6 Fakta Penting Mengenai Asfiksia yang Perlu Diketahui
“Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh gagal mengambil oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Asfiksia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi baru lahir, ataupun orang yang mengidap alergi pada makanan tertentu.”
Halodoc, Jakarta – Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Saat bernapas, kamu menghirup oksigen yang kemudian dari paru-paru, oksigen tersebut akan didistribusikan ke dalam darah lalu sampai ke jaringan.
Di jaringan tubuh, sel-sel jaringan akan menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi. Nah, setiap gangguan pada proses menghirup oksigen atau mengeluarkan karbon dioksida dapat membuat kamu mengalami asfiksia. Yuk, cari tahu fakta penting mengenai asfiksia di sini!
Fakta Mengenai Asfiksia
Ada beberapa fakta penting yang perlu diketahui terkait asfiksia, yaitu:
1. Penyumbatan pada saluran napas
Asfiksia bisa terjadi karena penyumbatan pada saluran napas yang disebabkan oleh banyak hal. Contohnya mulai dari cedera, menghirup bahan kimia, atau sumbatan pada saluran napas. Beberapa penyebab sesak napas yang lebih spesifik meliputi asma, tercekik, ada objek asing yang tersangkut di tenggorokan, dan anafilaksis.
Anafilaksis adalah reaksi alergi parah ketika sistem kekebalan tubuh melepaskan bahan kimia yang menyebabkan tubuh mengalami syok. Proses ini dapat menyebabkan saluran udara menyempit dan dapat menyebabkan tenggorokan membengkak. Tanpa perawatan darurat, seseorang dapat mengalami sesak napas.
2. Keracunan karbon monoksida bisa menyebabkan asfiksia
Menghirup karbon monoksida dapat membuat karbon monoksida bercampur dengan sel darah merah. Ini dapat melumpuhkan sel darah merah, sehingga menghilangkan kemampuannya untuk membawa oksigen. Bila itu terjadi, dapat mengakibatkan sel-sel di organ vital mati.
3. Bayi baru lahir bisa mengalami asfiksia
Ketika otak bayi dan organ lain tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau setelah lahir, bayi bisa mengalami asfiksia. Tanpa oksigen dan nutrisi, sel tidak dapat bekerja dengan baik. Produk limbah (asam) dapat menumpuk di sel dan menyebabkan kerusakan.
4. Bisa menyebabkan kegagalan organ
Asfiksia dapat menyebabkan kegagalan organ-organ dalam tubuh. Misalnya seperti respons kardiovaskular terhadap asfiksia melibatkan redistribusi curah jantung untuk mempertahankan pengiriman oksigen ke organ penting. Misalya seperti kelenjar adrenal, jantung, dan otak, dengan mengorbankan organ lain seperti usus, ginjal, dan kulit. Akibatnya, usus, ginjal, dan kulit akan mengalami komplikasi dan penurunan fungsi vitalnya.
5. Kondisi epilepsi bisa memicu asfiksia
Epilepsi dapat menyebabkan asfiksia. Ketika kejang epilepsi terjadi, ini dapat membuat pernapasan tiba-tiba berhenti dan menurunkan kadar oksigen dalam tubuh ke tingkat yang mengancam jiwa. Selama kejang, tubuh juga bergerak sedemikian rupa, sehingga jalan napas tertutup yang sudah pasti membuat kamu tidak bisa mendistribusikan oksigen sebagaimana mestinya.
6. Bisa disebabkan akibat alergi makanan
Gejala alergi makanan ringan tidak hanya terbatas pada kulit atau gangguan pencernaan. Masalah juga bisa membuat seseorang mengalami asfiksia, sebagai akibat dari anafilaksis.
Jika kamu mengalami alergi makanan, segeralah berhenti mengonsumsi makanan yang diduga menyebabkan reaksi. Kemudian, segeralah cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah informasi mengenai asfiksia, kalau kamu butuh informasi lebih lanjut lagi, bisa didapatkan dengan download aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu juga bisa mendapatkan obat dan vitamin tanpa harus keluar rumah ya!