6 Mitos Tentang ASI yang Ibu Menyusui Harus Tahu
“Bagi ibu yang baru melahirkan, terkadang perihal ASI dan menyusui bisa menjadi hal yang membingungkan karena banyaknya informasi yang ada. Maka dari itu, ibu perlu mengetahui mitos tentang ASI yang umum dijumpai dan informasinya yang akurat.”
Halodoc, Jakarta – Sebelum menginjak usia enam bulan, ASI adalah sumber gizi utama Si Kecil yang belum mampu mengonsumsi makanan padat. Setelah mencapai usia enam bulan, bayi biasanya sudah bisa mengonsumsi makanan padat yang kerap disebut pendamping ASI (MPASI).
Meski begitu, dokter menyarankan ibu memberikan ASI pada anak hingga mencapai usia dua tahun karena ASI sangat penting untuk tumbuh kembang Si Kecil.
Nah, bagi ibu yang baru melahirkan anak pertama, terkadang perihal ASI dan menyusui adalah hal yang bisa membingungkan. Ada banyak yang harus ibu perhatikan tentang ASI dan menyusui bayinya.
Sayangnya, banyak mitos tentang ASI yang masih berkembang di masyarakat yang membuat para ibu khawatir, padahal sebagian besar mitos tersebut tidak benar.
Berbagai Mitos Tentang ASI
Berikut ini sejumlah mitos tentang ASI yang belum terbukti kebenarannya, sehingga tidak perlu ibu percayai:
1. Bentuk payudara memengaruhi produksi ASI
Setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk payudara yang berbeda-beda. Ada yang beranggapan bahwa bentuk payudara yang kecil hanya memproduksi jumlah ASI yang sedikit. Hal ini tentu hanyalah sebuah mitos.
Pasalnya, besar kecilnya payudara tidak akan memengaruhi produksi ASI. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah, ukuran mulut, bibir, dan lidah bayi. Kesesuaian anatomis antara ibu dan bayi inilah yang membuat pengalaman menyusui menjadi lebih baik.
2. Makanan dapat memengaruhi rasa ASI
Makanan tertentu seperti bawang dan daun mint memang dapat berdampak pada rasa ASI. Namun mengatakan bahwa makanan berpengaruh tidak sepenuhnya benar. Secara umum, ibu tidak perlu mengubah kebiasaan makan saat menyusui.
Pasalnya, bayi sudah terbiasa terpapar makanan ibunya sejak berada di dalam kandungan. Ibu menyusui sebaiknya memfokuskan untuk makan makanan yang sehat dan bernutrisi seimbang agar ASI lancar.
3. Tidak semua wanita menghasilkan ASI yang cukup
Hampir semua ibu memproduksi ASI dalam jumlah yang tepat untuk bayinya. Produksi ASI akan berbeda tergantung seberapa baik bayi melekat pada payudara, frekuensi menyusui, dan seberapa banyak ASI yang bayi konsumsi setiap kali menyusui.
Memang terkadang ibu menyusui bisa kesulitan untuk menghasilkan ASI, namun hal ini bisa teratasi dengan mengetahui Cara Memperlancar ASI Setelah Melahirkan.
Untuk mendukung pemberian ASI, ibu dapat membaca panduan menyusui dari penyedia layanan kesehatan serta makan dan minum yang baik.
4. Ibu tidak boleh menyusui saat sakit
Bergantung pada jenis penyakitnya, ibu sebenarnya dapat terus menyusui jika sedang sakit. Meski begitu, ibu tetap harus mendapat perawatan yang tepat, istirahat yang cukup serta makan dan minum dengan baik.
Perlu kamu ketahui bahwa antibodi yang ada dalam tubuh ibu untuk mengobati penyakit juga akan diteruskan ke bayi dan membangun pertahanan dirinya. Jadi, ibu tak perlu khawatir bisa menularkan penyakit ke Si Kecil lewat menyusui.
5. Ibu yang minum obat tidak boleh menyusui
Mengatakan bahwa ibu yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu tidak boleh menyusui adalah sebuah mitos tentang ASI. Mayoritas obat cukup aman untuk konsumsi ibu menyusui.
Tetapi obat-obatan tertentu bisa memberikan efek samping pada orang yang mengonsumsinya. Jadi, saat mengunjungi dokter, penting untuk memberi tahu dokter bahwa ibu sedang menyusui untuk menjaga kesehatannya.
Selain itu, ibu juga harus membaca petunjuk secara teliti saat memutuskan membeli obat yang terjual bebas tanpa resep.
6. Minum susu menambah produksi ASI
Faktanya, minum susu tidak ada hubungannya dengan tambahan produksi ASI. Pada dasarnya memang setiap ibu menyusui harus cukup terhidrasi melalui segala bentuk cairan apapun dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Tubuh ibu otomatis akan menarik nutrisi yang perlu untuk memproduksi ASI dan menyusui. Maka dari itu, ibu sebaiknya mengonsumsi makanan dan minuman dari segala kelompok nutrisi, tidak hanya susu saja.
Itulah beberapa mitos tentang ASI yang harus ibu ketahui. Kalau ibu masih memiliki pertanyaan tentang masa pemberian ASI atau MPASI, jangan ragu konsultasi online dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.
Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
UNICEF. Diakses pada 2023. Busted: 14 myths about breastfeeding.
Children Hospital Los Angeles. Diakses pada 2023. Ten Myths and Facts about Breastfeeding.
WebMD. Diakses pada 2023. Breastfeeding: How to Increase Your Milk Supply
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan