6 Cara Mencegah Penyebaran Flu Singapura
Halodoc, Jakarta - Bukan cuma flu babi atau flu burung aja yang mulai menjangkiti banyak orang di tahun 2000-an. Sebab, ada juga flu Singapura yang membuat resah masyarakat di masa tersebut. Namun yang perlu digarisbawahi, meski ketiga penyebaran flu di atas sudah mulai menurun, tapi tak menutup kemungkinan kasusnya bisa terjadi kembali.
Sebenarnya dalam kacamata kedokteran, flu Singapura dikenal dengan hand, foot, and mouth disease atau penyakit kaki, tangan, dan mulut.
Kata ahli, flu Singapura disebabkan oleh virus enterovirus 71 dan terkadang coxsackievirus A16. Virus ini biasa ditemukan dalam kotoran dan cairan tubuh di dalam hidung dan tenggorokan.
Nah, virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh (menghirup percikan air ludah, cairan hidung, dan tenggorokan pengidap) atau barang yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pengidap. Lalu, bagaimana sih cara mencegah penyebaran flu Singapura?
Dari Demam hingga Ruam
Sebelum mengetahui cara mencegah penyebaran flu Singapura, ada baiknya untuk mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan penyakit ini. Tampaknya seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah, perlu waspada terhadap serangan virus ini.
Sebab menurut ahli virus, enterovirus 71 dan coxsackievirus A16 mudah menyerang orang-orang dengan sistem imun yang tak prima. Misalnya, bayi di bawah usia satu tahun, anak-anak pengidap asma, kelainan jantung bawaan, pengidap kencing manis sedang menjalani pengobatan kanker, hingga orang lanjut usia.
Nah, agar penyakit ini bisa dapat segera ditangani, sebaiknya kita perlu mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dari virus ini. Setelah itu, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menurut ahli, gejala flu Singapura pada anak biasanya akan muncul seminggu setelah paparan. Namun, terkadang masa inkubasi virusnya juga bisa berlangsung selama 3–6 hari sebelum memunculkan gejala. Nah, berikut gejala flu Singapura menurut para ahli.
-
Batuk dan demam.
-
Muncul sariawan yang terasa nyeri di bagian dalam pipi, lidah, dan gusi.
-
Hilangnya nafsu makan.
-
Sakit tenggorokan.
-
Nyeri perut.
-
Timbul ruam merah yang terkadang melepuh dan berisi cairan di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.
-
Anak akan rewel.
Namun yang perlu diketahui, kemungkinan masih ada gejala lainnya yang tidak tercantum di atas. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu perlu berdiskusi dengan dokter bila anak atau anggota keluarga lainnya mengalami beberapa gejala di atas.
Kata ahli, kebanyakan kasus flu Singapura pada anak diawali dengan munculnya demam. Lalu, setelah satu–dua hari barulah muncul sariawan atau luka di sekitar gusi, lidah, dan pipi bagian dalam. Nah, inilah yang membuat Si Kecil kesakitan saat makan, minum, ataupun menelan. Kemudian pada dua hari setelahnya, biasanya akan timbul ruam di telapak tangan, kaki, dan bokong.
Ketahui Cara Mencegahnya
Hati-hati dengan virus yang satu ini, sebab menurut ahli, pengidap flu Singapura amat mudah menularkan virus ke orang lain pada tujuh hari pertama. Bahkan setelah gejala mereda, virus ini masih bisa bertahan dalam tubuh si pengidap selama beberapa hari atau minggu, dan penyebarannya bisa melalui ludah atau tinja. Nah, untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, setidaknya ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
-
Ajari anak untuk menjaga kebersihan anggota tubuhnya sendiri. Ingat, anak-anak di bawah usia 10 tahun rentan terhadap flu Singapura.
-
Bersihkanlah area yang kemungkinan besar terkontaminasi virus dengan air dan sabun. Misalnya, pakaian, meja, seprei, dan peralatan makan.
-
Istirahatkan Si Kecil di rumah hingga kondisinya benar-benar pulih.
-
Ajari anak agar tidak berbagi peralatan makan atau minum.
-
Biasakan mencuci tangan sampai bersih, terutama setelah buang air besar, mengganti popok anak, menyiapkan makan, dan sebelum makan.
-
Jangan mencium anak yang sedang mengidap flu Singapura agar dirimu tidak tertular.
Si Kecil atau anggota keluarga menunjukkan gejala-gejala di atas? Segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, ibu juga bisa lho mendiskusikan masalah di atas dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan