5 Pertolongan Pertama saat Anak Demam
“Demam pada anak merupakan penyakit yang rentan dialami. Langkah pertolongan pertama bisa dilakukan dengan memberikan cairan, beristirahat dan tidak menyelimutinya.”
Halodoc, Jakarta – Demam pada anak merupakan gangguan yang rentan terjadi saat mereka berusia 12 hingga 18 bulan. Kondisi ini merupakan respons pertahanan ketika tubuh terpapar patogen penyebab penyakit.
Normalnya, patogen penyebab penyakit akan dibasmi oleh kekebalan tubuh. Namun, anak-anak belum memiliki sistem imun yang baik, sehingga kondisi demam tidak bisa dihindari.
Ibu bisa melakukan pertolongan pertama guna mencegah suhu demam semakin meningkat. Di antaranya memberikan banyak cairan, jangan menyelimutinya, mengompres air hangat dan mengistirahatkan anak.
Pertolongan Pertama Saat Anak Demam
1. Memberikan Banyak Cairan
Anak cenderung enggan makan dan minum ketika mengalami demam. Padahal, tubuh membutuhkan banyak cairan untuk membantu menetralisir suhu panas dan mencegah dehidrasi.
Asupan cairan yang lebih banyak juga diperlukan ketika demam disertai dengan muntah atau diare. Kondisi ini bisa membuat tubuh anak kehilangan banyak air dan berujung pada dehidrasi.
Selain air putih, ibu bisa memberikan asupan cairan melalui sup, jus buah tanpa guna atau makanan berkuah lain yang disukai oleh anak. Berikan sesering mungkin sampai demamnya mereda.
2. Jangan Menyelimutinya
Menutupi anak dengan selimut dan pakaian tebal bisa memerangkap udara panas dalam tubuh. Akibatnya, demam tak kunjung membaik bahkan suhu badan anak bisa saja menjadi semakin meningkat.
Jadi, sebaiknya pakaian mereka pakaian yang tipis dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun. Jika anak terlihat kedinginan atau menggigil, ibu bisa memberikannya air hangat.
3. Kompres Air Hangat
Cara ini dilakukan jika penyebab demam adalah infeksi virus. Memberikan kompres dengan air hangat dapat langsung terserap masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, suhu panas badan bisa berkurang.
Hindari kompres menggunakan air dingin. Sebab, air dingin berpotensi memperkecil pembuluh darah di permukaan kulit. Akibatnya, suhu panas yang semestinya dialirkan darah ke kulit dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk keringat jadi terhambat.
4. Memberikan Makanan Hangat
Makanan hangat, seperti sup ayam atau bubur dapat membantu menjaga stamina tubuh anak tetap fit. Jangan lupa untuk menambah asupan buah-buahan dengan kandungan vitamin C, seperti jeruk, stroberi, mangga, pepaya atau pisang.
Sebab, vitamin C dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan bakteri atau virus penyebab demam pada anak. Makanan tersebut juga bisa mempercepat proses pemulihan penyakit.
5. Istirahatkan Anak
Saat suhu tubuh anak sedang naik, pastikan mereka mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tidur memiliki banyak manfaat bagi tubuh, termasuk mengembalikan energi yang dihabiskan kekebalan tubuh guna melawan infeksi.
Tidur juga efektif membantu menghilangkan stres akibat sakit. Selama tidur, tubuh memproduksi kembali sel-sel yang telah hilang. Salah satunya adalah sel darah putih yang berfungsi melawan bakteri dan virus dalam tubuh.
Anak tetap boleh bermain, tapi ibu disarankan untuk memperhatikan aktivitasnya. Perhatikan pula asupan makanan dan minum serta frekuensi buang air kecilnya. Normalnya, anak yang sedang demam buang air kecil setiap 3 hingga 4 jam sekali.
Jika demam tetap menetap dalam waktu lebih dari 24 jam, disarankan untuk segera tanya dokter untuk mendapatkan perawatan. Apalagi jika suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celsius.
Perhatikan pula tanda bahaya lainnya, seperti penurunan nafsu makan, mual dan muntah, wajah pucat, nyeri pada telinga serta kesulitan bernapas. Gejala ini menandakan jika anak membutuhkan pertolongan.
Jika ibu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan anak, gaya hidup dan pola hidup asuh, silakan download Halodoc sekarang juga!