5 Trik Sederhana Ini Bisa Bikin Si Kecil Jauh dari Infeksi Cacing Gelang
Halodoc, Jakarta – Ascaris adalah cacing gelang parasit yang dikenal sebagai cacing yang ditularkan melalui tanah. Parasit ascaris hidup di usus dan telur ascaris dikeluarkan di dalam kotoran orang yang terinfeksi.
Jika orang yang terinfeksi buang air besar di luar (misalnya, dekat semak-semak, di kebun, atau di ladang), atau jika kotoran orang yang terinfeksi digunakan sebagai pupuk, telur akan disimpan di tanah. Telur-telur kemudian dapat matang menjadi bentuk parasit yang infektif. Ascariasis disebabkan oleh menelan telur.
Ini dapat terjadi ketika tangan atau jari yang memiliki kotoran yang terkontaminasi diletakkan di mulut atau dengan mengonsumsi sayuran atau buah-buahan yang belum dimasak, dicuci, ataupun dikupas dengan hati-hati.
Baca juga: Banyak Makan Tetap Kurus karena Cacingan, Benarkah?
Orang yang terinfeksi ascaris sering tidak menunjukkan gejala. Jika gejalanya muncul bisa ringan dan termasuk ketidaknyamanan perut. Infeksi berat dapat menyebabkan penyumbatan usus dan mengganggu pertumbuhan pada anak-anak. Gejala lain, seperti batuk adalah karena migrasi cacing melalui tubuh.
Cacing gelang dapat hidup di dalam usus kecil hingga dua tahun. Cacing itu setebal pensil. Panjangnya bisa sekitar 13 inci. Mereka bereproduksi dengan sangat cepat. Cacing gelang betina dapat bertelur lebih dari 200.000 telur sehari. Telur-telur ini meninggalkan tubuh melalui gerakan usus.
Jika seorang anak menelan telur cacing gelang, telur itu turun ke usus dan menetas menjadi cacing bayi (larva). Larva dapat melewati dinding usus ke aliran darah. Mereka kemudian melakukan perjalanan melalui paru-paru ke tenggorokan. Lalu, ditelan lagi dan kembali ke usus kecil tempat mereka tumbuh menjadi cacing dewasa.
Baca juga: Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Infeksi Cacingan pada Anak, Benarkah?
Cacing gelang cenderung lebih umum di negara tropis yang hangat dan basah. Mereka lebih umum di negara-negara di mana orang hidup dalam kemiskinan, ada pembuangan kotoran manusia yang tidak memadai, ataupun tanaman dibuahi dengan kotoran manusia.
Orang dewasa mungkin berisiko terkena infeksi cacing gelang jika menetap di negara berkembang atau jika bepergian ke tempat di mana cacing gelang biasa terjadi. Anak-anak lebih mungkin terinfeksi, karena mereka lebih cenderung memasukkan jari-jari mereka yang terkontaminasi ke dalam mulutnya. Berikut trik sederhana pencegahan Si Kecil dari infeksi cacing gelang:
-
Berikan obat cacing secara berkala ke hewan peliharaanmu
-
Cuci tangan dengan sabun dan air panas setelah bermain dengan hewan peliharaan atau melakukan kegiatan di luar ruangan.
-
Jangan biarkan anak-anak bermain di luar dekat bangku hewan.
-
Bersihkan diri setelah anak-anak bermain dengan hewan peliharaan
-
Ajari anak untuk tidak makan kotoran atau tanah.
Dalam kebanyakan kasus, cacing gelang dapat dengan mudah diobati dengan minum obat yang membunuh cacing dalam waktu sekitar tiga hari.
Baca juga: Si Kecil Mengidap Ascariasis, Ibu Harus Apa?
Orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua mungkin tidak memiliki gejala. Ketika tanda dan gejala terjadi pada anak-anak, berikut gejalanya:
-
Cacing yang menyerupai cacing tanah dalam gerakan usus
-
Cacing keluar dari hidung atau mulut
-
Sakit perut
-
Batuk
-
Kehilangan selera makan
-
Demam
-
Penurunan berat badan atau kegagalan pertumbuhan
-
Jika cacing menyebabkan penyumbatan usus, seorang anak dapat mengalami rasa sakit dan muntah yang parah dengan perut lunak, kembung, dan keras.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai infeksi cacing gelang, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan