5 Tips Memanaskan Makanan untuk Sahur

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juni 2018
5 Tips Memanaskan Makanan untuk Sahur5 Tips Memanaskan Makanan untuk Sahur

Halodoc, Jakarta – Salah satu rutinitas yang kamu lakukan di bulan puasa adalah bangun lebih pagi untuk sahur. Waktu sahur yang terbilang singkat membuat banyak orang lebih memilih untuk menghangatkan hidangan yang sudah ada daripada masak untuk sahur. Ini disinyalir lebih praktis untuk mengantisipasi apabila bangun kesiangan. Namun, kamu perlu tahu, tak semua makanan bisa kamu panaskan. Agar tidak salah, sebaiknya ikuti tips memanaskan makanan untuk sahur berikut:

Jangan Memanaskan Makanan Lebih dari Satu Kali

Biasanya, beberapa ibu rumah tangga memilih untuk memasak untuk jangka waktu dua hingga tiga hari. Tentu saja, ini akan membuat makanan disimpan dalam lemari es dan dihangatkan terus-menerus sebelum dikonsumsi. Padahal, aturan menghangatkan makanan adalah tidak boleh lebih dari satu kali.

Pun saat kamu hendak menyimpan makanan dalam kulkas, sebaiknya diamkan selama dua hingga tiga jam terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya bakteri dalam makanan. Khusus untuk makanan hewani, seperti daging sapi atau ayam, sebaiknya kamu menyimpannya di freezer.

(Baca juga: Hindari Santap Sahur dengan Mi Instan dan Nasi)

Panaskan Makanan dengan Suhu Maksimal 740C

Hal berikutnya yang perlu kamu ketahui saat memanaskan makanan untuk sahur adalah suhu panas maksimal. Ternyata, suhu maksimal untuk memanaskan makanan adalah hanya 740C. Jika kamu memanaskannya pada suhu lebih tinggi, panas tersebut akan merusak berbagai nutrisi yang terkandung pada makanan tersebut. Meski begitu, untuk makanan yang berkuah, pastikan kamu memanaskannya hingga mendidih agar makanan tidak cepat basi.

Masak Makanan dengan Api Kecil

Proses pemanasan yang dilakukan berulang-ulang akan menimbulkan kerusakan nutrisi pada makanan tersebut. Bahkan, ada beberapa jenis sayuran yang justru mengeluarkan senyawa jahat akibat dimasak berulang kali.

Nah, kamu bisa mengatasinya dengan memasak makanan tidak terlalu lama atau sampai overcook. Ini karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam makanan memang sangat sensitif terhadap suhu, dan memasak terlalu lama akan membuat kedua nutrisi ini cepat rusak.

Selain itu, agar nutrisi makanan tetap terjaga dengan baik, kamu bisa memanaskan makanan dengan api yang tidak terlalu besar supaya suhunya tidak terlalu panas. Tak hanya nutrisi, suhu yang tidak terlalu tinggi saat kamu memanaskan makanan juga akan menjaga rasa dari makanan tersebut.

Perhatikan Jenis Makanan yang akan Dipanaskan Kembali

Memang benar, ada beberapa sayuran yang justru mengeluarkan zat berbahaya jika dimasak berulang kali. Salah satunya adalah bayam. Jika dimasak lebih dari satu kali, kandungan nitrat pada bayam akan berubah menjadi nitrit yang bersifat karsinogenik. Senyawa ini merupakan salah satu pemicu kanker.

Berikutnya, adalah makanan yang tinggi akan kandungan lemak. Lemak tak jenuh yang terdapat pada makanan akan berubah menjadi lemak jahat yang justru membahayakan kesehatan tubuh karena memicu penyakit kronis seperti obesitas dan jantung. Oleh sebab itu, kamu perlu memperhatikan jenis makanan yang akan dipanaskan kembali.

(Baca juga: 6 Jenis Makanan Sehat yang Cocok untuk Sahur)

Perhatikan juga Cara Penyimpanannya

Tips masak untuk sahur terakhir, adalah penyimpanan makanan yang sudah kamu panaskan ke dalam lemari pendingin. Menyimpan makanan dalam lemari es akan memperkuat masa konsumsinya, biasanya hingga lima hari ke depan. Namun, sebelum kamu menyimpannya dalam lemari es, sebaiknya pastikan makanan benar-benar dalam kondisi dingin, sehingga bakteri tidak mudah berkembang biak dan merusak makanan.

 

Itu tadi lima tips masak untuk sahur dan memanaskannya yang bisa kamu coba di rumah. Alangkah lebih baik kalau kamu memasak menu sahurmu pada saat sahur, karena makanan yang langsung dimasak tentu tidak membahayakan bagi kesehatan. Namun, jangan lupa untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi dan konsumsi vitamin ya. Supaya lebih mudah, kamu bisa beli vitamin di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di ponsel kamu sekarang juga!