6 Gaya Hidup untuk Cegah Perdarahan Uterus Abnormal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Juli 2019
6 Gaya Hidup untuk Cegah Perdarahan Uterus Abnormal6 Gaya Hidup untuk Cegah Perdarahan Uterus Abnormal

Halodoc, Jakarta - Perdarahan uterus adalah kondisi perdarahan pada Miss V yang terjadi diluar periode menstruasi. Kondisi ini bisa dipicu oleh masalah hormonal atau pemakaian obat-obatan. Selain itu, kondisi ini lebih rentan dialami oleh perempuan yang baru memasuki masa pubertas dan wanita yang baru memasuki masa menopause. Ini karena, masa pubertas atau menopause bisa memengaruhi kadar hormon yang membuat jumlahnya menjadi tidak seimbang. Gejala yang menandai terjadinya perdarahan uterus abnormal yakni:

Baca Juga: Jangan Panik, Ini Masa Haid yang Normal

  • Perdarahan berat;

  • Darah yang dikeluarkan banyak berupa gumpalan;

  • Pendarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari; dan

  • Perdarahan yang terjadi kurang dari 21 hari sejak siklus terakhir

Gejala umum lain yang biasanya menyertai kondisi perdarahan bisa berupa nyeri payudara, perut kembung, dan nyeri panggul. Apabila pengidapnya sampai mengalami pusing, lemah, pingsan, pucat, dan perubahan tekanan darah sebaiknya segera cari bantuan medis. 

Penyebab Terjadinya Perdarahan Uterus Abnormal

Ada beberapa kondisi medis yang sering menyebabkan perdarahan uterus abnormal, seperti:

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang terjadi ketika ovarium mengalami kelainan dan menyebabkan fungsinya terganggu, sehingga meningkatkan jumlah hormon seks. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang membuat siklus menstruasi tidak teratur.

  • Endometriosis, yakni kondisi ketika lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Endometriosis sering menyebabkan perdarahan hebat selama periode menstruasi.

  • Polip uterus yang disebabkan oleh perubahan hormon estrogen.

  • Fibroid rahim adalah pertumbuhan kecil yang terjadi di dalam rahim, lapisan rahim, atau otot rahim. Kondisi ini juga bisa menegmbangkan perdarahan uterus abnormal.

  • Penyakit menular seksual (PMS) menyebabkan peradangan, seperti gonore dan klamidia, serta perdarahan uterus abnormal. 

Bagaimana Mengobati Kondisi Ini?

Biasanya kondisi perdarahan uterus abnormal akan diobati melalui konsumsi obat-obatan terlebih dahulu. Namun, ketika pemberian obat-obatan tidak menunjukan hasil, maka operasi mungkin diperlukan. Jenis obat-obatan dan operasi yang bisa dilakukan, yakni:

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Penyebab Menstruasi Nggak Lancar

  • Pemberian pil KB dan perawatan hormon lainnya mungkin dapat memperbaiki siklus menstruasi

  • Agonis hormon pelepas gonadotropin yang bekerja untuk menyusutkan fibroid untuk sementara waktu, tetapi ini biasanya diberikan bersama perawatan lain.

  • Obat anti inflamasi, seperti ibuprofen atau naproxen yang dikonsumsi beberapa hari sebelum menstruasi dapat membantu meringankan pendarahan pada vagina.

  • Asam traneksamat dalam bentuk pil dapat membantu membekukan darah dan dapat mengontrol perdarahan pada uterus.

Selain obat-obatan, berikut penanganan yang bisa dilakukan untuk mengobati perdarahan uterus abnormal :

  • Ablasi endometrium. Prosedurnya dilakukan dengan menggunakan panas, dingin, listrik, atau laser untuk menghancurkan lapisan rahim untuk menghentikan menstruasi selamanya.

  • Miomektomi atau embolisasi arteri uterus. Prosedur ini dilakukan apabila pengidap  memiliki fibroid, sehingga dokter mungkin mengeluarkan atau memotong pembuluh yang memasok darah.

  • Histerektomi atau pengangkatan rahim adalah pilihan terakhir ketika semua pengobatan tidak bekerja dengan baik.

Gaya Hidup Untuk Cegah Perdarahan Uterus Abnormal

Berikut ini gaya hidup yang bisa diterapkan untuk mencegah terjadinya perdarahan uterus abnormal :

  • Terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secukupnya dan makan makanan rendah lemak. 

  • Cukup beristirahat

  • Manajemen stres

  • Bagi atlet, sebaiknya kurangi rutinitas olahraga yang terlalu intens. Kegiatan olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur.

  • Gunakan pil KB atau metode kontrasepsi lainnya sesuai petunjuk.

  • Ganti tampon atau pembalut setiap 4–6 jam untuk menghindari sindrom syok toksik dan mencegah infeksi.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur, Apa yang Harus Dilakukan?

Kalau kamu mengalami menstruasi yang tidak teratur, segera tanya dokter Halodoc untuk cari tahu penyebabnya. Klik Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!