6 Jenis Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Reproduksi
“Sistem reproduksi adalah bagian yang penting untuk seseorang yang ingin mendapatkan keturunan. Jika ingin segera mendapatkan ‘momongan’, ada baiknya melakukan pemeriksaan sistem reproduksi untuk memastikan bagian tersebut tidak mengalami gangguan.”
Halodoc, Jakarta – Sistem reproduksi adalah bagian tubuh manusia yang berguna untuk mendapatkan keturunan. Untuk mendapatkan kehamilan, organ reproduksinya harus berfungsi dengan normal tanpa adanya gangguan. Maka dari itu, setiap orang yang ingin memiliki keturunan perlu melakukan pemeriksaan terkait sistem reproduksinya untuk memastikan tidak mengalami gangguan. Nah, berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan!
Beberapa Pemeriksaan Terkait Gangguan Sistem Reproduksi
Tidak sedikit pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan “momongan” padahal sudah melakukan segala program kehamilan. Program tersebut mencakup mengonsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga, dan melakukan seks tanpa pengaman secara rutin, terutama saat masa subur. Jika itu terus terjadi, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan gangguan sistem reproduksi.
Baca juga: Perhatikan Tanda Adanya Masalah pada Reproduksi
Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan pada organ yang berhubungan dengan tingkat kesuburan, baik dilakukan oleh pria maupun wanita. Mungkin saja salah satu dari pasangan atau keduanya ternyata mengalami gangguan sistem reproduksi sehingga membutuhkan penanganan dari segi medis. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa jenis pemeriksaan untuk gangguan sistem reproduksi, antara lain:
Pemeriksaan untuk Wanita:
1. Hysterosalpingogram
Hysterosalpingogram (HSG) adalah pemeriksaan dengan penggunaan sinar-X pada saluran tuba dan rahim. Sinar-X akan dipancarkan setelah pemberian pewarna cair pada organ intim wanita. Metode ini ampuh untuk mengetahui jika saluran tuba tersumbat atau terdapat cacat pada rahim. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan setelah menstruasi selesai.
2. USG transvaginal
Metode pemeriksaan sistem reproduksi ini dilakukan dengan menggunakan alat ultrasound ke dalam vagina dan area organ panggul. Dengan begitu, ahli medis dapat melihat gambar dari ovarium dan rahim guna memastikan jika terdapat masalah.
3. Histeroskopi
Dokter akan menggunakan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya. Alat ini dimasukkan melalui leher rahim dan akhirnya masuk ke dalamnya. Kamera dapat memberikan penglihatan di dalam rahim dan menentukan jika ada masalah hingga mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
Baca juga: 6 Gangguan Sistem Reproduksi yang Umum Menyerang Wanita
Pemeriksaan untuk Pria:
1. USG Skrotum
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar di dalam tubuh. Dengan begitu, dokter dapat memastikan jika seseorang mengalami masalah pada testis dan struktur pendukungnya.
2. USG Transrektal
Pemeriksaan terkait gangguan pada sistem reproduksi ini dilakukan dengan penggunaan tongkat kecil yang telah dilumasi, lalu dimasukkan ke dalam rektum. Hal ini dapat membantu dokter untuk memeriksan prostat dan mencari sumbatan tabung yang berfungsi membawa air mani.
3. Tes Hormon
Hormon yang diproduksi oleh beberapa organ, seperti kelenjar pituitari, hipotalamus, dan testis, memiliki peran penting untuk perkembangan sistem reproduksi dan sperma yang dihasilkan. Jika bagian tersebut mengalami gangguan, infertilitas mungkin saja terjadi.
Baca juga: Ini 7 Kebiasaan yang Dilakukan untuk Kesehatan Reproduksi Wanita
Semua pemeriksaan ini juga dapat dilakukan di beberapa rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Halodoc. Hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa melakukan pemesanan terkait pemeriksaan sistem reproduksi di rumah sakit yang terdekat dari rumah dan menentukan sendiri jam yang diinginkan. Nikmati kemudahan dalam akses kesehatan ini sekarang juga!
Sebelum pemeriksaan ini, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan terkait riwayat medis, termasuk penyakit yang diidap atau pernah/tidaknya mendapatkan operasi. Selain itu, kebiasaan harian yang buruk layaknya merokok, mengonsumsi alkohol, terlalu banyak mengonsumsi sesuatu yang mengandung kafein, hingga menggunakan obat-obatan terlarang.
Kamu juga dapat mengalami masalah terkait kesuburan akibat obat-obatan yang dikonsumsi secara rutin. Selain itu, mendapatkan kontak dengan bahan kimia, racun, hingga radiasi yang terlalu sering juga dapat memengaruhi tingkat kesuburan. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan sistem reproduksi guna memastikan kondisi tubuh bagian tersebut.