5 Tanda Bayi Mengalami Separation Anxiety
Halodoc, Jakarta – Bayi dan anak-anak menjadi kelompok yang rentan mengalami separation anxiety. Apa itu? Istilah separation anxiety digunakan untuk menggambarkan rasa takut atau kecemasan saat harus berpisah dengan sesuatu atau seseorang. Dalam hal ini, bayi mungkin mengalami separation anxiety saat harus berpisah dari ayah atau ibunya.
Sebenarnya, kecemasan saat harus berpisah adalah tahap yang normal dan pasti akan dialami bayi dan balita. Namun tentu saja, hal ini sebaiknya tidak dibiarkan berlarut. Orangtua perlu mengenali apa saja gejala atau tanda bayi mengalami separation anxiety. Dengan begitu, ibu dan ayah bisa membantu anak melewati dan mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Ini yang Bikin Anak Tidak Bisa Lepas dari Ibu
Gejala dan Cara Mengatasi Separation Anxiety pada Bayi
Gejala khas dari separation anxiety pada bayi adalah rewel dan menjadi sering menangis. Biasanya hal itu terjadi saat Si Kecil digendong oleh orang lain atau saat ia tidak bisa melihat ayah, ibu, atau orang lain yang dikenali di sekitar. Bayi yang menangis menjadi tanda dirinya merasa takut dan cemas. Meski normal terjadi, nyatanya tahap perkembangan yang satu ini bisa melelahkan baik bagi bayi maupun orangtua.
Kabar baiknya, tahapan ini biasanya akan membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia Si Kecil. Ibu bisa melakukan beberapa cara untuk membantu anak melewati separation anxiety, salah satunya dengan mengenalkannya pada anggota keluarga atau orang lain, lakukan secara perlahan, dan buat anak percaya bahwa semua akan baik-baik saja.
Kecemasan akan perpisahan biasanya akan terjadi pada bayi atau balita. Ada beberapa gejala atau tanda separation anxiety pada bayi, di antaranya:
1.Rewel Berlebihan
Salah satu tanda bayi mengalami separation anxiety adalah rewel berlebihan atau menangis terus menerus saat harus jauh dari orangtua atau orang yang dikenali. Biasanya, bayi akan terlihat sangat kesulitan untuk bersikap tenang.
Baca juga: Anak Balita Juga Bisa Cemas, Ketahui 4 Jenisnya
2.Merasa Cemas dan Khawatir
Cemas dan khawatir saat berpisah dengan orangtua adalah hal yang wajar. Namun, hal ini bisa menjadi tanda separation anxiety jika terjadi secara berlebihan, misalnya Si Kecil terlihat sangat khawatir saat digendong seseorang padahal orangtua tetap ada di depannya.
3.Khawatir Konstan
Separation anxiety pada anak juga bisa ditandai dengan perasaan khawatir yang konstan atau terjadi secara terus-menerus tentang perpisahan. Anak menjadi sangat mudah merasa takut dan selalu memikirkan tentang perpisahan dari orangtua atau orang yang dicintai.
4.Menolak Dipisahkan
Sangat wajar jika seseorang merasa gemas melihat bayi dan memiliki keinginan untuk menggendongnya. Meski sudah diizinkan oleh orangtua, ternyata Si Kecil malah menangis dan enggan untuk digendong. Hal itu menandakan bayi menolak untuk dipisahkan dan bisa menjadi salah satu tanda dari separation anxiety.
5.Gejala Fisik
Separation anxiety ternyata juga bisa memicu gejala fisik. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit kepala, sakit perut, serta gejala lain saat anak dipisahkan dari orangtua.
Meski sering terjadi pada bayi dan balita, separation anxiety ternyata juga bisa dialami oleh remaja maupun orang dewasa. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah dan tanda yang lebih signifikan, misalnya enggan meninggalkan rumah untuk bekerja.
Baca juga: Ini 4 Tips Agar Anak Tidak Cengeng di Sekolah
Namun orangtua perlu waspada, rewel pada bayi bisa jadi bukan hanya tanda separation anxiety, tapi bisa juga tanda penyakit. Untuk menghindarinya, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan Si Kecil. Jika membutuhkan produk kesehatan tertentu untuk anak atau anggota keluarga lain, ibu bisa membelinya melalui aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah segera. Download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Baby Center. Diakses pada 2021. Separation anxiety.
Psychology Today. Diakses pada 2021. Separation Anxiety.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Separation anxiety disorder.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan