5 Tips Menjaga Kesehatan Kulit Bayi yang Baru Lahir
Halodoc, Jakarta – Kulit bayi yang baru lahir rentan dengan kerusakan akibat sinar matahari, angin, suhu dingin, serta iritan lainnya. Di awal tahun kehidupannya, bayi beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim ibunya. Kondisi ini membuat bayi terkadang rentan dengan perubahan situasi.
Memberikan perhatian khusus pada kulit bayi dengan perawatan yang sesuai adalah tips menjaga kesehatan kulit bayi yang baru lahir secara sederhana. Buat orangtua yang masih bingung bagaimana cara melakukannya, simak tips berikut!
1. Jauhkan Bayi dari Paparan Sinar Matahari Berlebih
Orangtua harus membatasi waktu bayi berjemur di sinar matahari, terutama antara pukul 10 pagi dan 4 sore. Mengapa demikian? Soalnya ini adalah saat sinar ultraviolet (UV) paling kuat yang tidak baik untuk kulit bayi.
Penting juga untuk menjaga bayi tetap terhidrasi dengan ASI atau formula jika orangtua baru mengajak bayi jalan-jalan keluar. Jangan pernah menggunakan tabir surya buat bayi di bawah 6 bulan.
Baca juga: 7 Fakta tentang Bayi Baru Lahir yang Jarang Diketahui
2. Waspadai Kulit Kering
Tidak semua bayi membutuhkan pelembap. Bayi biasanya mengalami bercak kecil kulit kering dalam beberapa minggu pertama setelah pulang dari rumah sakit. Bercak ini sering kali akan hilang dengan sendirinya, tanpa perlu pelembap tambahan.
Jika kulit bayi sangat kering atau pecah-pecah, orangtua dapat mengoleskan produk berbahan dasar petroleum jelly. Waspadai bahan losion yang mengandung pewarna dan pewangi, karena ini dapat semakin mengiritasi kulit bayi.
Baca juga: Berapa Takaran ASI yang Dibutuhkan Bayi Baru Lahir?
Minyak nabati alami, seperti minyak zaitun, kelapa, atau biji bunga matahari, direkomendasikan sebagai pelembap untuk bayi. Untuk memastikan jenis losion yang aman untuk kulit bayi tanyakan saja langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Selain konsultasi dokter, orangtua juga bisa membeli losion untuk kulit bayi di Toko Kesehatan.
3. Hindari Pemicu Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak berarti ada sesuatu yang menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi. Ini mungkin muncul dalam berbagai cara, termasuk kulit merah dan bengkak atau kulit yang kering, pecah-pecah, dan mengelupas. Orangtua harus waspada dengan pemicu dermatitis supaya kesehatan kulit bayi baru lahir tetap terjaga.
Beberapa hal berikut bisa menjadi iritan dan alergen umum yang dapat menyebabkan dermatitis kontak, yaitu air liur, air seni, sabun atau deterjen, losion, pewarna, parfum, kosmetik, getah, atau beberapa jenis logam tertentu.
4. Perhatikan Pertumbuhan Kuku
Meskipun kuku bayi kecil dan tipis, kuku tersebut bisa jadi tajam. Kuku yang panjang atau tajam dapat menyebabkan goresan pada wajah atau tubuh, jadi ada baiknya untuk memperhatikan bagaimana kuku bayi tumbuh.
Kuku bayi tumbuh dengan cepat, memungkinkan orangtua untuk memotong kuku bayi setiap minggu atau lebih sering. Orangtua disarankan untuk memotong atau mengikir kuku bayi saat anak tidur atau sangat santai untuk mencegah gerakan menyentak tiba-tiba yang dapat menyebabkan cedera.
Baca juga: Waspadai 5 Masalah Kulit pada Bayi Baru Lahir
5. Membersihkan dan Menjaga Kelembapan Kulit Bayi secara Detail
Kulit bayi yang terus-menerus terpapar jenis kelembapan apa pun, baik itu susu, keringat, air seni, air liur, atau air, bisa memicu potensi untuk menyebabkan kemerahan, lecet, dan pengelupasan. Terkadang ketika kelembapan menumpuk, ini dapat membuat pertumbuhan ragi (alias candida), yang dapat memperburuk ruam yang sudah ada.
Untuk menjaga agar kulit bayi tetap sehat, tepuk-tepuk perlahan (bukan menggosok) wajah bayi dan bersihkan lipatan kulit dengan waslap lembut setidaknya dua kali sehari. Demikian tips menjaga kesehatan kulit bayi yang baru lahir. Informasi kesehatan bayi baru lahir lainnya bisa ditemukan melalui aplikasi Halodoc!
Referensi:
The Bump. Diakses pada 2021. 7 Rules for Protecting Baby’s Skin.
What to Expect. Diakses pada 2021. 7 Surprising Facts About Your Baby's Skin.
Healthline. Diakses pada 2021. 8 Tips for Protecting Baby’s Skin.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan