6 Kondisi yang Dapat Sebabkan Nyeri Haid
Halodoc, Jakarta – Setiap wanita mengalami gejala yang berbeda-beda saat haid. Ada yang mengidap sakit kepala, wajah berjerawat, dan ada pula yang mengalami kram perut. Di dalam dunia medis, kram perut selama menstruasi disebut dismenore. Kondisi ini ditandai dengan nyeri berdenyut di perut bagian bawah. Nyeri haid ini biasanya muncul sebelum atau selama periode menstruasi.
Nyeri haid timbul akibat hormon yang disebut prostaglandin memicu kontraksi otot di rahim. Kontraksi ini yang kerap disebut nyeri haid. Bagi sebagian wanita, nyeri haid bisa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gaya hidup, pola makan atau faktor tertentu bisa menjadi penyebab nyeri saat menstruasi. Berikut ini kondisi-kondisi yang memicu rasa nyeri selama menstruasi.
Baca Juga: 3 Minuman untuk Redakan Nyeri Haid
Kondisi yang Sebabkan Nyeri Haid
Wanita yang berusia di bawah 20 tahun atau mengalami pubertas sebelum usia 11 tahun umumnya mengalami nyeri haid. Selain itu, wanita yang merokok atau mengalami menstruasi yang tidak teratur juga dapat mengalami nyeri haid. Melansir dari Healthline, nyeri haid yang parah bisa menjadi tanda dari beberapa penyakit, seperti:
-
Premenstrual syndrome (PMS). PMS, umum terjadi akibat perubahan hormon dalam tubuh yang terjadi 1-2 minggu sebelum menstruasi dimulai. Gejala biasanya hilang setelah pendarahan dimulai.
-
Endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel dari lapisan rahim tumbuh di bagian lain dari tubuh, seperti pada saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul.
-
Fibroid di dalam rahim. Fibroid adalah tumor non-kanker yang dapat menekan rahim atau menyebabkan nyeri haid yang luar biasa.
-
Penyakit radang panggul (PID). PID adalah infeksi rahim, saluran tuba, atau indung telur yang sering disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini sering ditularkan melalui hubungan intim yang menyebabkan peradangan pada organ reproduksi.
-
Adenomyosis. Terjadi ketika lapisan rahim tumbuh ke dinding otot rahim, sehingga menyebabkan peradangan, tekanan, dan rasa sakit.
-
Stenosis serviks. Stenosis serviks adalah kondisi langka di mana serviks sangat kecil atau sempit, sehingga memperlambat aliran menstruasi. Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan tekanan di dalam rahim yang menyebabkan rasa sakit saat menstruasi.
Baca Juga: 7 Tanda Nyeri Haid yang Berbahaya
Apa Pengobatan yang Dapat Dilakukan?
Ada sejumlah perawatan yang bisa dilakukan untuk meredakan kram menstruasi tergantung penyebabnya. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini pengobatan yang bisa dilakukan:
-
Konsumsi obat penghilang rasa sakit. Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau naproxen sodium dapat membantu meredakan nyeri haid. Kamu bisa minum obat penghilang rasa sakit pada awal haid, atau segera setelah merasakan gejala dan terus minum obat sesuai petunjuk selama 2-3 hari atau sampai gejala menghilang.
-
Konsumsi pil KB. Pil KB mengandung hormon yang mencegah ovulasi dan mengurangi nyeri haid. Hormon-hormon ini juga dapat diberikan dalam beberapa bentuk lain, seperti melalui suntikan, tambalan kulit, implan yang ditempatkan di bawah kulit lengan, cincin fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
-
Operasi. Jika kram menstruasi disebabkan oleh kelainan seperti endometriosis atau fibroid, operasi diperlukan untuk memperbaiki masalah dapat mengatasi gejala.
Sebelum melakukan pengobatan di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu supaya lebih aman. Kamu dapat menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Selain pengobatan di atas, perawatan rumahan dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri haid. Hal yang paling utama, pastikan kamu cukup tidur dan istirahat. Kamu perlu mengurangi stres agar nyeri tidak bertambah parah. Selain itu, kompres hangat di bagian perut bagian bawah atau berendam air hangat juga bisa meredakan nyeri yang dialami.
Baca Juga: 6 Makanan yang Perlu Dihindari saat Nyeri Haid
Cobalah untuk olahraga secara teratur untuk membantu meringankan kram. Pilihlah olahraga-olahraga ringan dan hindari olahraga yang terlalu berat. Kamu dapat mengonsumsi sejumlah vitamin, seperti vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B-1 (thiamin), vitamin B-6 dan suplemen magnesium untuk mengurangi nyeri haid.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Painful Menstrual Periods and How Do I Treat Them?.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Menstrual cramps.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan