5 Tips Mudah Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Desember 2022

“Orang tua perlu menumbuhkan rasa empati pada anak sejak dini, agar anak bisa lebih memahami perasaan orang lain dan mampu menempatkan diri. Salah satu caranya yaitu membantu anak mengendalikan rasa emosinya, terutama emosi yang negatif.”

5 Tips Mudah Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak5 Tips Mudah Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak

Halodoc, Jakarta – Menumbuhkan rasa empati pada anak perlu ibu dan ayah ajarkan sejak dini pada sang buah hati. Tak hanya membantu anak memahami apa yang orang lain rasakan, memiliki rasa empati juga membantu anak untuk lebih mudah dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Namun, beberapa orang tua terkadang masih merasa bingung bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa empati pada anak. Padahal, sebenarnya hal ini tidak sulit, bahkan ibu dan ayah dapat menggunakan pola asuh anak yang sederhana untuk mengajari anak memiliki rasa empati.

Tips dan Cara Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak

Empati bukan menjadi suatu sifat yang bisa anak dapatkan sejak lahir. Sifat ini akan terlihat jika ayah dan ibu membantu menumbuhkan sifat ini pada anak sedini mungkin. Tentu saja, ini juga tidak lepas dari peran lingkungan sekitar. 

Tak hanya itu, rasa empati juga tidak serta merta langsung terbentuk pada diri anak setelah satu kali ibu dan ayah mengajarinya. Justru, perlu waktu yang bisa jadi tidak sebentar hingga rasa empati sepenuhnya muncul pada diri anak. 

Untuk lebih jelasnya kamu bisa baca artikel ini: Mengenal Sikap Empati: Ciri, Manfaat, dan Contohnya.

Lalu, bagaimana caranya menumbuhkan rasa empati pada anak sejak dini? Berikut beberapa tips yang dapat ibu coba lakukan:

1. Penuhi kebutuhan emosi anak

Cara pertama adalah memenuhi semua kebutuhan emosi sang buah hati. Supaya anak bisa mengekspresikan dan merasakan empati pada orang lain, ibu dan ayah sudah pasti harus memenuhi semua kebutuhan emosinya lebih dulu. 

Ini berarti, ibu dan ayah harus selalu memberikan dukungan emosi anak sebelum Si Kecil menyalurkan emosinya pada orang lain yang lebih membuatnya nyaman. Misalnya, ketika anak merasa sedih, ibu dapat menunjukkan rasa empati kepada anak. Salah satu caranya dengan memberikan pelukan. 

2. Mengajari bagaimana caranya mengontrol emosi yang negatif

Menumbuhkan rasa empati pada anak juga bisa ibu lakukan dengan mengajari anak bagaimana caranya mengontrol emosi yang negatif. Sebenarnya, wajar adanya jika anak menunjukkan emosi negatifnya. Namun, sebaiknya ia tidak menunjukkan emosi ini terus-menerus. 

Ibu dapat mengajari bagaimana mengatasi munculnya emosi negatif anak dengan cara yang lebih positif. Secara tidak langsung, cara tersebut bisa membantu melahirkan sifat empati pada diri anak. 

Sebaiknya, hindari memarahi atau meneriaki anak saat ia menunjukkan emosi negatif. Sebaliknya, berikan pemahaman bahwa hal tersebut tidak baik, dan tunjukkan bagaimana cara mengendalikan emosi tersebut dengan tepat.

3. Menumbuhkan rasa empati pada anak dengan memberikan contoh

Ibu dan ayah tentu saja tahu kalau anak merupakan peniru yang sangat ulung. Ini berarti, semua hal positif dan negatif yang anak tunjukkan sudah pasti tidak jauh dari bagaimana ibu dan ayah berperilaku. 

Jadi, supaya anak bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa empati, ibu dan ayah juga perlu memastikan bahwa sudah menjadi teladan yang baik untuknya. Berikan contoh nyata bagaimana bertutur kata yang baik, bersikap sopan dan santun kepada orang lain dan makhluk hidup. 

4. Tanyakan saat anak sedang berada pada kondisi yang tidak nyaman

Menumbuhkan rasa empati pada anak juga tidak lepas dari mengetahui bagaimana perasaan dan kondisi anak. Ketika anak menunjukkan emosi yang negatif atau tidak nyaman terhadap suatu kondisi, ibu dan ayah bisa bertanya dan memberi pengertian kepadanya. 

Tanyakan pada anak apa yang sedang ia rasakan dan mengapa ia melakukan hal negatif tersebut. Sebaliknya, ibu dan ayah bisa memberikan apresiasi yang tidak berlebihan ketika anak menunjukkan emosi positif pada orang lain. 

5. Melibatkan anak pada aktivitas sosial

Ketika anak sudah berusia 5 tahun, ibu dan ayah dapat mulai mengajaknya untuk lebih terlibat dalam berbagai aktivitas sosial. Misalnya, mengajak anak untuk mengemas barang-barang yang hendak ibu berikan pada orang yang membutuhkan. 

Bisa juga mengajak anak memilih sendiri mainan yang ingin ia berikan pada temannya. Jangan lupa, berikan penjelasan dan pemahaman pada anak kalau barang pemberian atau bantuan yang ia berikan pada orang lain bisa memberikan efek positif. 

Mengajari anak berbagai hal positif sejak dini memang sangat baik. Meski begitu, ibu tidak boleh lupa untuk tetap memantau kondisi kesehatan anak. Apabila Si Kecil menunjukkan gejala yang tidak biasa, segera periksakan ke rumah sakit terdekat. 

Buat janji temu dokter di rumah sakit di Halodoc untuk memudahkan ibu dan Si Kecil mendapatkan perawatan yang tepat. Ibu bisa cek dan download Halodoc melalui App Store atau Play Store. 

Referensi:
Harvard Graduate School of Education. Diakses pada 2022. 5 Tips for Cultivating Empathy.
Children’s Hospital Colorado. Diakses pada 2022. 8 Tips for Raising a Caring Child.
Healthy Children. Diakses pada 2022. Just Breathe: The Importance of Meditation Breaks for Kids.