6 Kondisi yang Sebabkan Wanita Alami Keguguran Berulang
“Keguguran berulang bisa terjadi karena banyak faktor. Termasuk kelainan pada genetik, anatomi, atau kondisi medis yang dimiliki.”
Halodoc, Jakarta – Penyebab keguguran berulang sebenarnya belum dipahami dengan baik. Ada banyak faktor yang diduga dapat memicu terjadi hal ini. Termasuk adanya kelainan pada genetik, ataupun organ reproduksi wanita.
Keguguran berulang adalah suatu kondisi yang didefinisikan sebagai dua atau lebih keguguran berturut-turut sebelum usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini dapat menjadi saat yang emosional bagi calon orang tua, terutama wanita.
Kemungkinan Penyebab Keguguran Berulang
Berikut ini beberapa hal yang bisa jadi penyebab keguguran berulang:
1. Kelainan Genetik
Dalam banyak kasus, keguguran adalah akibat dari kelainan kromosom. Keguguran yang kerap berulang dapat disebabkan oleh kromosom yang rusak yang dibawa dalam sel telur dan/atau sperma.
Ini mengakibatkan berkembangnya embrio dengan kelainan kromosom yang sering mengakibatkan keguguran. Wanita di atas usia 35 tahun berisiko lebih tinggi menghasilkan sel telur dengan kelainan kromosom.
2. Kondisi Medis atau Endokrin yang Tidak Diobati
Kondisi medis, seperti diabetes, dan gangguan endokrin, termasuk gangguan tiroid, diketahui memiliki dampak buruk pada rahim. Ini dapat mengakibatkan embrio mengalami kesulitan tumbuh dan berkembang di dalam rahim.
3. Abnormalitas Anatomi, Termasuk Malformasi Uterus
Banyak wanita yang lahir dengan kelainan rahim tidak menyadari kondisi mereka sampai mereka mengalami kesulitan untuk hamil atau mengalami keguguran yang berulang.
Kelainan rahim bawaan dapat mempersulit embrio untuk ditanamkan dengan benar di dalam rahim atau mengakibatkan ketidakmampuan untuk membawa kehamilan hingga waktu penuh. Kelainan anatomi ini juga dapat mencakup fibroid, polip atau jaringan parut berlebih.
4. Insufisiensi Serviks
Serviks atau leher rahim yang melemah terjadi ketika ada masalah struktural dengan leher rahim, yang dapat menyebabkan keguguran. Ketika serviks memendek dan terbuka lebih awal, ia tidak dapat menahan embrio atau janin di dalam rahim. Masalah-masalah ini biasanya muncul pada trimester kedua atau ketiga.
5. Faktor Gaya Hidup
Menggunakan obat-obatan rekreasional, konsumsi alkohol berlebihan, dan merokok diketahui meningkatkan kemungkinan keguguran berulang. Minum berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serius pada janin yang sedang berkembang dan meningkatkan kemungkinan keguguran. Perokok juga mengalami keguguran dua kali lebih banyak daripada mereka yang tidak merokok.
6. Penyebab Lainnya
Beberapa penyebab lain yang juga dapat memicu terjadinya keguguran yang kerap berulang adalah:
- Kondisi autoimun, termasuk antibodi anti-fosfolipid
- Kualitas sperma buruk
- Stres dan faktor lingkungan
- Infeksi
- Gangguan endokrin, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau defisiensi fase luteal
Skrining yang Direkomendasikan
Pemeriksaan kesuburan dasar adalah langkah pertama untuk memahami penyebab keguguran yang berulang. Intervensi dini adalah yang terbaik untuk menentukan tindakan, dengan mempertimbangkan usia wanita dan riwayat medis.
Kamu harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami dua atau lebih keguguran. Skrining yang direkomendasikan umumnya meliputi:
- Tes antibodi antifosfolipid.
- Kariotipe orang tua untuk kedua pasangan.
- Evaluasi rongga rahim.
- Hormon perangsang kelenjar gondok.
- Prolaktin.
- HgbA1C.
Perlu diketahui bahwa ada banyak pilihan untuk mengobati kondisi ini. Perawatan dapat berkisar dari modifikasi gaya hidup sederhana hingga perawatan yang lebih canggih dan sangat efektif, seperti fertilisasi in vitro atau pengujian genetik. Meskipun mengalami keguguran, kabar baiknya adalah sebagian besar wanita mampu mencapai kehamilan yang sukses.
Itulah pembahasan mengenai kemungkinan penyebab keguguran berulang dan skrining yang mungkin diperlukan. Jika kamu mengalami keguguran, penting untuk mendiskusikan kondisi kamu dengan dokter. Agar mudah, download Halodoc saja untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan.