6 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Hipotensi
Halodoc, Jakarta – Hipotensi alias darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di bawah angka normal. Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami kondisi ini jika memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Kondisi ini sebenarnya cukup normal dan bisa terjadi pada siapa saja. Namun, pada beberapa kasus hipotensi mungkin saja muncul disebabkan oleh penyakit tertentu.
Tekanan darah rendah ditandai dengan perasaan lemas dan pusing. Orang yang mengalami kondisi ini mungkin juga akan merasa sesak napas, mual dan muntah, pandangan buram, penurunan konsentrasi, hingga penurunan kesadaran atau pingsan. Lantas, apa saja sebenarnya penyakit yang bisa menyebabkan hipotensi? Simak jawabannya di artikel berikut!
Baca juga: Benarkah Tekanan Darah Dipicu oleh Sakit Jantung?
Hipotensi dan Penyakit yang Menyertai
Umumnya, hipotensi bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, pada beberapa kondisi hal ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Hipotensi bisa menjadi tanda beberapa penyakit tertentu. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika kondisi tubuh menjadi semakin buruk. Hal itu penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Kamu juga bisa coba bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Sampaikan gejala yang dialami pada ahlinya melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter tepercaya. Segera download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Hipotensi sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi bisa saja muncul disebabkan oleh suatu penyakit yang sedang diidap. Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami penurunan tekanan darah, di antaranya:
1.Dehidrasi
Penurunan tekanan darah bisa saja terjadi karena seseorang mengalami dehidrasi, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi bisa terjadi akibat jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh lebih banyak dari yang masuk. Selain penurunan tekanan darah, dehidrasi juga bisa menyebabkan terjadinya sakit kepala, pusing, hingga kehilangan kesadaran.
2.Ketidakseimbangan Hormon
Masalah pada hormon juga bisa memicu hipotensi. Ada beberapa jenis penyakit yang bisa meningkatkan risiko ketidakseimbangan hormon, seperti penyakit tiroid dan diabetes. Kedua jenis penyakit tersebut bisa menyebabkan kadar hormon dalam darah menurun dan berujung pada penurunan tekanan darah.
Baca juga: Ampuhkah Daging Kambing untuk Pengidap Darah Rendah?
3.Infeksi
Hipotensi juga bisa dipicu oleh infeksi. Saat infeksi menyerang jaringan dan mulai memengaruhi aliran darah, risiko terjadinya hipotensi akan menjadi lebih tinggi.
4.Penyakit Jantung
Gangguan pada fungsi jantung, terutama yang disebabkan penyakit jantung, bisa memicu terjadinya hipotensi. Sebab, hal itu membuat fungsi jantung menjadi terganggu. Penyakit jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Alhasil, pasokan darah menjadi tidak lancar dan menyebabkan tekanan darah menurun.
5.Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi atau malnutrisi juga bisa menyebabkan penurunan tekanan darah. Secara umum, hal ini bisa dipicu oleh kekurangan kekurangan vitamin B12 dan asam folat yang memicu anemia. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko terjadinya hipotensi.
6.Perdarahan
Beberapa penyakit yang memicu perdarahan bisa menjadi penyebab hipotensi. Hal ini terjadi karena tubuh kehilangan banyak darah, sehingga menurunkan volume dan aliran darah ke jaringan tubuh lainnya. Hal itu kemudian menjadi penyebab terjadinya penurunan tekanan darah secara drastis.
7.Alergi Parah
Reaksi alergi yang parah juga bisa memicu terjadinya hipotensi. Sebab, ada beberapa kondisi alergi yang bisa berdampak pada penurunan tekanan darah.
Baca juga: Kenali Penyebab Ibu Hamil Rentan Alami Hipotensi
Selain penyakit, penurunan tekanan darah juga bisa terjadi pada ibu hamil dan orang yang tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu. Hipotensi sebaiknya tidak dianggap sepele, terutama jika terjadi dalam jangka panjang dan gejalanya semakin memburuk. Segera pergi ke rumah sakit terdekat jika gejala hipotensi memburuk.