5 Tips untuk Mencegah Kondisi Hidronefrosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 November 2019
5 Tips untuk Mencegah Kondisi Hidronefrosis5 Tips untuk Mencegah Kondisi Hidronefrosis

Halodoc, Jakarta - Hidronefrosis adalah pembengkakan pada satu atau kedua ginjal. Pembengkakan ginjal terjadi saat urine tidak dapat mengalir dan menumpuk di ginjal sebagai hasilnya. Ini dapat terjadi dari penyumbatan dalam tabung yang mengalirkan urine dari ginjal (ureter) atau dari cacat anatomi yang tidak memungkinkan urine mengalir dengan baik. 

Kondisi ini dapat terjadi pada semua umur. Pada anak-anak kondisi ini dapat didiagnosis selama masa bayi atau terkadang selama USG prenatal sebelum bayi lahir. Hal yang perlu diwaspadai adalah hidronefrosis tidak selalu menyebabkan gejala. Ketika kondisi ini terjadi, tanda dan gejala hidronefrosis mungkin termasuk:

  • Nyeri di samping dan belakang (nyeri panggul) yang dapat menjalar ke perut bagian bawah atau selangkangan.

  • Masalah kemih, seperti nyeri saat buang air kecil atau merasa perlu atau sering perlu buang air kecil.

  • Mual dan muntah.

  • Demam.

  • Gagal tumbuh subur, pada bayi. 

Baca juga: Ketahui 4 Cara Mengatasi Hidronefrosis

Untuk mencegah atau menurunkan kemungkinan terkena gangguan hidronefrosis, kamu sebenarnya perlu fokus pada dua kondisi lain, yaitu diabetes dan tekanan darah tinggi. Mereka adalah dua ancaman terbesar bagi ginjal. Apalagi banyak orang yang mengalami diabetes atau tekanan darah tinggi dan mereka tidak mengetahuinya. 

Hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini di antaranya:

  1. Makan makanan yang sehat.

  2. Tidak merokok.

  3. Membatasi alkohol.

  4. Tetap aktif dan minum obat yang diresepkan dokter.

  5. Jalani dan jaga kebiasaan sehat agar tetap kuat.

Jika dokter yang kamu hubungi melalui aplikasi Halodoc mengetahui bahwa kamu mengalami diabetes atau hipertensi, berusahalah untuk mengendalikannya. Karena itu akan menyelamatkan ginjal dari keausan berlebih yang menyebabkan tingginya kadar gula darah atau tekanan darah tinggi. 

Lakukan Pemeriksaan Urine

Jika terdapat peluang untuk mengalami penyakit ginjal lebih tinggi, yaitu jika kamu memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi, atau jika masalah ginjal menimpa keluarga, kamu mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui seberapa baik ginjal:

  • Pemeriksaan urine menunjukkan apakah memiliki terlalu banyak protein, glukosa (gula), atau darah dalam urine kamu. 

  • Pembacaan tekanan darah memeriksa apakah tekanan darah meningkat. 

  • Pemeriksaan glukosa darah (diambil setelah kamu belum makan selama beberapa jam) mengukur gula darah.

  • Tes darah lain yang dapat digunakan untuk menentukan diabetes, yaitu hemoglobin A1C, yang akan menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama 2 hingga 3 bulan terakhir. 

  • Tes Kreatinin mengukur jumlah limbah dari aktivitas otot. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, kadar kreatinin meningkat. 

Tes-tes ini tidak akan mencegah penyakit hidronefrosis. Namun, kamu akan mengetahui bahwa kamu memiliki masalah saat masih dalam tahap awal. Ini dapat membantumu mencegah gagal ginjal. 

Baca juga: Begini Cara Tepat untuk Diagnosis Penyakit Hidronefrosis

Kemungkinan Penyebab yang Harus Diwaspadai

Hidronefrosis sebenarnya bukan penyakit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi internal dan eksternal yang memengaruhi ginjal dan sistem pengumpulan urine. Salah satu penyebab hidronefrosis yang paling umum adalah uropati obstruktif unilateral akut. Ini adalah perkembangan mendadak dari salah satu ureter kamu, yang merupakan saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. 

Penyebab paling umum untuk penyumbatan ini adalah batu ginjal, tetapi jaringan parut dan bekuan darah juga dapat menyebabkan urine naik kembali ke ginjal, yang menyebabkan pembengkakan. Aliran balik urine ini dikenal sebagai refluks vesicoureteral (VUR). Potensi penyebab penyumbatan lainnya termasuk:

  • Kekusutan di persimpangan ureteropelvic, yang merupakan tempat ureter bertemu dengan panggul ginjal.

  • Kelenjar prostat yang membesar pada pria, yang dapat disebabkan oleh benign prostatic hyperplasia (BPH) atau prostatitis.

  • Kehamilan, yang menyebabkan kompresi karena pertumbuhan janin.

  • Tumor di atau dekat ureter.

  • Penyempitan ureter karena cedera atau cacat lahir. 

Baca juga: Hidronefrosis Dapat Sebabkan Gagal Ginjal, Ini Alasannya

Referensi:

Health Line. Diakses pada 2019. Hydronephrosis