6 Gejala dari Patah Tulang Panggul yang Wajib Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Semua bagian tulang dalam tubuh dapat mengalami patah, jika terjadi cedera atau kondisi medis tertentu. Tak terkecuali panggul. Patah tulang panggul adalah patah tulang yang terjadi pada bagian atas tulang femur (paha). Bagaimana gejala patah tulang panggul dan apa saja penyebabnya? Simak dalam penjelasan berikut.
Tingkat keparahan patah tulang panggul dapat bergantung pada penyebabnya. Jika sudah berumur, patah tulang dapat menjadi sesuatu yang serius, dan patah tulang panggul termasuk cedera serius yang dapat menyebabkan perubahan besar pada kehidupan pengidapnya. Patah tulang panggul dapat mengganggu aktivitas fisik dan mengubah hidup secara signifikan. Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini kehilangan kemampuan untuk hidup secara mandiri.
Baca juga: Jangan Panik, Inilah Pertolongan Pertama pada Patah Tulang
Ketika mengalami patah tulang panggul, gejala yang mungkin dirasakan adalah:
- Tidak dapat bergerak setelah jatuh.
- Rasa yang sangat sakit pada panggul atau paha.
- Tidak dapat memberi beban pada sisi kaki yang cedera.
- Kaku, memar, serta bengkak pada area panggul dan sekitarnya.
- Panjang kaki yang tidak sama, biasanya sisi yang cedera lebih pendek dari sisi lainnya.
- Kaki mengarah keluar pada sisi kaki yang cedera.
Jika patah tulang panggul membuat seseorang tidak dapat bergerak untuk waktu yang lama, ada beberapa risiko komplikasi yang mengintai, yaitu:
- Pembekuan darah pada kaki atau trombosit vena dalam (Deep Vain Thrombosis)..
- Ulkus dekubitus.
- Infeksi saluran kemih.
- Pneumonia.
- Kehilangan massa otot, meningkatkan risiko jatuh dan cedera.
- Perdarahan hebat hingga syok.
- Infeksi.
- Pneumonia.
- Nekrosis avaskular, yaitu kondisi aliran darah di daerah paha menjadi terganggu akibat patahan tulang, yang mengakibatkan jaringan di sekitar paha dan pinggul mati dan membusuk, sehingga menimbulkan nyeri konstan yang berlangsung secara menahun.
Selain itu, orang yang pernah mengalami patah tulang panggul berisiko lebih tinggi mengalami pelemahan tulang dan jatuh, yang berarti risiko lebih tinggi terhadap patah tulang panggul lainnya.
Baca juga: Jatuh Duduk, Hati-Hati Patah Tulang Panggul
Penyebab dan Faktor Risikonya
Patah tulang panggul biasanya terjadi ketika ada benturan keras pada panggul, seperti tabrakan mobil atau jatuh. Patah tulang panggul dapat terjadi pada siapa saja. Pada orang yang sudah tua, karena tulang melemah akibat penuaan, patah tulang dapat terjadi akibat jatuh dari tempat yang rendah. Pada orang dengan tulang yang sangat rapuh, patah tulang panggul dapat terjadi akibat berdiri dan gerakan memuntir.
Selain itu, ada juga banyak faktor risiko untuk patah tulang panggul, yaitu:
- Wanita.
- Usia. Semakin tua usia, semakin mudah mengalami patah tulang panggul.
- Riwayat keluarga. Misalnya bertubuh kurus atau tinggi, atau memiliki anggota keluarga yang pernah patah tulang.
- Tidak mendapat asupan kalsium dan vitamin D yang cukup dan penting untuk tulang yang kuat.
- Tidak aktif. Latihan angkat beban, berjalan dapat membantu memperkuat tulang.
- Merokok.
- Memiliki kondisi medis yang menyebabkan pusing atau gangguan pada keseimbangan, atau kondisi seperti artritis yang mengganggu keseimbangan dan pergerakan.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti steroid jangka panjang untuk mengobati asma atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).
Baca juga: Pernah Patah Tulang Panggul, Bisakah Ibu Melahirkan Normal?
Itulah sedikit penjelasan tentang patah tulang panggul. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan