6 Penyakit yang Disebabkan Staphylococcus Aureus
“Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan banyak penyakit. Termasuk penyakit pada kulit dan berbagai organ di tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit di tubuh, termasuk kulit. Bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri Staphylococcus, yang juga memiliki 30 jenis bakteri yang berbeda.
Umumnya, bakteri ini terdapat di permukaan kulit maupun hidung dan tidak menyebabkan terjadinya gangguan apa pun. Bakteri ini dapat menginfeksi saat ia masuk ke tubuh melalui lapisan kulit yang terbuka akibat luka, gesekan, atau penyakit lainnya.
Penyakit dan Infeksi Kulit yang Disebabkan Staphylococcus Aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Termasuk penyakit dan berbagai infeksi kulit.
Berikut ini beberapa penyakit dan masalah kulit yang dapat bakteri ini timbulkan:
1. Bisul
Ini adalah jenis infeksi kulit yang paling umum terjadi. Penyebabnya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Masalah kulit ini memiliki gejala berupa benjolan berisi nanah yang berkembang dalam folikel rambut atau kelenjar minyak.
Kulit di area yang terinfeksi akan tampak merah dan bengkak. Apabila bisul pecah, kemungkinan akan mengeluarkan nanah. Bisul paling sering terjadi di bawah lengan dan di sekitar selangkangan atau bokong.
2. Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit yang menimbulkan ruam merah yang terasa menyakitkan, dan bisa menular. Penyakit ini juga dapat berbentuk lepuh besar yang mengeluarkan cairan dan membentuk kerak berwarna seperti madu.
Gejala impetigo yang mengganggu bisa kamu atasi dengan pengobatan alami di rumah. Simak tips dan caranya di sini → Berbagai Obat Impetigo dari Bahan Alami yang Ada di Rumah
3.Selulitis
Selulitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus, pada lapisan kulit yang lebih dalam. Penyakit ini menyebabkan kemerahan dan bengkak pada permukaan kulit. Terdapat luka atau area keluarnya cairan yang dapat semakin berkembang.
4.Sindrom Kulit Melepuh Stafilokokus
Racun dari bakteri ini menyebabkan sindrom kulit melepuh stafilokokus. Umumnya, kondisi kulit ini terjadi pada bayi dan anak-anak.
Gejala yang muncul dapat berupa demam, ruam, dan terkadang tampak lecet. Saat lepuhan pecah, lapisan atas kulit terlepas dan menyisakan permukaan merah yang tampak seperti luka bakar.
5.Bakteremia (Sepsis)
Bukan cuma pada kulit, infeksi bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan bakteremia atau sepsis. Penyakit ini terjadi saat infeksi sudah menyebar melalui pembuluh darah, sehingga bisa mengenai berbagai organ tubuh. Jika bakteri mengeluarkan racunnya, tubuh dapat mengalami toxic shock syndrome (TSS).
Selain bakteri ini, ada juga banyak bakteri lain yang bisa menyebabkan bakteremia, termasuk Streptococcus pneumoniae dan Salmonella. Seseorang yang mengalami bakteremia umumnya mengalami gejala berupa demam, tekanan darah rendah, lebih gelisah, dan napas cepat.
6.Osteomielitis
Osteomielitis adalah penyakit pada tulang akibat infeksi Staphylococcus aureus. Penyakit ini bisa terjadi akibat infeksi yang awalnya pada kulit, otot atau tendon, lalu menyebar ke tulang. Tak hanya dari kulit, osteomielitis yang juga bisa terjadi setelah menjalani operasi tulang.
Beberapa kondisi lain yang juga meningkatkan risiko penyakit ini adalah gangguan peredaran darah, penggunaan narkoba suntik, dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Gejala penyakit ini adalah rasa nyeri pada tulang, pembengkakan, luka terbuka yang bernanah, demam dan menggigil, serta gelisah.
Ketika mengalami penyakit ini, penting untuk memerhatikan pola makan sehari-hari. Simak seperti apa pola makan yang tepat untuk osteomielitis di sini → Ketahui Pola Makan yang Tepat Bagi Pengidap Osteomielitis
Faktor Risiko Infeksi Staphylococcus Aureus yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi Staphylococcus aureus, yaitu:
1. Memiliki Masalah Kesehatan Penyerta
Gangguan tertentu atau pengobatan dapat membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi Staphylococcus aureus.
Beberapa kelompok orang yang berisiko terkena infeksi bakteri ini adalah:
- HIV/AIDS.
- Gagal ginjal.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Transplantasi.
- Kanker, terutama yang sedang menjalani kemoterapi atau radiasi.
- Penyakit pernapasan, seperti fibrosis kistik atau emfisema.
- Kerusakan kulit akibat kondisi seperti eksim, gigitan serangga, atau trauma ringan yang membuka kulit.
2. Baru Menjalani Rawat Inap
Bakteri Staphylococcus aureus ada di rumah sakit, dan rentan terjadi terhadap orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta mengalami luka bakar atau luka bedah.
3. Kontak saat Berolahraga
Bakteri ini dapat menyebar dengan mudah melalui luka, lecet, dan kontak kulit ke kulit. Infeksi kulit dapat menyebar di ruang ganti olahraga melalui pisau cukur, handuk, seragam, atau peralatan olahraga yang kamu pakai bersama orang lain.
Mungkin sulit untuk mencegah infeksi Staphylococcus aureus, karena hampir banyak orang memiliki bakteri ini di kulitnya. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi atau menyebarkan bakteri ke orang lain, yaitu:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur.
- Menjaga kebersihkan kulit dengan mandi setiap hari.
- Menjaga agar luka tetap bersih dan tertutup.
- Menggunakan tisu sekali pakai untuk membuang ingus.
Itulah pembahasan mengenai bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat diobati dengan obat antibiotik, baik yang diminum atau suntik. Namun, pastikan kamu konsultasi dengan dokter terpercaya di Halodoc terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pastikan selalu berhati-hati terhadap infeksi bakteri ini, karena berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Staph Infections.
NHS. Diakses pada 2020. Staph Infections.
Healthline. Diakses pada 2020. MRSA (Staph) Infection.
Medicine Net. Diakses pada 2023. Staph Infection (Staphylococcus Aureus).
Medscape. Diakses pada 2023. Bacteremia.
DermNet NZ. Diakses pada 2023. Staphylococcal Skin Infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan