6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Juni 2019
6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia

Halodoc, Jakarta - Data dari WHO menunjukkan kanker menjadi pembunuh paling mematikan nomor 3 di Indonesia. Posisi pertama ditempati oleh penyakit yang berkaitan dengan jantung, sementara posisi nomor dua diisi oleh semua penyakit menular, penyakit maternal, penyakit perinatal, dan penyakit yang berhubungan dengan kondisi gizi. Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Departemen Kesehatan (Depkes), faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengidap kanker lebih dari 30 persen terjadi karena kurangnya konsumsi buah dan sayuran, pola makan yang kurang tepat, merokok, kurang berolahraga, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan indeks massa tubuh yang terbilang tinggi.

Dari banyaknya jenis kanker yang muncul di dunia medis, apa saja jenis yang menjadi populer di Indonesia? Berikut beberapa di antaranya:

  • Kanker Saluran Pernapasan (Trakea, Bronkus, dan Paru)

Urutan pertama ditempati oleh kanker yang berhubungan dengan saluran pernapasan, yaitu paru, trakea maupun bronkus, terutama bagi laki-laki. Pasalnya, kanker ini bermula di organ paru-paru, lalu dengan mudah dan cepat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Mengidap Kanker Paru Bisa Sebabkan Pleuritis

Penyebab utamanya adalah merokok. Mereka yang merupakan perokok aktif berisiko untuk mengalaminya. Meski begitu, para perokok pasif juga memiliki risiko yang sama tingginya. Setidaknya, sebesar 85 persen kasus kanker paru terjadi karena rokok.

  • Kanker Payudara

Kedua adalah kanker payudara, jenis kanker yang lebih banyak terjadi pada wanita, terlebih setelah mengalami masa menopause. Namun, risiko lebih tinggi dialami oleh wanita dengan kondisi medis bawaan, riwayat genetik tertentu, bertubuh gemuk, selalu konsumsi alkohol, memiliki payudara yang padat, berusia di bawah 11 tahun ketika mengalami menstruasi pertama, belum hamil maupun hamil di usia lebih dari 35 tahun.

Baca juga: Konsumsi Alkohol Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

  • Kanker Usus

Posisi ketiga ditempati oleh kanker usus. Risiko terjadinya kanker ini semakin besar seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Mereka yang memiliki kebiasaan minum alkohol, mengalami kegemukan, pengidap diabetes, dan sering merokok juga rentan terkena penyakit ini. Melakukan skrining kesehatan dapat mengurangi dampak negatif dari kanker usus. Tetapi, tidak semua orang mengerti pentingnya tes ini, sehingga jarang yang melakukannya dan deteksi kanker dini jarang ditemui.

  • Kanker Hati

Kanker hati yang berada di urutan keempat lebih sering terjadi pada wanita yang berusia mulai dari 67 tahun. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi cacat bawaan sejak lahir, infeksi hepatitis C dan B, konsumsi alkohol, hingga sirosis. Obesitas dan penyakit perlemakan hati juga dikaitkan dengan jenis kanker ini.

  • Kanker Serviks

Di urutan kelima ada kanker serviks, kanker ini menjadi momok untuk para wanita. Tak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Penyebabnya tak lain adalah virus HPV. Meski begitu, tidak semua jenis virus ini memicu kanker serviks, tetapi juga bisa menyebabkan kutil kelamin, bahkan tidak ada gejala kanker sama sekali. Supaya tidak terjadi, cegah dengan rutin melakukan pap smear.

Baca juga: Ini Bahaya Tidak Membersihkan Menstruasi dengan Bersih

  • Kanker Prostat

Kanker jenis ini hanya terjadi pada pria, biasanya pada rentang usia sekitar 50 tahun ke atas. Mereka yang konsumsi produk olahan susu berlemak tinggi dan daging merah tetapi tidak mengimbanginya dengan konsumsi buah dan sayuran lebih berisiko mengalami kanker prostat.

Nah, itu tadi beberapa jenis kanker yang paling populer di Indonesia. Masing-masing tentu memiliki gejala, dan kamu harus melakukan deteksi dini supaya bisa segera ditangani jika memang mengalami salah satunya. Jika ada yang ingin kamu tanyakan, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc, karena melalui aplikasi ini, kamu bisa bertanya langsung pada dokter kapan saja. Yuk, download segera aplikasi Halodoc!