika infeksi sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Langkah mengatasi ini menandakan jika gangrene yang kamu alami sudah masuk ke dalam kategori parah.
Untuk mengetahui penjelasan masing-masing terkait dengan prosedur untuk mengatasi gangrene, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.
Baca juga: Bikin Nyeri, Ini 5 Cara Mencegah Gangrene
Gangrene Memicu Munculnya Sejumlah Gejala Berikut
Gangrene merupakan kondisi yang memicu munculnya beragam gejala. Berikut ini beberapa gejala gangrene yang perlu diwaspadai:
- Perubahan warna kulit dari pucat ke biru, ungu, merah, lalu kehitaman.
- Lepuhan pada kulit yang berisi cairan.
- Terlihat jelas perbedaan antara kulit sehat dan yang rusak.
- Lepuhan atau kula mengeluarkan bau busuk, mengalami keparahan gejala, yang diikuti dengan mati rasa.
- Kulit terasa dingin ketika disentuh.
- Mengalami demam dan kelelahan jika jaringan yang mati ada di bagian bawah permukaan kulit.
Pada kasus yang parah, kematian jaringan akan memicu terjadinya syok septik. Kondisi ini menjadi pertanda jika infeksi telah menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah. Beberapa gejala yang tampak meliputi tekanan darah rendah, demam ringan, sakit kepala, serta sesak napas.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Alami Gangrene
Segera temui dokter di rumah sakit terdekat jika kamu mengalami sejumlah gejala parah. Gejala parah akan ditandai dengan demam yang tak kunjung membaik, perubahan warna kulit saat disentuh, bau busuk pada luka, serta rasa nyeri mendadak pada area luka. Ingat, gangrene adalah kondisi serius yang dapat berujung pada kematian jika dibiarkan begitu saja.