Ketahui 5 Persiapan sebelum Melakukan Pemeriksaan Spirometri
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan spirometri merupakan tes medis yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi paru-paru seseorang. Tes ini juga dilakukan untuk mendiagnosis kondisi paru-paru, termasuk berapa banyak udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan. Umumnya, pemeriksaan ini hanya memakan waktu sekitar 15 menit dan bisa dilakukan di rumah sakit atau tempat praktek dokter.
Spirometri merupakan jenis pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan alat bernama spirometer. Saat menjalani tes ini, kamu akan diminta untuk bernapas pada alat tersebut, kemudian dokter akan menilai fungsi paru. Spirometri bisa digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit pada sistem pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis kronik, emfisema, hingga fibrosis paru.
Baca juga: Gangguan Pernapasan, Ini 3 Tes untuk Diagnosis Emfisema
Dalam tes ini, jumlah dan kecepatan udara yang dihirup dan diembuskan akan diukur. Selain untuk mendiagnosis penyakit, pemeriksaan ini juga sering digunakan untuk mengevaluasi atau mengamati perkembangan kondisi seseorang yang tengah menjalani terapi tertentu.
Pemeriksaan spirometri biasanya disarankan pada orang yang mengalami batuk atau sesak napas yang sudah berlangsung lama. Orang yang memiliki risiko penyakit paru juga, misalnya perokok aktif juga disarankan untuk menjalani tes ini.
Meski bermanfaat, tes ini biasanya hanya akan dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter dan tidak boleh sembarangan. Sebab, pemeriksaan spirometri bisa meningkatkan tekanan pada kepala, dada, perut, dan mata. Pada beberapa orang, yaitu yang mengidap hipertensi, stroke, TBC, angina, pneumothorax, batuk darah, serta infeksi saluran pernapasan, pemeriksaan ini harus selalu mendapat persetujuan dari dokter.
Ada berbagai persiapan yang harus dilakukan sebelum menjalani pemeriksaan spirometri. Antara lain:
1. Jangan Merokok
Perokok aktif menjadi salah satu golongan yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini. Sebab, risiko penyakit paru-paru menjadi lebih besar pada orang yang merokok. Saat akan menjalani tes ini, pastikan untuk tidak merokok, setidaknya selama satu hari sebelum pemeriksaan spirometri.
Baca juga: Begini Proses untuk Melakukan Pemeriksaan Spirometri
2. Batasi Alkohol
Agar hasil pemeriksaan sempurna dan kondisi paru-paru bisa dipantau dengan menyeluruh, hindari mengonsumsi minuman beralkohol sebelum melakukan pemeriksaan ini. Sama seperti rokok, sebaiknya konsumsi minuman beralkohol dihentikan beberapa hari sebelum menjalani tes spirometri.
3. Makan Secukupnya
Kamu juga tidak disarankan makan berlebihan sebelum menjalani tes ini. Sebab, hal itu hanya akan menyebabkan gangguan pada pernapasan dan menyulitkan jalannya pemeriksaan.
4. Pakaian yang Sesuai
Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat saat akan menjalani pemeriksaan spirometri. Ini bertujuan untuk menghindari gangguan pernapasan dan membuat kamu bisa bernapas dengan lebih mudah. Sebab, kamu akan diminta bernapas sebanyak beberapa kali selama pemeriksaan ini berlangsung.
5. Perhatikan Aktivitas Fisik
Karena pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau kondisi paru, maka sebaiknya hindari melakukan aktivitas terlalu berat atau berolahraga sebelum menjalani spirometri. Hal itu bertujuan agar selama pemeriksaan, paru-paru berada pada kondisi normal dan hasil yang ditunjukkan pun bersifat akurat.
Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Pemeriksaan Spirometri
Selain itu, dokter mungkin juga akan meminta kamu menghentikan sementara konsumsi obat-obatan tertentu, terutama yang bisa memengaruhi paru-paru. Tapi perlu diingat, pemeriksaan ini tidak boleh sembarangan dilakukan dan harus didampingi dokter.
Masih penasaran dan mau tahu tentang pemeriksaan spirometri? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!