7 Fakta Daun Kratom yang Masih Jarang Diketahui
“Daun kratom termasuk tanaman herbal yang dapat mengatasi banyak masalah kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah menurunkan intensitas rasa nyeri.”
Halodoc, Jakarta – Daun kratom adalah daun yang berasal dari pohon yang masih termasuk dalam keluarga tanaman kopi asli Asia Tenggara. Tanaman ini banyak terdapat di negara Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Masyarakat biasanya memanfaatkan daun yang sudah kering untuk membuat teh atau mengolahnya menjadi suplemen.
Manfaatnya utama dari daun ini yaitu membantu mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kesehatan kulit, dan menaikkan libido.
Fakta Seputar Daun Kratom
Daun kratom adalah tanaman herbal yang sudah lama dikenal dalam pengobatan tradisional.
Untuk lebih memahami khasiatnya, berikut fakta penting yang perlu kamu ketahui:
1. Mengandung senyawa alkaloid yang bermanfaat
Manfaat kratom tak luput dari kandungan baik yang terdapat pada tanaman ini. Daun ini mengandung beberapa jenis senyawa alkaloid, seperti:
- Mitragynine, kandungan yang memiliki efek 13 kali lebih kuat ketimbang morfin.
- 7-hydroxymitragynine, memiliki efek sebagai obat analgesik atau pereda rasa sakit.
- Speciociliatine, mampu meningkatkan energi, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan intensitas rasa sakit.
- Corynanthe Idine, bekerja dengan menghambat kontraksi kedutan.
- Speciogynine, memiliki peran penting dalam menciptakan efek analgesik.
- Paynantheine, menciptakan efek penghilang rasa nyeri.
Mitraphylline, kandungan untuk mengobati radang sendi, penyakit jantung, kanker, dan peradangan lainnya.
2. Bisa jadi pereda nyeri
Kratom memiliki tiga jenis yang berbeda. Semuanya merupakan pereda efektif untuk nyeri kronis. Jenisnya meliputi vena putih, vena hijau, dan vena merah.
Ketiganya menawarkan efek pereda nyeri dengan menempel pada reseptor opioid. Manfaat ini terjadi berkat senyawa 7-hidroksi mitraginin dalam daun.
Meski daun ini menargetkan reseptor opioid seperti morfin dan kodein, para ahli menganggapnya sebagai opioid atipikal.
Sebab, daun kratom bekerja secara selektif menonaktifkan sinyal tertentu. Efek sampingnya lebih rendah ketimbang opioid biasa.
2. Meningkatkan mood
Daun kratom memiliki efek peningkat suasana hati. Masyarakat sering menggunakan tanaman herbal ini untuk pengobatan tradisional bagi orang-orang yang kecanduan opioid, yang membantu meringankan gejala penarikan morfin dan etanol.
Selain itu, daun kratom juga berpotensi sebagai antidepresan. Sebab, daun ini dapat menurunkan kadar kortikosteron.
Kadar kortikosteron yang tinggi terkait dengan depresi. Namun, penelitian lebih lanjut masih perlu untuk membuktikan hal ini.
Selain itu, kamu bisa mengetahui berbagai manfaat lain dari daun kratom melalui artikel Bantu Atasi Cemas, Ini 5 Benefit Lain Tentang Daun Kratom.
3. Konsumsi dengan berbagai cara
Daun kratom adalah tanaman herbal yang dapat kamu konsumsi dengan berbagai cara. Mulai dari mengunyah langsung, menggerusnya, mengasapi, atau menyeduh menjadi teh.
Selain itu, teknologi saat ini juga memungkinkan mengolah daun ini menjadi suplemen berbentuk pil atau bubuk.
4. Punya risiko efek samping
Dosis kecil jarang berdampak pada kesehatan. Namun, dosis yang lebih besar ternyata memicu efek samping kratom.
Pemakaian daun ini umumnya menyebabkan munculnya efek samping ringan, seperti mual dan sembelit.
Meski begitu, beberapa orang mungkin mengalami efek kratom, yaitu:
- Berkeringat.
- Gatal.
- Pusing.
- Mulut kering.
- Halusinasi.
- Kejang.
- Kerusakan hati.
Selain efek samping umum tersebut, ada juga efek jangka panjang yang bisa terjadi. Beberapa termasuk kulit wajah menjadi gelap, mulut kering, sering buang air kecil, anoreksia, penurunan berat badan, dan sembelit.
5. Menyebabkan gejala penarikan
Gejala penarikan terjadi ketika kamu mengonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa tandanya, meliputi:
- Agitasi.
- Agresi.
- Ketidakmampuan untuk bekerja.
- Nyeri otot dan tulang.
- Gerakan anggota badan yang tersentak-sentak.
6. Memberikan efek memabukkan
Apakah kratom bisa memabukkan? Faktanya, daun kratom memang bisa memabukkan.
Di dalamnya mengandung zat aktif bernama mitragin yang dapat mempengaruhi otak dan sistem saraf. Efek kratom bervariasi, tergantung pada dosis dan jenis daunnya.
Pada dosis rendah, daun ini dapat memiliki efek seperti kafein, yaitu memberikan energi dan meningkatkan mood.
Namun, pada dosis tinggi, kratom menyebabkan efek psikoaktif yang mirip dengan opioid.
Efek psikoaktif ini berpotensi menyebabkan ketergantungan. Gejalanya dapat berupa perasaan euforia, rileks, dan penekanan rasa nyeri.
Tak sedikit orang menduga bahwa daun ini bisa memabukkan. Lalu, benarkah demikian? Faktanya, daun satu ini memang bisa menimbulkan efek yang memabukkan.
Sebab, daun ini mengandung zat aktif bernama mitragin yang dapat memengaruhi otak dan sistem saraf. Efeknya bervariasi, tergantung pada dosis dan jenis daunnya.
Pada dosis rendah, kratom dapat memiliki efek seperti kafein, yaitu memberikan energi dan meningkatkan mood.
Namun, pada dosis yang tinggi, daun satu ini dapat menyebabkan efek psikoaktif yang mirip dengan opioid.
Efek psikoaktif ini berpotensi menyebabkan ketergantungan. Gejalanya berupa perasaan euforia, rileks, dan penekanan rasa nyeri.
Itulah beberapa fakta mengenai kratom, yang telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional, terutama pada kawasan Asia Tenggara.
Karena penelitian yang membuktikan manfaatnya masih sangat terbatas, sebaiknya jangan andalkan daun ini sebagai pengobatan utama untuk masalah kesehatanmu.
Terlebih, cukup sulit untuk menentukan dosis penggunaan daun ini secara pasti, apalagi dalam bentuk segar. Belum lagi risiko efek samping yang bisa terjadi akibat daun ini yang perlu kamu waspadai.
Kamu bisa baca selengkapnya dari artikel Lebih Berbahaya dari Morfin, Ini Efek Daun Kratom.
Sebaiknya, konsumsi dalam batas yang masih wajar dan sesuai dengan kebutuhan. Jika masalah kesehatan yang kamu alami belum membaik, pastikan untuk segera berdiskusi dengan dokter tepercaya lewat aplikasi Halodoc, ya!