6 Dampak Terlalu Sering Minum Antibiotik

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Oktober 2022

“Antibiotik adalah obat yang bekerja dengan membunuh bakteri atau menghentikan pertumbuhannya. Salah satu dampak terlalu sering mengonsumsi obat ini adalah masalah pencernaan.”

6 Dampak Terlalu Sering Minum Antibiotik6 Dampak Terlalu Sering Minum Antibiotik

Halodoc, Jakarta – Antibiotik termasuk golongan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan, perkembangbiakan dan membunuh sel bakteri.

Penggunaannya tidak boleh sembarangan dan terlalu sering, karena bisa memicu dampak tersendiri. Efek samping yang muncul tergantung pada jenis dan dosis obat, serta respon tubuh pengguna masing-masing.

Beberapa dampaknya termasuk gangguan pencernaan, gagal ginjal dan perubahan pada darah. Kondisi paling parah yaitu resistensi antibiotik. Ini terjadi ketika bakteri bermutasi dan membentuk kekebalan obat.

Dampak Konsumsi Antibiotik

1. Gangguan Pencernaan

Dampak umum dari penggunaan antibiotik adalah masalah pencernaan, seperti perut kembung, muntah, diare dan mual. Kondisi tersebut terjadi karena kandungan antibiotik ikut menghilangkan bakteri baik dalam tubuh.

Bakteri baik berfungsi mencerna makanan, menyerap nutrisi dan menghasilkan asam folat, niasin, vitamin B6 serta B12. Bakteri ini juga membantu membunuh kuman penyebab penyakit di saluran pencernaan.

Ketika jumlahnya berkurang, pencernaan tidak memiliki perlindungan alami untuk mencegah paparan kuman. Dampaknya, muncul sejumlah gangguan yang disebutkan sebelumnya.

2. Gagal Ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Penggunaan antibiotik bisa menjadi salah satu pemicunya.

Kondisi ini lebih rentan terjadi pada lansia karena fungsi ginjal mereka sudah tidak optimal. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik dalam resep rendah guna mencegah gangguan.

Gagal ginjal akibat antibiotik ditandai dengan beberapa gejala, yakni pembengkakan di wajah dan penurunan frekuensi buang air kecil. Tanda lain yang tampak, termasuk sesak napas, lemas, mual dan kulit terlihat pucat.

3. Perubahan pada Darah

Kondisi ini ditandai dengan penurunan kadar sel darah putih dalam tubuh, sehingga infeksi lebih mudah menyerang. Kondisi lainnya yaitu trombositopenia. Ini ditandai dengan penurunan kadar keping darah (trombosit).

Rendahnya kadar trombosit dalam tubuh dapat memicu perdarahan internal. Komplikasi dari kondisi ini adalah perdarahan pada organ otak yang bisa berujung kematian.

4. Gangguan pada Organ Jantung

Ada beberapa jenis gangguan jantung yang rentan dialami oleh pengguna antibiotik. Di antaranya perubahan detak jantung dan tekanan darah rendah. Masalah tersebut terjadi akibat terganggunya proses distribusi darah ke seluruh tubuh.

Sementara pada pengidap penyakit jantung, mereka perlu mendapatkan jenis obat yang tepat. Sebab, pengidap berisiko terkena dampak, yakni kejang-kejang. Kondisi itu biasanya dipicu oleh penggunaan eritromisin, ciprofloxacin dan terbinafine.

5. Kejang-kejang

Kejang adalah gangguan yang menyebabkan perubahan aktivitas listrik di otak secara spontan. Akibatnya, terjadi perubahan gerakan tubuh yang tidak terkendali, bahkan penurunan kesadaran.

Kondisi ini bisa terjadi akibat mengonsumsi beberapa jenis antibiotik, di antaranya ciprofloxacin, imipenem, cefixime dan cephaxelin. Guna mencegah kondisi tersebut, pastikan untuk menggunakan obat sesuai anjuran dokter.

6. Resistensi Antibiotik

Ini menjadi dampak paling parah dari penggunaan antibiotik. Normalnya, bakteri akan terbunuh karena obat. Namun, resistensi membuat bakteri bermutasi dan membentuk kekebalan terhadap antibiotik.

Mutasi bakteri ini tidak dapat hilang dan bisa menular ke orang lain. Mereka bermutasi dengan memproduksi enzim yang bisa merusak antibiotik. Mereka juga mengubah dinding atau membran sel bakteri sehingga obat tidak dapat menembus dan membunuhnya.

Karena bisa membahayakan tubuh, golongan obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Harus sesuai dengan resep dan anjuran dokter serta gangguan kesehatan yang dialami.

Guna mendapatkan obat dan dosis yang tepat, silakan tanya dokter untuk melakukan pengobatan. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat dengan mendownload Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. 5 Frightening Consequences of Overusing Antibiotics.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Antibiotics: Are you misusing them?